{"title":"Emosional Quality Service Pustakawan dalam Melayani Pemustaka di Layanan Sirkulasi Perpustakaan Universitas Asahan","authors":"Rahmatullaily Sitorus, Nurhayani Nurhayani","doi":"10.37985/jer.v4i3.389","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Emosional Quality adalah kapasitas untuk memahami dan memahami potensi kepekaan emosional secara lebih efektif. Latar belakang masalah adalah pentingnya emosional quality service pustakawan dalam melayani pemustaka di layanan sirkulasi perpustakaan Universitas Asahan.Kepekaan emosional dapat mencakup pengendalian diri, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri atau orang lain, secara efektif yang dapat membimbing pikiran dalam membuat keputusan terbaik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi Layanan Kualitas Afektif Pustakawan dalam Layanan Sirkulasi Perpustakaan Universitas Asahan. Apa hambatan untuk mengelola emosional quality pustakawan dalam melayani konsumen Universitas Asahan, dan upaya apa yang telah dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan Purposive Sampling untuk pengumpulan data. Pengamatan, wawancara, dan dokumentasi adalah metode untuk mengumpulkan data. Harapan pengguna tertentu, seperti akurasi dalam pencarian informasi, belum tercapai, dan masih ada pustakawan yang tidak ramah dan tidak berinisiatif untuk bertanya langsung kepada pengguna, seperti yang ditunjukkan oleh temuan. Ini menunjukkan pentingnya kualitas emosional yang dimiliki pustakawan saat melayani pengguna; Jika seorang pustakawan tidak memiliki kualitas emosional yang baik, ini akan berdampak negatif pada layanan yang diberikan, termasuk kurangnya kontrol emosi, empati, motivasi di tempat kerja, keramahan, dan mungkin rasa hormat terhadap pengguna dan kolega. Kualitas sumber daya manusia, kurangnya kesadaran diri, dan emosi yang tidak terkendali menjadi hambatan untuk mengelola emosional Quality pustakawan saat melayani pelanggan. Hasil temuan menunjukkan bahwa pustakawan yang memberikan emosional quality service yang baik dapat mempengaruhi kepuasan pemustaka dan meningkatkan kualitas layanan perpustakaan. Kesimpulannya, penting bagi pustakawan untuk memberikan pelayanan dengan emosional quality service yang baik guna meningkatkan kepuasan pemustaka di layanan sirkulasi perpustakaan.","PeriodicalId":55682,"journal":{"name":"Journal of AviationAerospace Education Research","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of AviationAerospace Education Research","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37985/jer.v4i3.389","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Emosional Quality adalah kapasitas untuk memahami dan memahami potensi kepekaan emosional secara lebih efektif. Latar belakang masalah adalah pentingnya emosional quality service pustakawan dalam melayani pemustaka di layanan sirkulasi perpustakaan Universitas Asahan.Kepekaan emosional dapat mencakup pengendalian diri, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri atau orang lain, secara efektif yang dapat membimbing pikiran dalam membuat keputusan terbaik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi Layanan Kualitas Afektif Pustakawan dalam Layanan Sirkulasi Perpustakaan Universitas Asahan. Apa hambatan untuk mengelola emosional quality pustakawan dalam melayani konsumen Universitas Asahan, dan upaya apa yang telah dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan Purposive Sampling untuk pengumpulan data. Pengamatan, wawancara, dan dokumentasi adalah metode untuk mengumpulkan data. Harapan pengguna tertentu, seperti akurasi dalam pencarian informasi, belum tercapai, dan masih ada pustakawan yang tidak ramah dan tidak berinisiatif untuk bertanya langsung kepada pengguna, seperti yang ditunjukkan oleh temuan. Ini menunjukkan pentingnya kualitas emosional yang dimiliki pustakawan saat melayani pengguna; Jika seorang pustakawan tidak memiliki kualitas emosional yang baik, ini akan berdampak negatif pada layanan yang diberikan, termasuk kurangnya kontrol emosi, empati, motivasi di tempat kerja, keramahan, dan mungkin rasa hormat terhadap pengguna dan kolega. Kualitas sumber daya manusia, kurangnya kesadaran diri, dan emosi yang tidak terkendali menjadi hambatan untuk mengelola emosional Quality pustakawan saat melayani pelanggan. Hasil temuan menunjukkan bahwa pustakawan yang memberikan emosional quality service yang baik dapat mempengaruhi kepuasan pemustaka dan meningkatkan kualitas layanan perpustakaan. Kesimpulannya, penting bagi pustakawan untuk memberikan pelayanan dengan emosional quality service yang baik guna meningkatkan kepuasan pemustaka di layanan sirkulasi perpustakaan.