{"title":"RANCANG BANGUN ANIMASI SOSIALISASI CIREBON LAWAN HOAX PADA MASYARAKAT KOTA CIREBON MEMBANGUN CRITICAL THINKING DI ERA DIGITALISASI","authors":"Eikel Ardiansyah, Wiwiek Nurkomala Dewi, C. Nas","doi":"10.51920/jd.v13i2.353","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Seiring perkembangannya, kemajuan teknologi ini tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga memberikan dampak negatif. Dalam mengakses informasi saat ini, penyampaian akan informasi sangat mudah dan cepat. Sangat disayangkan apabila media sosial digunakan untuk memperoleh dan memberikan informasi yang tidak akurat apalagi sampai menjadikan media sosial sebagai alat penyebaran berita bohong (hoax) dengan menggunakan judul yang sangat memprovokasi untuk mengarahkan para pembaca kepada opini publik yang negative. Maka dari itu Kementrian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo fungsi utama Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah merumuskan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika, seperti layanan info isu hoax. Penelitian ini mengacu pada teori Hoax sebagai kabar, informasi, berita palsu atau bohong. Sedangkan dalam KBBI disebut dengan hoaks yang artinya berita bohong. Hoax merupakan ekses negatif kebebasan berbicara dan berpendapat di internet. Khususnya media sosial dan pesan genggam. Sedangkan menurut wikipedia, hoax adalah usaha untuk menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut adalah palsu. Hoax bertujuan membuat opini publik, menggiring opini, membentuk persepsi, juga untuk bersenang-senang yang menguji kecerdasan dan kecermatan pengguna internet dan media sosial. Penelitian ini menyimpulkan bahwa video animasi sosialisasi “Cirebon Lawan Hoax” yang di buat dapat dimanfaatkan oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik maupun Kementrian Komunikasi Informatika dalam edukasi bahaya hoax kepada masyarakat.Kata Kunci: Hoax, Animasi, Kominfo, Media Sosial, Informasi.","PeriodicalId":384047,"journal":{"name":"Jurnal Digit","volume":"60 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Digit","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51920/jd.v13i2.353","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Seiring perkembangannya, kemajuan teknologi ini tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga memberikan dampak negatif. Dalam mengakses informasi saat ini, penyampaian akan informasi sangat mudah dan cepat. Sangat disayangkan apabila media sosial digunakan untuk memperoleh dan memberikan informasi yang tidak akurat apalagi sampai menjadikan media sosial sebagai alat penyebaran berita bohong (hoax) dengan menggunakan judul yang sangat memprovokasi untuk mengarahkan para pembaca kepada opini publik yang negative. Maka dari itu Kementrian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo fungsi utama Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah merumuskan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika, seperti layanan info isu hoax. Penelitian ini mengacu pada teori Hoax sebagai kabar, informasi, berita palsu atau bohong. Sedangkan dalam KBBI disebut dengan hoaks yang artinya berita bohong. Hoax merupakan ekses negatif kebebasan berbicara dan berpendapat di internet. Khususnya media sosial dan pesan genggam. Sedangkan menurut wikipedia, hoax adalah usaha untuk menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut adalah palsu. Hoax bertujuan membuat opini publik, menggiring opini, membentuk persepsi, juga untuk bersenang-senang yang menguji kecerdasan dan kecermatan pengguna internet dan media sosial. Penelitian ini menyimpulkan bahwa video animasi sosialisasi “Cirebon Lawan Hoax” yang di buat dapat dimanfaatkan oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik maupun Kementrian Komunikasi Informatika dalam edukasi bahaya hoax kepada masyarakat.Kata Kunci: Hoax, Animasi, Kominfo, Media Sosial, Informasi.