Praktik Petani dalam Menghadapi Perubahan Iklim (Studi Petani di Sentra Pertanian Selopamioro Kabupatan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta)

Novendra Cahyo Nugroho, Siti Andarwati, Ratih Ineke Wati
{"title":"Praktik Petani dalam Menghadapi Perubahan Iklim (Studi Petani di Sentra Pertanian Selopamioro Kabupatan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta)","authors":"Novendra Cahyo Nugroho, Siti Andarwati, Ratih Ineke Wati","doi":"10.47687/jt.v14i2.502","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perubahan iklim merupakan salah satu masalah lingkungan yang saat ini paling kritis dihadapi berbagai negara. Perubahan iklim memiliki banyak konsekuensi terhadap berbagai keberlanjutan proses pembangunan. Oleh sebab itu perubahan iklim masuk dalam agenda tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Bappenas mencatat potensi kerugian akibat perubahan iklim mencapai Rp. 544 triliun pada 2020-2024. Sektor pertanian menjadi yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim sebab sangat berpengaruh terhadap cekaman lingkungan. Di sisi lain sektor pertanian merupakan tumpuan lapangan kerja dan pemasok kebutuhan pangan, pakan, dan energi. Dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian antara lain meningkatnya hama dan menurunnya musuh alami, terjadinya cekaman yang membuat lahan kering maupun banjir, yang pada akhirnya menurunkan hasil produksi tanaman. Namun disisi lain petani selama bertahun tahun telah melakukan berbagai praktik budidaya yang sejatinya memiliki peran penting dalam menghadapi perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk melihat praktik-praktik yang dilakukan petani dalam menghadapi perubahan iklim. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan pada penelitian ini dengan melibatkan tujuh informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani melakukan manajemen pengairan melalui embung, diversifikasi komoditas, serta penggunaan input organik dalam upaya menghadapi perubahan iklim. Melalui berbagai aksi iklim tersebut, masyarakat Selopamioro menjadi lebih adaptif terhadap fenomena perubahan iklim. Akumulasi upaya adaptasi melalui berbagai praktik yang diterapkan oleh petani Selopamioro telah mendorong masyarakat untuk lebih siap dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Pengelolaan sumber daya alam yang didukung dengan kearifan lokal menjadi aspek penting dalam merespons perubahan iklim.","PeriodicalId":116938,"journal":{"name":"JURNAL TRITON","volume":"158 S326","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL TRITON","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47687/jt.v14i2.502","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Perubahan iklim merupakan salah satu masalah lingkungan yang saat ini paling kritis dihadapi berbagai negara. Perubahan iklim memiliki banyak konsekuensi terhadap berbagai keberlanjutan proses pembangunan. Oleh sebab itu perubahan iklim masuk dalam agenda tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Bappenas mencatat potensi kerugian akibat perubahan iklim mencapai Rp. 544 triliun pada 2020-2024. Sektor pertanian menjadi yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim sebab sangat berpengaruh terhadap cekaman lingkungan. Di sisi lain sektor pertanian merupakan tumpuan lapangan kerja dan pemasok kebutuhan pangan, pakan, dan energi. Dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian antara lain meningkatnya hama dan menurunnya musuh alami, terjadinya cekaman yang membuat lahan kering maupun banjir, yang pada akhirnya menurunkan hasil produksi tanaman. Namun disisi lain petani selama bertahun tahun telah melakukan berbagai praktik budidaya yang sejatinya memiliki peran penting dalam menghadapi perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk melihat praktik-praktik yang dilakukan petani dalam menghadapi perubahan iklim. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan pada penelitian ini dengan melibatkan tujuh informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani melakukan manajemen pengairan melalui embung, diversifikasi komoditas, serta penggunaan input organik dalam upaya menghadapi perubahan iklim. Melalui berbagai aksi iklim tersebut, masyarakat Selopamioro menjadi lebih adaptif terhadap fenomena perubahan iklim. Akumulasi upaya adaptasi melalui berbagai praktik yang diterapkan oleh petani Selopamioro telah mendorong masyarakat untuk lebih siap dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Pengelolaan sumber daya alam yang didukung dengan kearifan lokal menjadi aspek penting dalam merespons perubahan iklim.
农民面对气候变化的做法(对日惹特区班图尔地区塞洛帕米奥罗农业中心农民的研究)
气候变化是各国目前面临的最严峻的环境问题之一。气候变化对发展进程的可持续性有许多影响。因此,气候变化已被纳入可持续发展目标(SDGs)议程。Bappenas 指出,2020-2024 年,气候变化造成的潜在损失将达到 544 万亿印尼盾。农业部门最容易受到气候变化的影响,因为它对环境压力的影响非常大。另一方面,农业部门是就业的基础,也是食品、饲料和能源需求的供应者。气候变化对农业部门的影响包括害虫增加、天敌减少、出现旱地或洪水等压力,最终导致作物减产。另一方面,农民多年来一直采用各种耕作方法,这些方法实际上在应对气候变化方面发挥着重要作用。本研究旨在了解农民应对气候变化的做法。本研究采用了描述性定性方法,涉及七名信息提供者。研究结果表明,农民通过堤坝灌溉管理、商品多样化和使用有机投入品来应对气候变化。通过这些不同的气候行动,塞洛帕米奥罗社区变得更加适应气候变化现象。通过塞洛帕米奥罗农民实施的各种做法,适应气候变化的努力不断积累,促使该社区为应对气候变化的影响做好了更充分的准备。当地智慧支持下的自然资源管理是应对气候变化的一个重要方面。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信