Dian Permatasari, D. Puspitasari, Emdat Suprayitno
{"title":"Mitigasi Kekerasan Seksual Melalui Media Sosial Berbasis Literasi Digital","authors":"Dian Permatasari, D. Puspitasari, Emdat Suprayitno","doi":"10.47776/praxis.v2i2.760","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kekerasan seksual telah menjadi isu yang mendalam di seluruh dunia, termasuk di dunia maya dan media sosial. Fenomena ini menjadi semakin kompleks karena aksesibilitas yang tinggi terhadap platform media sosial yang memfasilitasi interaksi dan komunikasi antarindividu. Literasi digital menjadi salah satu pendekatan yang potensial untuk mengurangi dan mengatasi kekerasan seksual dalam lingkungan media sosial. Analisis permasalahan mitra yaitu rendahnya dan minimnya pengetahuan santriwati terhadap pelecehan seksual dan kekerasan seksual, dan belum adanya pelatihan tentang mitigasi kekerasan seksual. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk menganalisis dan mengidentifikasi strategi mitigasi kekerasan seksual yang berfokus pada peningkatan literasi digital dalam konteks media sosial. Pengabdian ini menggunakan metode deskriptif dan analisis kualitatif dengan memanfaatkan sumber data dari berbagai studi terkini, kebijakan, dan praktik terbaik dalam mitigasi kekerasan seksual melalui literasi digital di media sosial. Metode yang dilakukan adalah tahap persiapan yaitu melakukan survey awal dalam pengambilan data dengan cara wawancara dengan pengurus responden, selanjutnya tahap melakukan FGD (focus group discussion) dalam menentukan materi pelatihan dan setelah persiapan materi dan silabus pelatihan maka kegiatan selanjutnya pelaksanaan pelatihan yang dilakukan 4 kali pertemuan dan nantinya dilakukan evaluasi dengan memberikan kuesioner berupa post test. Pendekatan berbasis literasi digital dapat menjadi pilar penting dalam upaya mengurangi dan mencegah kekerasan seksual di media sosial. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, platform media sosial, organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat umum diperlukan untuk mencapai lingkungan online yang lebih aman dan mendukung bagi semua pengguna.","PeriodicalId":341879,"journal":{"name":"PRAXIS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"20 14","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PRAXIS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47776/praxis.v2i2.760","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kekerasan seksual telah menjadi isu yang mendalam di seluruh dunia, termasuk di dunia maya dan media sosial. Fenomena ini menjadi semakin kompleks karena aksesibilitas yang tinggi terhadap platform media sosial yang memfasilitasi interaksi dan komunikasi antarindividu. Literasi digital menjadi salah satu pendekatan yang potensial untuk mengurangi dan mengatasi kekerasan seksual dalam lingkungan media sosial. Analisis permasalahan mitra yaitu rendahnya dan minimnya pengetahuan santriwati terhadap pelecehan seksual dan kekerasan seksual, dan belum adanya pelatihan tentang mitigasi kekerasan seksual. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk menganalisis dan mengidentifikasi strategi mitigasi kekerasan seksual yang berfokus pada peningkatan literasi digital dalam konteks media sosial. Pengabdian ini menggunakan metode deskriptif dan analisis kualitatif dengan memanfaatkan sumber data dari berbagai studi terkini, kebijakan, dan praktik terbaik dalam mitigasi kekerasan seksual melalui literasi digital di media sosial. Metode yang dilakukan adalah tahap persiapan yaitu melakukan survey awal dalam pengambilan data dengan cara wawancara dengan pengurus responden, selanjutnya tahap melakukan FGD (focus group discussion) dalam menentukan materi pelatihan dan setelah persiapan materi dan silabus pelatihan maka kegiatan selanjutnya pelaksanaan pelatihan yang dilakukan 4 kali pertemuan dan nantinya dilakukan evaluasi dengan memberikan kuesioner berupa post test. Pendekatan berbasis literasi digital dapat menjadi pilar penting dalam upaya mengurangi dan mencegah kekerasan seksual di media sosial. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, platform media sosial, organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat umum diperlukan untuk mencapai lingkungan online yang lebih aman dan mendukung bagi semua pengguna.