Hubungan Antara Self Management Behaviour terhadap Pengendalian Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rini

F. Sonia, Paulus Subiyanto, Bernadetta Eka Noviati
{"title":"Hubungan Antara Self Management Behaviour terhadap Pengendalian Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rini","authors":"F. Sonia, Paulus Subiyanto, Bernadetta Eka Noviati","doi":"10.22146/jkkk.90070","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Background: Hypertension is a kind of chronic disease. In Indonesia, the prevalency of people with hypertension rises from 25.8% to 34.11% in 2018. It is estimated that in 2025 there will be 1.5 billion people with hypertension. Moreover, around 10.44 million people will die each year due to hypertension and its complications. Objective: To analyze the correlation between self management behavior and the control of blood pressure level in patient with hypertension. Method: This study used correlation analytic quantitative method with cross sectional descriptive approach. The number of samples used was 132 patients who met the inclusion and exclusion criteria. Data collection used the Hypertension Self Management Behavior Questionnaire (HSMBQ) and data analysis used the Spearman’s Rho test. Results: The results showed that there was a negative significant correlation between Self Management Behavior and Systolic Blood Pressure Control with correlation coefficient of -0.600 (p value 0.000). As for the results of the Spearman’s rho correlation test, it was found that there was a significant correlation between Self Management Behavior and Diastolic Blood Pressure Control with correlation coefficient of -0.452 (p value 0.000).  Conclusion: There is significant negative correlation between self management behavior and the control of blood pressure level in patient with hypertension systolic and diastolic blood pressure. The higher self management behaviour, the lower or more controlled the systolic and diastolic blood pressure values, and vice versa.ABSTRAKLatar belakang: Hipertensi merupakan salah satu jenis penyakit kronis. Di Indonesia, prevalensi penderita hipertensi meningkat dari 25,8% menjadi 34,11% pada tahun 2018. Diperkirakan pada tahun 2025 terdapat 1,5 miliar penderita hipertensi. Lebih jauh lagi, sekitar 10,44 juta orang akan meninggal setiap tahunnya akibat hipertensi dan komplikasinya. Tujuan: Mengetahui hubungan antara self management behaviour terhadap tingkat pengendalian tekanan darah pasien hipertensi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analitik korelasi menggunakan pendekatan deskriptif cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan 132 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner Hypertension Self Management Behavior Questionnaire (HSMBQ) dan lembar observasi tekanan darah. Adapun tekanan darah pasien diukur menggunakan alat tensimeter dengan analisis data menggunakan uji Spearman’s Rho. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi -0,600 dengan p value 0,000 antara self management behaviour dengan tingkat pengendalian tekanan darah sistolik. Adapun hasil uji korelasi  Self Management Behaviour dengan tingkat pengendalian tekanan darah diastolik diperoleh nilai koefisien korelasi -0,452 dengan p value 0,000.  Simpulan: Terdapat hubungan negatif dan signifikan antara self management behaviour dengan tingkat pengendalian tekanan darah sistolik dan diastolik. Semakin tinggi self management behaviour, maka semakin rendah atau terkontrol nilai tekanan darah sistolik dan diastolik, begitu pula sebaliknya.","PeriodicalId":410006,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/jkkk.90070","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Background: Hypertension is a kind of chronic disease. In Indonesia, the prevalency of people with hypertension rises from 25.8% to 34.11% in 2018. It is estimated that