The Impact of Postharvest Handling on the Nutmeg Seed (Myristica fragrans Houtt) Quality

Gabriela Sampelani Joseph, Lucia Cecilia Mandey, Gregoria S.S Djarkasi
{"title":"The Impact of Postharvest Handling on the Nutmeg Seed (Myristica fragrans Houtt) Quality","authors":"Gabriela Sampelani Joseph, Lucia Cecilia Mandey, Gregoria S.S Djarkasi","doi":"10.35791/jat.v4i2.51384","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The amount of aflatoxin contamination has exceeded the maximum limit for sales in the European market, which is 10 µg/kg of nutmeg seed products with mold according to SNI standards not exceeding 8%. In order to obtain nutmeg seed products of SNI 01-0007-1993 standard quality, pre-harvest, harvest, and post-harvest handling are carried out in the right manner and at the right time. The aims of the study were to determine harvesting techniques and drying methods to produce quality nutmeg products and to recommend efficient and applicable harvesting and drying methods that meet the requirements of SNI standards. The research method used a Completely Randomized Design (CRD) with two factors, Factor A how to harvest (picked, using nets, and collected), Factor B how to dry (electric oven, drying racks, and tarpaulin), repeated 3 times so that 27 experimental units were obtained. Parameters observed included: 1. Analysis of Water Content, 2. Physical Characteristics, and 3 Physical Characteristics of Mold. The results showed that the water content of nutmeg seeds before drying ranged from 80.72 – 82.00%, after the drying process the moisture content of nutmeg seeds ranged from 7.50 – 9.67%. The highest water content was in sample A1B2, while the lowest water content was in sample A3B2. In general, the indication of the water content of nutmeg seeds for each treatment is less than 10% so it meets the Indonesian National Standard, namely the maximum 10%. Keywords: Nutmeg, how to harvest, drying, moisture, mold. Abstrak Jumlah cemaran aflatoksin tidak melebihi batas maksimal untuk diperdagangkan di pasar Eropa, yaitu 10 µg/kg atau produk biji pala yang berkapang sesuai persyaratan standar SNI tidak melebihi 8%. Untuk mendapatkan produk biji pala, berkualitas standar SNI 01-0007-1993 maka penanganan prapanen, panen dan pascapanen dilakukan dengan cara dan pada waktu yang tepat. Penelitian bertujuan untuk menentukan teknik panen dan cara pengeringan untuk menghasilkan produk biji pala berkualitas dan untuk merekomendasi cara panen dan pengeringan yang efisien dan aplikatif memenuhi syarat standar SNI. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor, Faktor A cara panen (dipetik, menggunakan jaring, dan dipungut), Faktor B cara pengeringan (oven listrik, rak pengering/para-para, dan terpal), diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 27 satuan pecobaan. Parameter yang diamati meliputi : 1. Analisis Kadar Air, 2. Karakteristik Fisik Biji Pala, dan 3 Karakteristik Fisik Kapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air biji pala sebelum dikeringkan berkisar antara 80.72 – 82.00%, setelah dilakukan proses pengeringan kadar air biji pala berkisar antara 7.50 – 9.67%. Kadar air tertinggi pada sampel A1B2, sedangkan kadar air terendah pada sampel A3B2. Umumnya indikasi kadar air biji pala setiap perlakuan kurang dari 10% sehingga telah memenuhi Standar Nasional Indonesia yakni maksimum 10%. Demikian halnya pengamatan karakteristik fisik biji pala dan kapang untuk semua perlakuan relatif memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Kata Kunci : Biji Pala, Cara Panen, Pengeringan, Kadar Air, Kapang.","PeriodicalId":408479,"journal":{"name":"Jurnal Agroekoteknologi Terapan","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agroekoteknologi Terapan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35791/jat.v4i2.51384","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

The amount of aflatoxin contamination has exceeded the maximum limit for sales in the European market, which is 10 µg/kg of nutmeg seed products with mold according to SNI standards not exceeding 8%. In order to obtain nutmeg seed products of SNI 01-0007-1993 standard quality, pre-harvest, harvest, and post-harvest handling are carried out in the right manner and at the right time. The aims of the study were to determine harvesting techniques and drying methods to produce quality nutmeg products and to recommend efficient and applicable harvesting and drying methods that meet the requirements of SNI standards. The research method used a Completely Randomized Design (CRD) with two