A. B. Cunningham, W. Ingram, C. Koenunu, IWayan Sukadana, W. Kadati
{"title":"The Soga Saga: The Potential of Maclura cochinchinensis (Moraceae) as an Eco–Friendly Dye in Indonesia","authors":"A. B. Cunningham, W. Ingram, C. Koenunu, IWayan Sukadana, W. Kadati","doi":"10.1007/s12231-021-09536-1","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"<p>This study focuses on the potential for sustainable use of <i>M. cochinchinensis</i>, a yellow dye used in Javanese <i>soga</i> batik. Prices paid for <i>M. cochinchinensis</i> heartwood at the start of the value–chain (IDR 1,000/kg [USD 0.071/kg]) in West Timor are low, despite depleted wild stocks. Bulk suppliers to the batik industry in Java, however, sell <i>M. cochinchinensis</i> dye–wood at IDR 21,000/kg (USD 1.50/kg), trying to source this heartwood at low prices. Although we estimated 14.12 stems/ha, most (87%) were small stems (< 10 cm basal circumference [BC], 11.53 stems/ha). <i>M. cochinchinensis</i> dye is heartwood from large diameter (> 29 cm BC) stems (0.8 stems/ha [5.5%]). Recruitment of medium and large stems is poor due to browse of small stems by livestock. Wild stocks are unlikely to sustain current commercial demand. Natural mortality rates of this dense (c. 0.8 g/cm<sup>3</sup>) hardwood species are low, so we also concluded that the option of sustainable harvesting deadwood based on natural mortality rates was not economically viable. The most appropriate ways forward are first, to conserve <i>M. cochinchinensis</i> populations in remnant <i>le’u</i> (“sacred”) forests and maintain “trellis trees” in the surrounding landscape. Second, to promote <i>M. cochinchinensis</i> cultivation along wooden fence lines (<i>bahan</i>). Implementation of “living fences” at a large scale is possible, also improving food security by reducing livestock damage to crops. Third, to develop niche markets paying fair prices for sustainably harvested <i>M. cochinchinensis</i> dye–wood.</p><p>Studi ini difokuskan pada potensi pemanfaatan secara berkelanjutan dari M. cochinchinensis, yaitu pewarna kuning yang digunakan pada resep <i>soga</i> oleh pembatik di Jawa. Harga yang dibayarkan kepada pemanen hati kayu <i>M. cochinchinensis</i> yang berada pada rantai pasar paling pertama di Timor Barat tergolong rendah (Rp. 1000 / kg (USD 0,071 / kg), padahal stok liar yang layak panen telah habis. Akan tetapi, penjual grosir untuk industri batik di Jawa menjual hati kayu <i>M. cochinchinensis</i> dengan harga Rp 21.000 / kg (USD 1,50 / kg), padahal mereka membeli dengan harga rendah. Dari kepadatan populasi yang diperkirakan 14,12 batang / ha, sebagian besar (87%) adalah batang kecil (< 10 cm lingkar basal (BC), 11,53 batang / ha). Bagian yang menghasilkan warna dari <i>M. cochinchinensis</i> adalah hati kayu dari batang berdiameter besar (> 29 cm BC) (0,8 batang / ha (5,5%). Tingkat kelangsungan hidup batang berukuran sedang dan besar tidak bagus karena anakan dimakan ternak. Stok liar tidak mungkin bisa menopang permintaan komersial saat ini. Oleh karena tingkat kematian alami dari jenis kayu keras dan padat ini cukup rendah (c. 0.8 g / cm3) kami menyimpulkan bahwa pemanenan kayu mati tidak layak secara ekonomi. Jalan untuk menjaga ketersediaan tumbuhan ini terdiri dari tiga tahap. Pertama, melestarikan populasi <i>M. cochinchinensis</i> di sisa hutan le’u (hutan keramat) dan memelihara “pohon terali” di area sekitarnya. Kedua, mempromosikan pembudidayaan <i>M. cochinchinensis</i> di garis pagar kayu (<i>bahan</i>). Penerapan “pagar hidup” dalam skala besar dimungkinkan, dan akan meningkatkan ketahanan pangan dengan mengurangi kerusakan kebun oleh ternak. Ketiga, mengembangkan pasar khusus yang mau membayar harga yang wajar untuk kayu pewarna <i>M. cochinchinensis</i> yang dipanen secara berkelanjutan.</p>","PeriodicalId":1,"journal":{"name":"Accounts of Chemical Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":16.4000,"publicationDate":"2022-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Accounts of Chemical Research","FirstCategoryId":"99","ListUrlMain":"https://doi.org/10.1007/s12231-021-09536-1","RegionNum":1,"RegionCategory":"化学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q1","JCRName":"CHEMISTRY, MULTIDISCIPLINARY","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
