{"title":"Hibah Desain Rumah Bonggol Jagung bagi Masyarakat Pamekaran, Rancakalong, Sumedang","authors":"Anwar Subkiman, A. Pramudya","doi":"10.31284/j.jpp-iptek.2023.v7i2.2420","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Desa Pamekaran, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, dengan bentang alam yang berbukit-bukit dan ladang jagung yang luas mempunyai potensi untuk dapat dikembangkan menjadi tujuan wisata baru. Produk jagung yang melimpah setiap tahunnya juga menghasilkan limbah bonggol jagung yang dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk bernilai. Penelitian yang berkaitan dengan eksplorasi bonggol jagung diimplementasikan dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani jagung di Pamekaran dengan mengembangkan Wisata Edukasi Jagung. Salah satu kebutuhannya adalah fasilitas akomodasi seperti homestay atau glamping house sederhana bagi para wisatawan. Untuk itu, hibah prototipe desain Rumah Bonggol Jagung ini ditujukan bagi masyarakat Pamekaran yang sebagian elemen bangunannya menggunakan material alternatif dari bonggol jagung sehingga dapat juga dijadikan sebagai display promosi berbagai produk olahan bonggol jagung hasil kerajinan masyarakat. Desainnya sederhana tetapi menarik dan cukup untuk kebutuhan menginap wisatawan dalam kelompok kecil. Lokasinya dipilih dengan mempertimbangkan panorama alam sekelilingnya yang indah dan mudah dijangkau. Harapannya, prototipe ini dapat diduplikasi secara mandiri oleh masyarakat sehingga terbangun lebih banyak lagi Rumah Bonggol Jagung dalam waktu singkat. Semakin banyak, tentu saja akan meningkatkan taraf hidup masyarakat petani di Pamekaran. Permasalahan yang ditemui di lapangan adalah belum adanya pengujian ketahanan material bonggol jagung sebagai elemen bangunan terhadap cuaca sehingga ini membutuhkan penelitian lanjutan. Namun, kesimpulan sementara yang dapat diambil bahwa penggantian material yang rusak dapat diatasi dengan membuat ulang dari ketersediaan limbah bonggol jagung yang berlimpah. Bahkan, ini secara tidak langsung menjadi media pelatihan yang berlangsung berulang-ulang untuk meningkatkan kemampuan pengolahan bonggol jagung.","PeriodicalId":169848,"journal":{"name":"JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK)","volume":"57 10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31284/j.jpp-iptek.2023.v7i2.2420","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Desa Pamekaran, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, dengan bentang alam yang berbukit-bukit dan ladang jagung yang luas mempunyai potensi untuk dapat dikembangkan menjadi tujuan wisata baru. Produk jagung yang melimpah setiap tahunnya juga menghasilkan limbah bonggol jagung yang dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk bernilai. Penelitian yang berkaitan dengan eksplorasi bonggol jagung diimplementasikan dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani jagung di Pamekaran dengan mengembangkan Wisata Edukasi Jagung. Salah satu kebutuhannya adalah fasilitas akomodasi seperti homestay atau glamping house sederhana bagi para wisatawan. Untuk itu, hibah prototipe desain Rumah Bonggol Jagung ini ditujukan bagi masyarakat Pamekaran yang sebagian elemen bangunannya menggunakan material alternatif dari bonggol jagung sehingga dapat juga dijadikan sebagai display promosi berbagai produk olahan bonggol jagung hasil kerajinan masyarakat. Desainnya sederhana tetapi menarik dan cukup untuk kebutuhan menginap wisatawan dalam kelompok kecil. Lokasinya dipilih dengan mempertimbangkan panorama alam sekelilingnya yang indah dan mudah dijangkau. Harapannya, prototipe ini dapat diduplikasi secara mandiri oleh masyarakat sehingga terbangun lebih banyak lagi Rumah Bonggol Jagung dalam waktu singkat. Semakin banyak, tentu saja akan meningkatkan taraf hidup masyarakat petani di Pamekaran. Permasalahan yang ditemui di lapangan adalah belum adanya pengujian ketahanan material bonggol jagung sebagai elemen bangunan terhadap cuaca sehingga ini membutuhkan penelitian lanjutan. Namun, kesimpulan sementara yang dapat diambil bahwa penggantian material yang rusak dapat diatasi dengan membuat ulang dari ketersediaan limbah bonggol jagung yang berlimpah. Bahkan, ini secara tidak langsung menjadi media pelatihan yang berlangsung berulang-ulang untuk meningkatkan kemampuan pengolahan bonggol jagung.