Analisis Serum Symmetric Dimethylarginine dalam Berbagai Gejala Klinis pada Anjing

Erni Sulistiawati, Zulfitra Utami Putri, Cucu K. Sajuthi
{"title":"Analisis Serum Symmetric Dimethylarginine dalam Berbagai Gejala Klinis pada Anjing","authors":"Erni Sulistiawati, Zulfitra Utami Putri, Cucu K. Sajuthi","doi":"10.29244/avi.11.3.244-249","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Symmetric dimethylarginine (SDMA) merupakan golden standard untuk menilai fungsi ginjal terutama terkait glomerular filtration rate (GFR). Nilai SDMA pada serum dapat digunakan untuk mendeteksi Chronic Kidney Disease (CKD) sebelum kreatinin mengalami peningkatan diatas nilai normal pada anjing. Nilai SDMA telah dibuktikan sebagai pendeteksi awal kondisi penyakit ginjal, namun belum banyak data yang menjelaskan tentang adanya peningkatan nilai SDMA terkait gejala klinis lain selain penyakit ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penyebab peningkatan nilai SDMA dengan proses penyebab peningkatan nilai SDMA terkait dengan gejala klinis yang timbul pada anjing selain gangguan ginjal. Penelitian dilakukan pada 20 ekor anjing dengan berbagai gejala klinis yang dilengkapi dengan data jenis kelamin, usia, dan pemeriksaan parameter kimia darah (BUN, kreatinin, ALT, total protein, albumin) dan SDMA. Nilai SDMA dianalisis dari sampel serum dengan menggunakan IDEXX Catalyst® SDMA Test. Hasil penelitian manunjukkan anjing yang mengalami gejala klinis terkait gangguan sistem urinari (60%) memiliki persentase tertinggi diikuti oleh gejala klinis terkait gangguan sistem pencernaan (45%), gangguan jantung (20%), gangguan mata dan gangguan periodontal (15%), gangguan otot dan tulang (10%), dan gangguan kulit (5%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan nilai SDMA juga dapat terjadi pada berbagai gangguan fungsi organ dengan gejala klinis yang tidak spesifik menunjukkan gangguan fungsi ginjal.","PeriodicalId":31694,"journal":{"name":"Acta Veterinaria Indonesiana","volume":"49 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Acta Veterinaria Indonesiana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/avi.11.3.244-249","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Symmetric dimethylarginine (SDMA) merupakan golden standard untuk menilai fungsi ginjal terutama terkait glomerular filtration rate (GFR). Nilai SDMA pada serum dapat digunakan untuk mendeteksi Chronic Kidney Disease (CKD) sebelum kreatinin mengalami peningkatan diatas nilai normal pada anjing. Nilai SDMA telah dibuktikan sebagai pendeteksi awal kondisi penyakit ginjal, namun belum banyak data yang menjelaskan tentang adanya peningkatan nilai SDMA terkait gejala klinis lain selain penyakit ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penyebab peningkatan nilai SDMA dengan proses penyebab peningkatan nilai SDMA terkait dengan gejala klinis yang timbul pada anjing selain gangguan ginjal. Penelitian dilakukan pada 20 ekor anjing dengan berbagai gejala klinis yang dilengkapi dengan data jenis kelamin, usia, dan pemeriksaan parameter kimia darah (BUN, kreatinin, ALT, total protein, albumin) dan SDMA. Nilai SDMA dianalisis dari sampel serum dengan menggunakan IDEXX Catalyst® SDMA Test. Hasil penelitian manunjukkan anjing yang mengalami gejala klinis terkait gangguan sistem urinari (60%) memiliki persentase tertinggi diikuti oleh gejala klinis terkait gangguan sistem pencernaan (45%), gangguan jantung (20%), gangguan mata dan gangguan periodontal (15%), gangguan otot dan tulang (10%), dan gangguan kulit (5%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan nilai SDMA juga dapat terjadi pada berbagai gangguan fungsi organ dengan gejala klinis yang tidak spesifik menunjukkan gangguan fungsi ginjal.
狗血清对称二甲基精氨酸与各种临床症状的关系分析
对称二甲基精氨酸(SDMA)是评估肾功能,尤其是肾小球滤过率(GFR)的黄金标准。血清中的 SDMA 值可用于在犬血肌酐超过正常值之前检测出慢性肾病(CKD)。SDMA 值已被证实可作为肾脏疾病的早期检测指标,但目前还没有太多数据可以解释 SDMA 值的升高与肾脏疾病以外的其他临床症状的关系。本研究旨在了解 SDMA 值升高的原因,以及导致 SDMA 值升高的过程与犬肾脏疾病以外的其他临床症状的关系。研究对象是 20 只具有各种临床症状的犬,并提供了性别、年龄、血液生化指标(尿素氮、肌酐、谷丙转氨酶、总蛋白、白蛋白)和 SDMA 的检查数据。使用 IDEXX Catalyst® SDMA 检测仪分析了血清样本中的 SDMA 值。结果显示,出现与泌尿系统疾病有关的临床症状的犬只比例最高(60%),其次是与消化系统疾病有关的临床症状(45%)、心脏疾病(20%)、眼部疾病和牙周疾病(15%)、肌肉和骨骼疾病(10%)以及皮肤疾病(5%)。根据上述结果可以得出结论,SDMA 值升高也可能发生在临床症状并不特别表明肾功能受损的各种器官功能紊乱中。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
22
审稿时长
18 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信