This study focuses on the potential for sustainable use of M. cochinchinensis, a yellow dye used in Javanese soga batik. Prices paid for M. cochinchinensis heartwood at the start of the value–chain (IDR 1,000/kg [USD 0.071/kg]) in West Timor are low, despite depleted wild stocks. Bulk suppliers to the batik industry in Java, however, sell M. cochinchinensis dye–wood at IDR 21,000/kg (USD 1.50/kg), trying to source this heartwood at low prices. Although we estimated 14.12 stems/ha, most (87%) were small stems (< 10 cm basal circumference [BC], 11.53 stems/ha). M. cochinchinensis dye is heartwood from large diameter (> 29 cm BC) stems (0.8 stems/ha [5.5%]). Recruitment of medium and large stems is poor due to browse of small stems by livestock. Wild stocks are unlikely to sustain current commercial demand. Natural mortality rates of this dense (c. 0.8 g/cm3) hardwood species are low, so we also concluded that the option of sustainable harvesting deadwood based on natural mortality rates was not economically viable. The most appropriate ways forward are first, to conserve M. cochinchinensis populations in remnant le’u (“sacred”) forests and maintain “trellis trees” in the surrounding landscape. Second, to promote M. cochinchinensis cultivation along wooden fence lines (bahan). Implementation of “living fences” at a large scale is possible, also improving food security by reducing livestock damage to crops. Third, to develop niche markets paying fair prices for sustainably harvested M. cochinchinensis dye–wood.
Studi ini difokuskan pada potensi pemanfaatan secara berkelanjutan dari M. cochinchinensis, yaitu pewarna kuning yang digunakan pada resep soga oleh pembatik di Jawa. Harga yang dibayarkan kepada pemanen hati kayu M. cochinchinensis yang berada pada rantai pasar paling pertama di Timor Barat tergolong rendah (Rp. 1000 / kg (USD 0,071 / kg), padahal stok liar yang layak panen telah habis. Akan tetapi, penjual grosir untuk industri batik di Jawa menjual hati kayu M. cochinchinensis dengan harga Rp 21.000 / kg (USD 1,50 / kg), padahal mereka membeli dengan harga rendah. Dari kepadatan populasi yang diperkirakan 14,12 batang / ha, sebagian besar (87%) adalah batang kecil (< 10 cm lingkar basal (BC), 11,53 batang / ha). Bagian yang menghasilkan warna dari M. cochinchinensis adalah hati kayu dari batang berdiameter besar (> 29 cm BC) (0,8 batang / ha (5,5%). Tingkat kelangsungan hidup batang berukuran sedang dan besar tidak bagus karena anakan dimakan ternak. Stok liar tidak mungkin bisa menopang permintaan komersial saat ini. Oleh karena tingkat kematian alami dari jenis kayu keras dan padat ini cukup rendah (c. 0.8 g / cm3) kami menyimpulkan bahwa pemanenan kayu mati tidak layak secara ekonomi. Jalan untuk menjaga ketersediaan tumbuhan ini terdiri dari tiga tahap. Pertama, melestarikan populasi M. cochinchinensis di sisa hutan le’u (hutan keramat) dan memelihara “pohon terali” di area sekitarnya. Kedua, mempromosikan pembudidayaan M. cochinchinensis di garis pagar kayu (bahan). Penerapan “pagar hidup” dalam skala besar dimungkinkan, dan akan meningkatkan ketahanan pangan dengan mengurangi kerusakan kebun oleh ternak. Ketiga, mengembangkan pasar khusus yang mau membayar harga yang wajar untuk kayu pewarna M. cochinchinensis yang dipanen secara berkelanjutan.