factors, Factor A how to harvest (picked, using nets, and collected), Factor B how to dry (electric oven, drying racks, and tarpaulin), repeated 3 times so that 27 experimental units were obtained. Parameters observed included: 1. Analysis of Water Content, 2. Physical Characteristics, and 3 Physical Characteristics of Mold. The results showed that the water content of nutmeg seeds before drying ranged from 80.72 – 82.00%, after the drying process the moisture content of nutmeg seeds ranged from 7.50 – 9.67%. The highest water content was in sample A1B2, while the lowest water content was in sample A3B2. In general, the indication of the water content of nutmeg seeds for each treatment is less than 10% so it meets the Indonesian National Standard, namely the maximum 10%. Keywords: Nutmeg, how to harvest, drying, moisture, mold. Abstrak Jumlah cemaran aflatoksin tidak melebihi batas maksimal untuk diperdagangkan di pasar Eropa, yaitu 10 µg/kg atau produk biji pala yang berkapang sesuai persyaratan standar SNI tidak melebihi 8%. Untuk mendapatkan produk biji pala, berkualitas standar SNI 01-0007-1993 maka penanganan prapanen, panen dan pascapanen dilakukan dengan cara dan pada waktu yang tepat. Penelitian bertujuan untuk menentukan teknik panen dan cara pengeringan untuk menghasilkan produk biji pala berkualitas dan untuk merekomendasi cara panen dan pengeringan yang efisien dan aplikatif memenuhi syarat standar SNI. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor, Faktor A cara panen (dipetik, menggunakan jaring, dan dipungut), Faktor B cara pengeringan (oven listrik, rak pengering/para-para, dan terpal), diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 27 satuan pecobaan. Parameter yang diamati meliputi : 1. Analisis Kadar Air, 2. Karakteristik Fisik Biji Pala, dan 3 Karakteristik Fisik Kapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air biji pala sebelum dikeringkan berkisar antara 80.72 – 82.00%, setelah dilakukan proses pengeringan kadar air biji pala berkisar antara 7.50 – 9.67%. Kadar air tertinggi pada sampel A1B2, sedangkan kadar air terendah pada sampel A3B2. Umumnya indikasi kadar air biji pala setiap perlakuan kurang dari 10% sehingga telah memenuhi Standar Nasional Indonesia yakni maksimum 10%. Demikian halnya pengamatan karakteristik fisik biji pala dan kapang untuk semua perlakuan relatif memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Kata Kunci : Biji Pala, Cara Panen, Pengeringan, Kadar Air, Kapang.
采后处理对肉豆蔻种子(Myristica fragrans Houtt)品质的影响
黄曲霉毒素污染量已超过欧洲市场销售的最大限量,即10µg/kg肉豆蔻种子产品,根据SNI标准,霉菌不超过8%。为了获得SNI 01-0007-1993标准质量的肉豆蔻种子产品,采收前、采收和采收后的处理都要按照正确的方式和时间进行。研究的目的是确定收获技术和干燥方法,以生产高质量的肉豆蔻产品,并推荐符合SNI标准要求的高效适用的收获和干燥方法。研究方法采用完全随机设计(CRD),采用两因素,a因素如何收获(采摘、使用网、收集),B因素如何干燥(电烤箱、干燥架、篷布),重复3次,共27个实验单元。观察参数包括:1。2.水含量分析;3、模具的物理特性结果表明:干燥前肉豆蔻种子水分含量为80.72 ~ 82.00%,干燥后肉豆蔻种子水分含量为7.50 ~ 9.67%。样品A1B2含水率最高,样品A3B2含水率最低。一般情况下,每次处理的肉豆蔻籽的水分含量指标都小于10%,符合印尼国家标准,即最大10%。关键词:肉豆蔻,如何收获,干燥,水分,霉菌。摘要/ abstract摘要:Jumlah cemaran aflatoksin tidak melebihi batas maksimal untuk diperdagangkan di pasar Eropa, yitu 10µg/kg atau产品biji palakyang berkapang sesuai persyathi标准SNI tidak melebihi 8%。Untuk mendapatkan产品biji pala, berkualitas标准SNI 01-0007-1993 maka penanganan prapanen, panen danpascapanen dilakukan dengan cara danpaada waktu yang tepat。Penelitian bertujuan untuk menentukan teknik panen dan pengeringan untuk menghasilkan产品biji pala berkualitas and untuk merekomendasi cara panen dan pengeringan和yang finisien dan应用memuarna标准SNI。Metode penelitian menggunakan ranangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua fakan, faktor A cara panen (dipetik, menggunakan jaring, dan dipungut), faktor B cara pengeringan (oven listrik, rak pengering/para-para, dan terpal), diulang sebanyak 3 kali, sehinga diperoleh 27 satuan pecobaan。参数yang diamati meliputi: 1。分析卡达尔航空,2。Karakteristik Fisik Biji Pala, 3 Karakteristik Fisik Kapang。Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air biji pala sebelum dikeringkan berkisar antara 80.72 - 82.00%, setelah dilakukan prosepengeringan和kadar air biji pala berkisar antara 7.50 - 9.67%。Kadar air tertinggi pad sample A1B2, sedangkan Kadar air terendah pad sample A3B2。Umumnya indikasi kadar air biji pala seap perlakuan kurang dari 10% seingga telah memenuhi Standar national Indonesia yakni maksimum 10%。Demikian halnya pengamatan karakteristik fisik biji pala dan kapang untuk semua perlakuan relative memuhi standard national Indonesia (SNI)。Kata Kunci: Biji Pala, Cara Panen, Pengeringan, Kadar Air, Kapang。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信