HUBUNGAN ASUPAN KARBOHIDRAT, SERAT, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA
{"title":"HUBUNGAN ASUPAN KARBOHIDRAT, SERAT, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA","authors":"Evi Kusumawati, Ni Komang A. Seniari","doi":"10.37887/epj.v8i1.45983","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Resistensi insulin yang menyebabkan peningkatan kadar gula darah adalah penyebab penyakit metabolik kronis yang dikenal sebagai DM tipe II/ diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM). Pada tahun 2020 provinsi Sulawesi tenggara, jumlah kasus penderita DM mengalami peningkatan dengan prevalensi 23%, di RSUD Bahteramas prevalensi kasus DM mengalami peningkatan sebanyak 63,2% pada tahun 2022. Pola makan tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, gaya hidup tidak sehat dan obesitas adalah penyebab DM lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan antara kadar glukosa darah pada pasien penderita DM tipe II dengan asupan karbohidrat, serat, dan aktivitas fisik. Sampelnya terdiri atas 72 pasien DM tipe II. Penelitian ini menggunakan analisis observasional dengan desain cross-sectional, teknik pengambilan sampel yaitu total sampling, dan korelasi produk pearson moment sebagai uji tes statistik. Penelitian ini menunjukan sebanyak 51,4% responden asupan karbohidratnya berada pada kategori lebih, 55,6% responden asupan seratnya berada pada kategori kurang, 47,2% responden aktivitas fisiknya termasuk dalam kategori sedang, dan 54,2% responden dengan kadar glukosa darah dalam kategori tinggi. Penderita DM tipe II memiliki kadar glukosa darah sewaktu yang berkorelasi secara signifikan dengan asupan karbohidrat (P=0,002) dan aktivitas fisik (P =0,003). Pada penderita DM tipe II, tidak ada korelasi signifikan (P = 0,373) antara asupan serat dan kadar glukosa darah sewaktu. Penderita diabetes melitus yang menjalani pemeriksaan di RSUD Bahteramas yang memiliki asupan karbohidrat berlebihan, konsumsi serat yang rendah dan aktivitas fisik yang ringan seharusnya tetap waspada untuk komplikasi tambahan dan memperparah kondisi serta disarankan untuk konsumsi buah jangan yang terlalu matang. Kata kunci : Aktivitas Fisik, Asupan Karbohidrat, Asupan Serat, Diabetes Melitus Abstract Insulin resistance, which causes elevated blood sugar levels, is a cause of chronic metabolic disease known as type II DM (insulin-dependent diabetes mellitus). In 2020, in southeastern Sulawesi province, the number of cases with DM has increased with a prevalence of 23%; in RSUD Bahteramas the prevalence of DM cases is increasing by 63.2% by 2022. Unbalanced diet, lack of physical activity, unhealthy lifestyle, and obesity are other causes of DM. The purpose of this study is to determine the relationship between blood glucose levels in patients with type II DM and carbohydrate intake, fiber intake, and physical activity. The sample consisted of 72 patients with type II DM. This research is an observational analysis with a cross-sectional design, a total sampling technique, and a correlation of the Pearson moment product as a statistical test. The study showed that 51.4% of respondents had higher carbohydrate intake, 55.6% had lower fiber intake, 47.2% had moderate physical activity, and 54.2% had high blood glucose levels. Type II DM patients have blood glucose levels that correlate significantly with carbohydrate intake (P = 0,002) and physical activity (P =0,003). In patients with type II DM, there was no significant correlation (P = 0.373) between fiber intake and blood glucose levels at the time. Diabetes mellitus patients undergoing examination at Bahteramas Medical Center who have excessive carbohydrate intake, low fiber intake, and mild physical activity should remain vigilant for additional complications and worsening of the condition and are advised to consume non-excessively ripe fruit. Keywords: Physical activity, Carbohydrate intake, Fiber intakes, Diabetes mellitus","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"14 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Preventif Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37887/epj.v8i1.45983","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak Resistensi insulin yang menyebabkan peningkatan kadar gula darah adalah penyebab penyakit metabolik kronis yang dikenal sebagai DM tipe II/ diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM). Pada tahun 2020 provinsi Sulawesi tenggara, jumlah kasus penderita DM mengalami peningkatan dengan prevalensi 23%, di RSUD Bahteramas prevalensi kasus DM mengalami peningkatan sebanyak 63,2% pada tahun 2022. Pola makan tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, gaya hidup tidak sehat dan obesitas adalah penyebab DM lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan antara kadar glukosa darah pada pasien penderita DM tipe II dengan asupan karbohidrat, serat, dan aktivitas fisik. Sampelnya terdiri atas 72 pasien DM tipe II. Penelitian ini menggunakan analisis observasional dengan desain cross-sectional, teknik pengambilan sampel yaitu total sampling, dan korelasi produk pearson moment sebagai uji tes statistik. Penelitian ini menunjukan sebanyak 51,4% responden asupan karbohidratnya berada pada kategori lebih, 55,6% responden asupan seratnya berada pada kategori kurang, 47,2% responden aktivitas fisiknya termasuk dalam kategori sedang, dan 54,2% responden dengan kadar glukosa darah dalam kategori tinggi. Penderita DM tipe II memiliki kadar glukosa darah sewaktu yang berkorelasi secara signifikan dengan asupan karbohidrat (P=0,002) dan aktivitas fisik (P =0,003). Pada penderita DM tipe II, tidak ada korelasi signifikan (P = 0,373) antara asupan serat dan kadar glukosa darah sewaktu. Penderita diabetes melitus yang menjalani pemeriksaan di RSUD Bahteramas yang memiliki asupan karbohidrat berlebihan, konsumsi serat yang rendah dan aktivitas fisik yang ringan seharusnya tetap waspada untuk komplikasi tambahan dan memperparah kondisi serta disarankan untuk konsumsi buah jangan yang terlalu matang. Kata kunci : Aktivitas Fisik, Asupan Karbohidrat, Asupan Serat, Diabetes Melitus Abstract Insulin resistance, which causes elevated blood sugar levels, is a cause of chronic metabolic disease known as type II DM (insulin-dependent diabetes mellitus). In 2020, in southeastern Sulawesi province, the number of cases with DM has increased with a prevalence of 23%; in RSUD Bahteramas the prevalence of DM cases is increasing by 63.2% by 2022. Unbalanced diet, lack of physical activity, unhealthy lifestyle, and obesity are other causes of DM. The purpose of this study is to determine the relationship between blood glucose levels in patients with type II DM and carbohydrate intake, fiber intake, and physical activity. The sample consisted of 72 patients with type II DM. This research is an observational analysis with a cross-sectional design, a total sampling technique, and a correlation of the Pearson moment product as a statistical test. The study showed that 51.4% of respondents had higher carbohydrate intake, 55.6% had lower fiber intake, 47.2% had moderate physical activity, and 54.2% had high blood glucose levels. Type II DM patients have blood glucose levels that correlate significantly with carbohydrate intake (P = 0,002) and physical activity (P =0,003). In patients with type II DM, there was no significant correlation (P = 0.373) between fiber intake and blood glucose levels at the time. Diabetes mellitus patients undergoing examination at Bahteramas Medical Center who have excessive carbohydrate intake, low fiber intake, and mild physical activity should remain vigilant for additional complications and worsening of the condition and are advised to consume non-excessively ripe fruit. Keywords: Physical activity, Carbohydrate intake, Fiber intakes, Diabetes mellitus