本研究的重点是爪哇大豆蜡染中使用的黄色染料M. cochinchinensis的可持续利用潜力。在西帝汶,尽管野生库存已经枯竭,但在价值链开始阶段,香槟榔心材的价格(1000印尼盾/公斤[0.071美元/公斤])很低。然而,爪哇蜡染行业的大宗供应商以21,000印尼盾/公斤(1.50美元/公斤)的价格出售胭脂木染料木,试图以低价采购这种心材。虽然我们估计14.12茎/ha,但大多数(87%)是小茎(< 10 cm基周长[BC], 11.53茎/ha)。胭脂草染料是取自大直径(29 cm BC)茎(0.8茎/公顷[5.5%])的心材。由于牲畜对小茎的啃食,中茎和大茎的招募很差。野生种群不太可能维持目前的商业需求。这种致密硬木的自然死亡率(c. 0.8 g/cm3)很低,因此我们还得出结论,根据自然死亡率可持续采伐枯木的选择在经济上是不可行的。最合适的方法是,首先,在残余的le 'u(“神圣”)森林中保护胭胭红刺槐种群,并在周围景观中维持“格架树”。二是推广沿木栅栏线(bahan)种植胭脂草。大规模实施“活围栏”是可能的,还可以通过减少牲畜对作物的损害来改善粮食安全。第三,开发利基市场,为可持续采伐的胭脂虫染料木支付公平的价格。滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇滇Harga yang dibayarkan kepada pemanen hati kayu M. cochinchinensis yang berada pada rantai pasar paling pertama di Timor Barat tergolong rendah (Rp. 1000 / kg), padahal库存liar yang layak panen telah habis。印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木,印尼樟木Dari kepadatan populasi yang diperkirakan 14,12 batang / ha, sebagian besar (87%) adalah batang kecil (< 10 cm lingkar basal (BC), 11,53 batang / ha)。Bagian yang menghasilkan warna dari M. cochinchinensis adalah hati kayu dari batang berdiameter besar (> 29 cm BC) (0.8 batang / ha)(5.5%)。我的名字是“我的名字”,我的名字是“我的名字”,是“我的名字”。stock liar骗子;骗子;骗子;骗子;Oleh karena tingkat kematian alami dari jenis kayu keras dan padat ini cuup rendah (c. 0.8 g / cm3) kami menypulkan bahwa pemanenan kayu mati tidak layak secara ekonomia。Jalan untuk menjaga ketersediaan tumbuhan ini terdiri dari tiga tahap。[中文]:1 .中国古猿的种群数量,种群数量,种群数量和种群数量。[2] [M. cochinchinensis di garis pagar kayu (bahan)]。日本“pagar hidup”,“pagar hidup”,“pagar hidup”,“pagar hidup”,“danakan meningkatkan”,“ketahanan”,“pangan dengan”,“mengurangi”,“kerusakan kebun oleh”。Ketiga, mengembangkan pasar khusus yang mau membayar harga yang wajar untuk kayu pewarna M. cochinchinensis yang dipanen secara berkelanjutan。
期刊介绍:
Accounts of Chemical Research presents short, concise and critical articles offering easy-to-read overviews of basic research and applications in all areas of chemistry and biochemistry. These short reviews focus on research from the author’s own laboratory and are designed to teach the reader about a research project. In addition, Accounts of Chemical Research publishes commentaries that give an informed opinion on a current research problem. Special Issues online are devoted to a single topic of unusual activity and significance.
Accounts of Chemical Research replaces the traditional article abstract with an article "Conspectus." These entries synopsize the research affording the reader a closer look at the content and significance of an article. Through this provision of a more detailed description of the article contents, the Conspectus enhances the article's discoverability by search engines and the exposure for the research.