{"title":"ANALISIS PERBANDINGAN METODE EOQ DAN METODE POQ DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PD. SINAR RAHAYU","authors":"Yansa Nur Sany, Hady Sofyan, Akhsani Nur Amalia","doi":"10.33884/jrsi.v9i1.7934","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan, salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan mengoptimalkan pengadaan bahan baku. Dengan pembelian bahan baku yang optimal tentunya perusahaan memperoleh keuntungan yang maksimal dan mampu menjaga kelangsungan perusahaan sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode EOQ dan POQ dalam pengendalian bahan baku kerupuk kulit, menentukan safety stock, dan biaya persediaan. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dengan cara mengumpulkan data, menganalisis data, dan mendeskripsikan data yang diperoleh untuk perbandingan antara metode pengendalian persediaan kerupuk kulit di Sinar Rahayu dengan metode persediaan Economic Order Quantity (EOQ). metode pengendalian, dan metode Economic Order Quantity (EOQ). Period Order Quantity (POQ) pengendalian persediaan .EOQ 296kg pemesanan 23 kali setahun, kulit kerbau 226 kg 18 kali setahun. Sefetystock kulit sapi 54kg, kerbau 31kg. Total biaya EOQ Rp. Rp. 3.254.504, kulit kerbau Rp. 2.486.324. POQ kulit sapi 285 kg dengan frekuensi 24 kali, kulit kerbau 166 kg dengan frekuensi 28 kali dalam setahun. POQ stok pengaman sama dengan POQ. Total harga kulit sapi POQ sebesar Rp3.410.149,80 dan total harga kulit kerbau sebesar Rp3.949.193. Biaya persediaan terendah diperoleh dengan menggunakan metode EOQ. Metode EOQ dapat menjadi salah satu pilihan dalam pengendalian persediaan bahan baku kulit di PD. Sinar Rahayu.","PeriodicalId":32888,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Sistem Industri","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Rekayasa Sistem Industri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33884/jrsi.v9i1.7934","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan, salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan mengoptimalkan pengadaan bahan baku. Dengan pembelian bahan baku yang optimal tentunya perusahaan memperoleh keuntungan yang maksimal dan mampu menjaga kelangsungan perusahaan sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode EOQ dan POQ dalam pengendalian bahan baku kerupuk kulit, menentukan safety stock, dan biaya persediaan. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dengan cara mengumpulkan data, menganalisis data, dan mendeskripsikan data yang diperoleh untuk perbandingan antara metode pengendalian persediaan kerupuk kulit di Sinar Rahayu dengan metode persediaan Economic Order Quantity (EOQ). metode pengendalian, dan metode Economic Order Quantity (EOQ). Period Order Quantity (POQ) pengendalian persediaan .EOQ 296kg pemesanan 23 kali setahun, kulit kerbau 226 kg 18 kali setahun. Sefetystock kulit sapi 54kg, kerbau 31kg. Total biaya EOQ Rp. Rp. 3.254.504, kulit kerbau Rp. 2.486.324. POQ kulit sapi 285 kg dengan frekuensi 24 kali, kulit kerbau 166 kg dengan frekuensi 28 kali dalam setahun. POQ stok pengaman sama dengan POQ. Total harga kulit sapi POQ sebesar Rp3.410.149,80 dan total harga kulit kerbau sebesar Rp3.949.193. Biaya persediaan terendah diperoleh dengan menggunakan metode EOQ. Metode EOQ dapat menjadi salah satu pilihan dalam pengendalian persediaan bahan baku kulit di PD. Sinar Rahayu.