{"title":"Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Cuci Tangan Enam Langkah WHO Siswa SD Negeri 1 Iroyudan: Studi One Group Pretest-Posttest","authors":"Arief Budiarto, Mayang Rachma Aninstya, Teguh Ariyanto","doi":"10.22146/parikesit.v1i2.9551","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu upaya preventif untuk mengurangi penyakit infeksi yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 yaitu melalui program Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Hal tersebut dikarenakan banyak penyakit infeksi yang dapat ditularkan melalui tangan. Di sisi lain, anak sekolah merupakan populasi yang sangat rentan untuk tertular penyakit infeksi. Oleh karena itu, diperlukan promosi kesehatan CTPS sebagai lini pertama untuk mencegah penyakit yang dapat ditularkan melalui tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan cuci tangan enam langkah WHO sebelum dan sesudah intervensi. Penelitian ini merupakan penelitian praeksperimental dengan desain one group pretest-posttest study yang dilakukan pada siswa kelas IV, V, dan VI SD Negeri 1 Iroyudan. Variabel bebas yaitu promosi kesehatan melalui presentasi materi, poster, dan demonstrasi secara langsung, sedangkan variabel terikat yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan siswa terkait cuci tangan 6 langkah WHO. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase dari masing-masing variabel. Analisis bivariat menggunakan uji Paired T-test jika memiliki distribusi normal, sedangkan apabila diperoleh sebaran data tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil analisis dilaporkan sebagai mean dengan interval kepercayaan 95 %. Terdapat 39 siswa yang berasal dari kelas IV, V, dan VI SD Negeri 1 Iroyudan, terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Nilai mean pretest pengetahuan 17,15, sedangkan setelah dilakukan intervensi sebesar 19,56 (nilai p 0,000). Adapun nilai rerata pretest sikap siswa sebesar 17,10, sedangkan sesudah dilakukan intervensi meningkat menjadi 19,49 (nilai p 0,000). Kemudian untuk nilai rerata pretest tindakan siswa sebesar 5,85, sedangkan sesudah dilakukan intervensi sebesar 11,85 (nilai p 0,000). Hal tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan siswa kelas IV, V, dan VI SD Negeri 1 Iroyudan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi.","PeriodicalId":509173,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian, Riset, Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Tepat Guna","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian, Riset, Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Tepat Guna","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/parikesit.v1i2.9551","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Salah satu upaya preventif untuk mengurangi penyakit infeksi yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 yaitu melalui program Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Hal tersebut dikarenakan banyak penyakit infeksi yang dapat ditularkan melalui tangan. Di sisi lain, anak sekolah merupakan populasi yang sangat rentan untuk tertular penyakit infeksi. Oleh karena itu, diperlukan promosi kesehatan CTPS sebagai lini pertama untuk mencegah penyakit yang dapat ditularkan melalui tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan cuci tangan enam langkah WHO sebelum dan sesudah intervensi. Penelitian ini merupakan penelitian praeksperimental dengan desain one group pretest-posttest study yang dilakukan pada siswa kelas IV, V, dan VI SD Negeri 1 Iroyudan. Variabel bebas yaitu promosi kesehatan melalui presentasi materi, poster, dan demonstrasi secara langsung, sedangkan variabel terikat yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan siswa terkait cuci tangan 6 langkah WHO. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase dari masing-masing variabel. Analisis bivariat menggunakan uji Paired T-test jika memiliki distribusi normal, sedangkan apabila diperoleh sebaran data tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil analisis dilaporkan sebagai mean dengan interval kepercayaan 95 %. Terdapat 39 siswa yang berasal dari kelas IV, V, dan VI SD Negeri 1 Iroyudan, terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Nilai mean pretest pengetahuan 17,15, sedangkan setelah dilakukan intervensi sebesar 19,56 (nilai p 0,000). Adapun nilai rerata pretest sikap siswa sebesar 17,10, sedangkan sesudah dilakukan intervensi meningkat menjadi 19,49 (nilai p 0,000). Kemudian untuk nilai rerata pretest tindakan siswa sebesar 5,85, sedangkan sesudah dilakukan intervensi sebesar 11,85 (nilai p 0,000). Hal tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan siswa kelas IV, V, dan VI SD Negeri 1 Iroyudan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi.