{"title":"DINAMIKA PEMBENTUKAN KOALISI PARTAI POLITIK PADA PILKADA","authors":"Fhisilmi Kaffah, H. Hasanuddin, Auradian Marta","doi":"10.31258/jkp.v14i4.8367","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika dalam pembentukan koalisi partai politik pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2020 dan faktor yang mempengaruhi terbentuknya koalisi. Teori yang digunakan adalah teori koalisi menurut Arend Lijphart (1999) yang mengelompokkan kedalam 6 (enam) jenis koalisi yaitu Minimal Winning Coalition, Minimum Size Coalitions, Bargaining Coalitions, Minimal Range Coalitions, Minimal Connected Winning Colaitions, dan Policy-Viable Coalitions. Lokasi penelitian ini di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan penelusuran dokumen. Hasil penelitian yang didapatkan adalah pembentukan koalisi partai politik pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Kuantan Singingi berlangsung secara dinamis dan bersifat cair. Pertama, koalisi yang mendukung Andi Putra dan Suhardiman Amby termasuk jenis koalisi Minimum Size Coalitions yang terbentuk karena adanya motif kesamaan pandangan figur pemimpin yang ideal dan kesamaan agenda. Kedua, koalisi yang mendukung Mursini dan Indra Putra termasuk kedalam jenis koalisi Minimum Size Coalitions yang terbentuk karena motif kesamaan pandangan figur pemimpin ideal dan opportunitis praktis. Ketiga koalisi yang mendukung pasangan Halim dan Komperensi yang masuk kedalam jenis Minimal Winning Coalitions yang terbentuk karena motif opportunitis praktis. Koalisi yang terjadi tidak memperhatikan kedekatan ideologi antar partai namun lebih mementingkan pada maksimalisasi kekuasaan dan keuntungan.","PeriodicalId":508274,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Publik","volume":"100 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kebijakan Publik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31258/jkp.v14i4.8367","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika dalam pembentukan koalisi partai politik pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2020 dan faktor yang mempengaruhi terbentuknya koalisi. Teori yang digunakan adalah teori koalisi menurut Arend Lijphart (1999) yang mengelompokkan kedalam 6 (enam) jenis koalisi yaitu Minimal Winning Coalition, Minimum Size Coalitions, Bargaining Coalitions, Minimal Range Coalitions, Minimal Connected Winning Colaitions, dan Policy-Viable Coalitions. Lokasi penelitian ini di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan penelusuran dokumen. Hasil penelitian yang didapatkan adalah pembentukan koalisi partai politik pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Kuantan Singingi berlangsung secara dinamis dan bersifat cair. Pertama, koalisi yang mendukung Andi Putra dan Suhardiman Amby termasuk jenis koalisi Minimum Size Coalitions yang terbentuk karena adanya motif kesamaan pandangan figur pemimpin yang ideal dan kesamaan agenda. Kedua, koalisi yang mendukung Mursini dan Indra Putra termasuk kedalam jenis koalisi Minimum Size Coalitions yang terbentuk karena motif kesamaan pandangan figur pemimpin ideal dan opportunitis praktis. Ketiga koalisi yang mendukung pasangan Halim dan Komperensi yang masuk kedalam jenis Minimal Winning Coalitions yang terbentuk karena motif opportunitis praktis. Koalisi yang terjadi tidak memperhatikan kedekatan ideologi antar partai namun lebih mementingkan pada maksimalisasi kekuasaan dan keuntungan.