{"title":"Kristus Sang Undangan – Redefinisi Allah sebagai Sahabat yang Persuasif dan Bukan Memaksa","authors":"Joyada Eliezer Hasian Gultom","doi":"10.34081/fidei.v6i2.414","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam imajinasi Teisme Klasik, Allah digambarkan sebagai Sahabat yang memaksakan kehendaknya dan tidak terpengaruh pada penderitaan umat-Nya. Pemaksaan ini terjadi karena sifat maha kuasa Allah yang mengimplikasikan bahwa Allah telah menentukan siapa yang menjadi sahabat-Nya lalu memaksa manusia masuk ke dalam relasi persahabatan dengan-Nya. Menggunakan lensa teologi proses dan teologi persahabatan Jürgen Moltmann, penelitian ini bertujuan meredefinisikan sifat absolut dan kemahakuasaan Allah dalam konteks persahabatan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan, Hasilnya didapati bahwa Allah ikut berproses dan dipengaruhi oleh ciptaan-Nya, dan kemahakuasaan Allah bersifat persuasif di dalam landasan kasih. Allah menjadi sahabat yang ikut menderita bersama umat-Nya, dan mengundang manusia untuk masuk ke dalam relasi persahabatan. Kedua sifat ini diwujudkan di dalam diri Yesus yang menderita. Karenanya, Kristus menjadi undangan persuasif paling sempurna agar manusia dapat masuk ke dalam relasi persahabatan bersama Allah.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"36 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34081/fidei.v6i2.414","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Dalam imajinasi Teisme Klasik, Allah digambarkan sebagai Sahabat yang memaksakan kehendaknya dan tidak terpengaruh pada penderitaan umat-Nya. Pemaksaan ini terjadi karena sifat maha kuasa Allah yang mengimplikasikan bahwa Allah telah menentukan siapa yang menjadi sahabat-Nya lalu memaksa manusia masuk ke dalam relasi persahabatan dengan-Nya. Menggunakan lensa teologi proses dan teologi persahabatan Jürgen Moltmann, penelitian ini bertujuan meredefinisikan sifat absolut dan kemahakuasaan Allah dalam konteks persahabatan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan, Hasilnya didapati bahwa Allah ikut berproses dan dipengaruhi oleh ciptaan-Nya, dan kemahakuasaan Allah bersifat persuasif di dalam landasan kasih. Allah menjadi sahabat yang ikut menderita bersama umat-Nya, dan mengundang manusia untuk masuk ke dalam relasi persahabatan. Kedua sifat ini diwujudkan di dalam diri Yesus yang menderita. Karenanya, Kristus menjadi undangan persuasif paling sempurna agar manusia dapat masuk ke dalam relasi persahabatan bersama Allah.