in 2025 there will be 1.5 billion people with hypertension. Moreover, around 10.44 million people will die each year due to hypertension and its complications. Objective: To analyze the correlation between self management behavior and the control of blood pressure level in patient with hypertension. Method: This study used correlation analytic quantitative method with cross sectional descriptive approach. The number of samples used was 132 patients who met the inclusion and exclusion criteria. Data collection used the Hypertension Self Management Behavior Questionnaire (HSMBQ) and data analysis used the Spearman’s Rho test. Results: The results showed that there was a negative significant correlation between Self Management Behavior and Systolic Blood Pressure Control with correlation coefficient of -0.600 (p value 0.000). As for the results of the Spearman’s rho correlation test, it was found that there was a significant correlation between Self Management Behavior and Diastolic Blood Pressure Control with correlation coefficient of -0.452 (p value 0.000).  Conclusion: There is significant negative correlation between self management behavior and the control of blood pressure level in patient with hypertension systolic and diastolic blood pressure. The higher self management behaviour, the lower or more controlled the systolic and diastolic blood pressure values, and vice versa.ABSTRAKLatar belakang: Hipertensi merupakan salah satu jenis penyakit kronis. Di Indonesia, prevalensi penderita hipertensi meningkat dari 25,8% menjadi 34,11% pada tahun 2018. Diperkirakan pada tahun 2025 terdapat 1,5 miliar penderita hipertensi. Lebih jauh lagi, sekitar 10,44 juta orang akan meninggal setiap tahunnya akibat hipertensi dan komplikasinya. Tujuan: Mengetahui hubungan antara self management behaviour terhadap tingkat pengendalian tekanan darah pasien hipertensi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analitik korelasi menggunakan pendekatan deskriptif cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan 132 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner Hypertension Self Management Behavior Questionnaire (HSMBQ) dan lembar observasi tekanan darah. Adapun tekanan darah pasien diukur menggunakan alat tensimeter dengan analisis data menggunakan uji Spearman’s Rho. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi -0,600 dengan p value 0,000 antara self management behaviour dengan tingkat pengendalian tekanan darah sistolik. Adapun hasil uji korelasi  Self Management Behaviour dengan tingkat pengendalian tekanan darah diastolik diperoleh nilai koefisien korelasi -0,452 dengan p value 0,000.  Simpulan: Terdapat hubungan negatif dan signifikan antara self management behaviour dengan tingkat pengendalian tekanan darah sistolik dan diastolik. Semakin tinggi self management behaviour, maka semakin rendah atau terkontrol nilai tekanan darah sistolik dan diastolik, begitu pula sebaliknya.
潘蒂-里尼医院高血压患者的自我管理行为与血压控制之间的关系
背景:高血压是一种慢性疾病:高血压是一种慢性疾病。在印度尼西亚,高血压患病率从 25.8%上升到 2018 年的 34.11%。据估计,2025 年将有 15 亿人患有高血压。此外,每年将有约 1044 万人死于高血压及其并发症。目的分析高血压患者自我管理行为与控制血压水平之间的相关性。方法:本研究采用相关分析定量方法和横断面描述性方法。样本数量为符合纳入和排除标准的 132 名患者。数据收集采用高血压自我管理行为问卷(HSMBQ),数据分析采用斯皮尔曼 Rho 检验。结果显示结果显示,自我管理行为与收缩压控制之间存在负相关,相关系数为-0.600(P 值为 0.000)。Spearman's rho 相关性检验结果显示,自我管理行为与舒张压控制之间存在明显的相关性,相关系数为-0.452(P 值为 0.000)。 结论高血压收缩压和舒张压患者的自我管理行为与血压控制水平之间存在明显的负相关。自我管理行为越高,收缩压和舒张压值越低或越受控制,反之亦然:血压是最常见的疾病。在印度尼西亚,髋关节疾病的发病率在2018年达到25.8%比34.11%。到 2025 年,将有 150 万髋关节疾病患者。预计到 2025 年,将有 1,5 百万人患上髋关节综合症和并发症。Tujuan:通过髋关节疼痛患者的自我管理行为来实现目标。方法:本研究采用的是横断面分析方法。132 个样本中包含了相关标准和指标。数据收集包括高血压自我管理行为调查问卷(HSMBQ)和健康观察。通过张力计和斯皮尔曼Rho分析数据,对患者的血压进行调整。研究结果:研究结果表明,自我管理行为与睾丸激素水平的关系为-0,600,P值为0,000。对自我管理行为的适应度(自我管理行为)与对情绪波动的适应度(情绪波动)之比为-0,452(P值为0,000)。 说明:自我管理行为的负面影响和显著性与情绪波动和情绪低落的自我管理行为有关。如果您正在实施自我管理行为,那么您可能会发现自己无法控制自己的情绪和情绪波动。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信