PODCAST “SHE BEGS TO DIFFER!” SEBAGAI MEDIA DUKUNGAN SOSIAL BAGI PEREMPUAN DI MASA PANDEMI COVID-19

D. N. Simorangkir
{"title":"PODCAST “SHE BEGS TO DIFFER!” SEBAGAI MEDIA DUKUNGAN SOSIAL BAGI PEREMPUAN DI MASA PANDEMI COVID-19","authors":"D. N. Simorangkir","doi":"10.37695/pkmcsr.v6i0.2095","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sejak awal pandemic Covid-19, Podcast menjadi salah satu media audio terpopuler di seluruh dunia. Dari seluruh pendengar aktif Podcast saat ini, 51%  mulai mendengarkan podcast hanya dalam dua tahun terakhir. Meskipun tingkat kematian pria dua kali lebih tinggi daripada wanita, dalam aspek lain,pandemi Covid-19 telah memengaruhi wanita lebih banyak daripada pria. WHO melaporkan bahwa di seluruh dunia terjadi peningkatan yang signifikan dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga. Laporan lain menunjukkan adanya penurunan dalam jumlah korban yang mencari bantuan karena peraturan lockdown dan perasaan takut terinfeksi. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan tajam dalam kasus kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Berdasarkan kondisi ini, penulis memulai program Podcast berjudul “She Begs to Differ” dengan semboyan “A safe haven to openly discuss issues related to women from various perspectives” dengan khalak target yaitu perempuan, dan dibawakan dalam Bahasa Inggris. Episode pilot ditayangkan pada tanggal 25 November 2020 dengan tema “Work in the Times of Pandemic”, dan kemudian dilanjutkan dengan tayangan perdana bertema “Dismantling the Hustle Culture” dengan bintang tamu Marshanda. Beberapa tema lain yang telah disajikan termasuk “Covid-19 Vaccine”; “Grieving and Letting Go”; \"Sexual Harassment\"; dan “Life with Osteogenesis Imperfecta”. “She Beg to Differ” dimulai sebagai proyek pengabdian masyarakat mandiri yang dilakukan oleh dua dosen program studi Global Strategic Communications dari Swiss German University.  Namun, setelah pandemi, Podcast dihentikan karena kesibukan dan kesulitan perihal jadwal, sehingga untuk melanjutkan kegitan PkM ini, Podcast ini akan dimasukkan ke dalam agenda rutin unit kegiatan mahasiswa Sororitas, yang mengambil bagian dalam gerakan melawan pelecehan seksual. Penyertaan podcast ini ke dalam agenda Sororitas diharapkan dapat mendukung kesinambungannya.","PeriodicalId":119945,"journal":{"name":"Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v6i0.2095","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Sejak awal pandemic Covid-19, Podcast menjadi salah satu media audio terpopuler di seluruh dunia. Dari seluruh pendengar aktif Podcast saat ini, 51%  mulai mendengarkan podcast hanya dalam dua tahun terakhir. Meskipun tingkat kematian pria dua kali lebih tinggi daripada wanita, dalam aspek lain,pandemi Covid-19 telah memengaruhi wanita lebih banyak daripada pria. WHO melaporkan bahwa di seluruh dunia terjadi peningkatan yang signifikan dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga. Laporan lain menunjukkan adanya penurunan dalam jumlah korban yang mencari bantuan karena peraturan lockdown dan perasaan takut terinfeksi. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan tajam dalam kasus kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Berdasarkan kondisi ini, penulis memulai program Podcast berjudul “She Begs to Differ” dengan semboyan “A safe haven to openly discuss issues related to women from various perspectives” dengan khalak target yaitu perempuan, dan dibawakan dalam Bahasa Inggris. Episode pilot ditayangkan pada tanggal 25 November 2020 dengan tema “Work in the Times of Pandemic”, dan kemudian dilanjutkan dengan tayangan perdana bertema “Dismantling the Hustle Culture” dengan bintang tamu Marshanda. Beberapa tema lain yang telah disajikan termasuk “Covid-19 Vaccine”; “Grieving and Letting Go”; "Sexual Harassment"; dan “Life with Osteogenesis Imperfecta”. “She Beg to Differ” dimulai sebagai proyek pengabdian masyarakat mandiri yang dilakukan oleh dua dosen program studi Global Strategic Communications dari Swiss German University.  Namun, setelah pandemi, Podcast dihentikan karena kesibukan dan kesulitan perihal jadwal, sehingga untuk melanjutkan kegitan PkM ini, Podcast ini akan dimasukkan ke dalam agenda rutin unit kegiatan mahasiswa Sororitas, yang mengambil bagian dalam gerakan melawan pelecehan seksual. Penyertaan podcast ini ke dalam agenda Sororitas diharapkan dapat mendukung kesinambungannya.
她不敢苟同!"播客作为科维德-19 大流行期间妇女的社会支持媒体
自 Covid-19 开始流行以来,Podcast 已成为全球最受欢迎的音频媒体之一。在目前所有活跃的 Podcast 听众中,51% 是在过去两年才开始收听 Podcast 的。尽管男性的死亡率是女性的两倍,但在其他方面,Covid-19 大流行对女性的影响要大于男性。世卫组织报告称,在世界范围内,家庭暴力案件大幅增加。其他报告显示,由于封锁规定和害怕感染,寻求帮助的受害者人数减少。一些研究表明,抑郁症和焦虑症等心理健康病例急剧增加。基于这些情况,来文人创办了一个名为 "她乞求不同 "的播客节目,其口号是 "一个安全的避风港,从各种角度公开讨论与妇女有关的问题",目标受众是妇女,以英语主持。试播集于 2020 年 11 月 25 日播出,主题为 "大流行时代的工作",随后还首播了由客座明星 Marshanda 主持的 "瓦解喧嚣文化"。其他已推出的主题包括 "Covid-19 疫苗"、"悲伤与放手"、"性骚扰 "和 "成骨不全症患者的生活"。"She Beg to Differ "最初是瑞士德意志大学全球战略传播研究课程的两位讲师开展的一个独立的社区服务项目。 然而,大流行病发生后,由于工作繁忙和困难重重,播客停止了播出。为了继续开展这项 PkM 活动,播客将被纳入参加反对性骚扰运动的 Sororitas 学生活动小组的常规议程。将该播客纳入 Sororitas 的议程有望支持其持续发展。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信