HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK DI KABUPATEN TAKALAR

None Sumarmi, Patmawati Patmawati, Dina Oktaviana, Dewiyanti Dewiyanti
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK DI KABUPATEN TAKALAR","authors":"None Sumarmi, Patmawati Patmawati, Dina Oktaviana, Dewiyanti Dewiyanti","doi":"10.33023/jikep.v9i5.1792","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latarbelakang: Malnutrisi pada anak yang bermanifestasi sebagai stunting setelah balita menginjak usia dua tahun. Nutrisi yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh, tubuh terbebas dari segala penyakit dan meningkatkan proses tumbuh kembang anak hingga mencapai tingkat optimal. Tujuan: untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi ibu dan berat badan lahir rendah dengan kejadian stunting pada anak. Metode: Desain studi cross sectional dilakukan. 39 peserta direkrut dari puskesmas di Kabupaten Takalar, Indonesia dengan convenience sampling. Pesertanya adalah anak-anak berusia 1-5 tahun. Kami akan mengecualikan anak-anak dengan penyakit kronis. Pengukurannya menggunakan tinggi badan dan berat badan, jika TB/U -3SD Sampai <-2SD Maka dikatakan Stunting dan jika TB/U -2SD Sampai 2SD maka dikatakan tidak stunting. Chi-square digunakan untuk memprediksi variabel independen. Hasil: Angka kejadian BBLR disertai stunting sebanyak 20 (14,8%) responden, sedangkan yang tidak mengalami BBLR namun mengalami stunting sebanyak 19 (14,1%) responden, dan kejadian BBLR namun tidak stunting sebanyak 12 (8,9%) responden, sedangkan tidak BBLR tanpa stunting. stunting sebanyak 84 (62,2%) responden. Berdasarkan uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dan berat badan lahir rendah dengan kejadian stunting pada anak di Kabupaten Takalar dengan p-value = 0,001. Kesimpulan: konseling kesehatan yang rutin diperlukan untuk mengembangkan kesadaran gizi orang tua khususnya pengetahuan ibu untuk membangun keluarga sadar gizi. Anak balita sebaiknya sepantau tumbuh kembangnya secara rutin dengan mengukur tinggi badannya di puskesmas.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"67 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i5.1792","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Latarbelakang: Malnutrisi pada anak yang bermanifestasi sebagai stunting setelah balita menginjak usia dua tahun. Nutrisi yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh, tubuh terbebas dari segala penyakit dan meningkatkan proses tumbuh kembang anak hingga mencapai tingkat optimal. Tujuan: untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi ibu dan berat badan lahir rendah dengan kejadian stunting pada anak. Metode: Desain studi cross sectional dilakukan. 39 peserta direkrut dari puskesmas di Kabupaten Takalar, Indonesia dengan convenience sampling. Pesertanya adalah anak-anak berusia 1-5 tahun. Kami akan mengecualikan anak-anak dengan penyakit kronis. Pengukurannya menggunakan tinggi badan dan berat badan, jika TB/U -3SD Sampai <-2SD Maka dikatakan Stunting dan jika TB/U -2SD Sampai 2SD maka dikatakan tidak stunting. Chi-square digunakan untuk memprediksi variabel independen. Hasil: Angka kejadian BBLR disertai stunting sebanyak 20 (14,8%) responden, sedangkan yang tidak mengalami BBLR namun mengalami stunting sebanyak 19 (14,1%) responden, dan kejadian BBLR namun tidak stunting sebanyak 12 (8,9%) responden, sedangkan tidak BBLR tanpa stunting. stunting sebanyak 84 (62,2%) responden. Berdasarkan uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dan berat badan lahir rendah dengan kejadian stunting pada anak di Kabupaten Takalar dengan p-value = 0,001. Kesimpulan: konseling kesehatan yang rutin diperlukan untuk mengembangkan kesadaran gizi orang tua khususnya pengetahuan ibu untuk membangun keluarga sadar gizi. Anak balita sebaiknya sepantau tumbuh kembangnya secara rutin dengan mengukur tinggi badannya di puskesmas.
母亲的营养知识和低出生体重与塔卡拉尔地区儿童发育迟缓发生率之间的关系
背景:两岁以下儿童营养不良,表现为发育不良。足够的营养可以增加身体的耐久性,摆脱所有疾病,增加儿童生长过程,达到最佳水平。目的:了解母亲营养知识和出生体重低的关系,以及发育不良的儿童事件。方法:跨部门设计研究。来自印度尼西亚Takalar区的puskesmas招募的39名参与者参加了一个会议样本。参赛者是一名15岁的儿童。我们将排除患有慢性病的儿童。这种测量方法使用身高和体重,如果rs /U -3 - sd到< -2chi square用来预测独立变量。结果:结果:BBLR的调查数字包括20次(14.8%)的调查结果,而不是BBLR的调查结果,我们有19次(14.1%)的调查结果,而BBLR的调查结果不包括12次(8.9%)的调查结果,而BBLR的调查结果不包括12次(8.9%)的调查结果,而BBLR的调查结果不包括发育不良。84(62.2%)回弹。根据Chi-Square的测试,母亲的营养和出生体重较低的知识与Takalar区儿童发育不良事件之间存在联系。结论:父母营养意识特别是母亲知识建立营养意识家庭需要定期的健康咨询。一个蹒跚学步的孩子应该通过定期测量他或她身体的高度来监测他或她成长的过程。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信