Agus Trimulad, . Santoso1, S. Rahayu, Ilmu Keolahragaan, Info Artikel, Kata Kunci, Optimalisasi, Manajemen Sarana, Dan Prasarana, Kelas Khusus, Olahraga
{"title":"Optimalisasi Manajemen Sarana dan Prasarana Olahraga Kelas Khusus Olahraga di Kabupaten Demak","authors":"Agus Trimulad, . Santoso1, S. Rahayu, Ilmu Keolahragaan, Info Artikel, Kata Kunci, Optimalisasi, Manajemen Sarana, Dan Prasarana, Kelas Khusus, Olahraga","doi":"10.46838/spr.v4i3.421","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kelas khusus olahraga sebagai wahana pembibitan berjenjang yang kelak menjadi atlet profesional sehingga diperlukan profesionalitas dalam manajemennya. Sarana dan prasarana olahraga merupakan salah satu aspek penting bagi keberhasilan atlet. Sarpras yang terbatas, pembiayaan pengadaan kurang memadai, dan pelatih yang harus membawa sarana sendiri adalah permasalahan yang lazim dijumpai. Penelitian ini menguraikan fakta yang terjadi menjadi peluang solusi sebagai implikasi dari penelitian eksplorasi. Penelitian ini bertujuan meneliti fungsi manajemen (Planning, Organizing, Leading, Controlling) dan alat optimalisasi (Man, Money, Materials, Methods). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dari WAKA SARPAS, WAKA Kurikulum, pelatih atletik, Walikelas, dan siswa KKO. Data dianalisis melalui reduksi, display, dan penarikan kesimpulan. Instrumen penelitian menggunakan 3 pedoman yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa optimalisasi Planning melalui prosedur analisis kebutuhan dan kesepakatan. Optimalisasi organizing berdasarkan seleksi kompetensi dan bukan penunjukan. Optimalisasi leading didorong melalui motivasi dan pengarahan. Optimalisasi controlling diperoleh dari pelaporan berkala sesuai data peminjaman. Fungsi Planning, Organizing, Controlling dapat dioptimalkan. Fungsi leading belum dapat diidentifikasi spesifik. Riset selanjutnya dapat disarankan lebih berfokus pada setiap fungsi sehingga solusi yang dihasilkan lebih praktis dan konkret.","PeriodicalId":508471,"journal":{"name":"SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga","volume":"86 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46838/spr.v4i3.421","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kelas khusus olahraga sebagai wahana pembibitan berjenjang yang kelak menjadi atlet profesional sehingga diperlukan profesionalitas dalam manajemennya. Sarana dan prasarana olahraga merupakan salah satu aspek penting bagi keberhasilan atlet. Sarpras yang terbatas, pembiayaan pengadaan kurang memadai, dan pelatih yang harus membawa sarana sendiri adalah permasalahan yang lazim dijumpai. Penelitian ini menguraikan fakta yang terjadi menjadi peluang solusi sebagai implikasi dari penelitian eksplorasi. Penelitian ini bertujuan meneliti fungsi manajemen (Planning, Organizing, Leading, Controlling) dan alat optimalisasi (Man, Money, Materials, Methods). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dari WAKA SARPAS, WAKA Kurikulum, pelatih atletik, Walikelas, dan siswa KKO. Data dianalisis melalui reduksi, display, dan penarikan kesimpulan. Instrumen penelitian menggunakan 3 pedoman yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa optimalisasi Planning melalui prosedur analisis kebutuhan dan kesepakatan. Optimalisasi organizing berdasarkan seleksi kompetensi dan bukan penunjukan. Optimalisasi leading didorong melalui motivasi dan pengarahan. Optimalisasi controlling diperoleh dari pelaporan berkala sesuai data peminjaman. Fungsi Planning, Organizing, Controlling dapat dioptimalkan. Fungsi leading belum dapat diidentifikasi spesifik. Riset selanjutnya dapat disarankan lebih berfokus pada setiap fungsi sehingga solusi yang dihasilkan lebih praktis dan konkret.