Fierda Nurany, Safira Firdaus, Reza Mia Anggraeni, Refridyan Dewi Safira, Agil Putra Anugrah, Deny Bactiar
{"title":"PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BERBASIS SEJARAH BUDAYA","authors":"Fierda Nurany, Safira Firdaus, Reza Mia Anggraeni, Refridyan Dewi Safira, Agil Putra Anugrah, Deny Bactiar","doi":"10.31258/jkp.v14i3.8309","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis potensi wisata berbasis sejarah budaya. Secara keseluruhan, pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap kunjungan ke Museum Mpu Tantular, dengan penurunan jumlah pengunjung terutama pada kategori pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode pengumpulan data dengan observasi dan FGD yang dihadiri oleh pak Sadari selaku perwakilan museum, pengunjung museum dan petugas museum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daya tarik Museum Mpu Tantular didedikasikan untuk pengembangan koleksi museum untuk memberikan kesempatan belajar bagi siswa. Museum ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB dan menawarkan tur berpemandu gratis. Ini memiliki 3,5 hektar area publik, termasuk museum, gazebo, galeri, dan aula outbound. Selain itu, ia memiliki 11 area untuk menampilkan berbagai koleksi, seperti Temporer dan Auditorium. Museum ini bertujuan untuk menyediakan lingkungan belajar yang komprehensif bagi anak-anak pada tahun 2022, dengan fokus pada pengajaran dan pembelajaran untuk anak-anak. Ini akan menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan pembelajaran dan mempromosikan koleksi seni museum. Museum ini akan berkolaborasi dengan berbagai lembaga pendidikan dan otoritas lokal untuk mempromosikan museum sebagai sumber daya masyarakat. Potensi wisata budaya sejarah museum Mpu Tantular kurang optimal karena daya tarik pengunjung ke museum kurang menarik bagi mereka yang lebih suka hal-hal yang \"kekinian\" yang cenderung menawarkan pengalaman yang lebih interaktif dan terlibat. Oleh sebab itu, perlu adanya kebijakan pemerintah untuk meningkatkan apresiasi terhadap museum. seperti membuat kebijakan wajib berkunjung ke museum, dan memasukkan museum sebagai kurikulum muatan lokal agar museum lebih dekat dengan masyarakat","PeriodicalId":33235,"journal":{"name":"JAKP Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JAKP Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31258/jkp.v14i3.8309","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis potensi wisata berbasis sejarah budaya. Secara keseluruhan, pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap kunjungan ke Museum Mpu Tantular, dengan penurunan jumlah pengunjung terutama pada kategori pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode pengumpulan data dengan observasi dan FGD yang dihadiri oleh pak Sadari selaku perwakilan museum, pengunjung museum dan petugas museum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daya tarik Museum Mpu Tantular didedikasikan untuk pengembangan koleksi museum untuk memberikan kesempatan belajar bagi siswa. Museum ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB dan menawarkan tur berpemandu gratis. Ini memiliki 3,5 hektar area publik, termasuk museum, gazebo, galeri, dan aula outbound. Selain itu, ia memiliki 11 area untuk menampilkan berbagai koleksi, seperti Temporer dan Auditorium. Museum ini bertujuan untuk menyediakan lingkungan belajar yang komprehensif bagi anak-anak pada tahun 2022, dengan fokus pada pengajaran dan pembelajaran untuk anak-anak. Ini akan menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan pembelajaran dan mempromosikan koleksi seni museum. Museum ini akan berkolaborasi dengan berbagai lembaga pendidikan dan otoritas lokal untuk mempromosikan museum sebagai sumber daya masyarakat. Potensi wisata budaya sejarah museum Mpu Tantular kurang optimal karena daya tarik pengunjung ke museum kurang menarik bagi mereka yang lebih suka hal-hal yang "kekinian" yang cenderung menawarkan pengalaman yang lebih interaktif dan terlibat. Oleh sebab itu, perlu adanya kebijakan pemerintah untuk meningkatkan apresiasi terhadap museum. seperti membuat kebijakan wajib berkunjung ke museum, dan memasukkan museum sebagai kurikulum muatan lokal agar museum lebih dekat dengan masyarakat