Marsha Komul, S. Suharsono, Rr. Sri Endang Pujiastuti
{"title":"TOURMALINE MAGNETIC SOCKS DAN ROM AKTIF UNTUK MENINGKATAN KEKUATAN OTOT PASIEN STROKE NON HEMORAGIK","authors":"Marsha Komul, S. Suharsono, Rr. Sri Endang Pujiastuti","doi":"10.34011/juriskesbdg.v16i1.2431","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stroke non hemoragik terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intervensi kombinasi Tourmaline Magnetic Socks dan ROM aktif terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang menderita stroke non hemoragik. Metode penelitian ini menggunakan rancangan quasi experiment pre-post test nonrandomized control group design, dengan jumlah responden 60 orang dengan teknik Simple Random Sampling. Penelitian ini dilakuan selama 2 minggu dengan frekuensi 3x kali dalam seminggu dengan waktu pemberian 20 menit. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat (distribusi frekuensi) dan analisis bivariat (uji Wilcoxon & uji Mann-Whitney Test). Baik pada kelompok kontrol maupun kelompok intervensi sebagian besar responden mengalami stroke berulang 1 kali yaitu 53 responden. Diketahui berdasarkan uji pengaruh kombinasi Tourmaline Magnetic Socks dan ROM aktif pada delta kekuatan otot pada dua kelompok didapatkan nilai P = 0.010. Kekuatan otot pada kelompok intervensi mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan Tourmaline Magnetic Socks dan ROM aktif dengan nilai ρ = 0,000, sedangkan kekuatan otot pada kelompok kontrol mengalami peningkatan dengan nilai ρ = 0,003. Kombinasi Tourmaline Magnetic Socks dan ROM aktif mempengaruhi peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik. Disarankan agar pasien stroke non-hemoragik mempertimbangkan untuk memasukkan Tourmaline Magnetic Socks dan ROM aktif ke dalam rutinitas rehabilitasi mereka. Kombinasi ini berpotensi meningkatkan kekuatan otot dan berkontribusi pada proses pemulihan. Berkonsultasi dengan ahli kesehatan atau ahli terapi fisik dapat memberikan panduan pribadi tentang cara terbaik memasukkan intervensi ini ke dalam rencana rehabilitasi individu.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"61 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v16i1.2431","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Stroke non hemoragik terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intervensi kombinasi Tourmaline Magnetic Socks dan ROM aktif terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang menderita stroke non hemoragik. Metode penelitian ini menggunakan rancangan quasi experiment pre-post test nonrandomized control group design, dengan jumlah responden 60 orang dengan teknik Simple Random Sampling. Penelitian ini dilakuan selama 2 minggu dengan frekuensi 3x kali dalam seminggu dengan waktu pemberian 20 menit. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat (distribusi frekuensi) dan analisis bivariat (uji Wilcoxon & uji Mann-Whitney Test). Baik pada kelompok kontrol maupun kelompok intervensi sebagian besar responden mengalami stroke berulang 1 kali yaitu 53 responden. Diketahui berdasarkan uji pengaruh kombinasi Tourmaline Magnetic Socks dan ROM aktif pada delta kekuatan otot pada dua kelompok didapatkan nilai P = 0.010. Kekuatan otot pada kelompok intervensi mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan Tourmaline Magnetic Socks dan ROM aktif dengan nilai ρ = 0,000, sedangkan kekuatan otot pada kelompok kontrol mengalami peningkatan dengan nilai ρ = 0,003. Kombinasi Tourmaline Magnetic Socks dan ROM aktif mempengaruhi peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik. Disarankan agar pasien stroke non-hemoragik mempertimbangkan untuk memasukkan Tourmaline Magnetic Socks dan ROM aktif ke dalam rutinitas rehabilitasi mereka. Kombinasi ini berpotensi meningkatkan kekuatan otot dan berkontribusi pada proses pemulihan. Berkonsultasi dengan ahli kesehatan atau ahli terapi fisik dapat memberikan panduan pribadi tentang cara terbaik memasukkan intervensi ini ke dalam rencana rehabilitasi individu.