Afifah Salsabila, None Sugih Wijayati, None Sri Widiyati
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA REMAJA","authors":"Afifah Salsabila, None Sugih Wijayati, None Sri Widiyati","doi":"10.33023/jikep.v9i5.1668","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan : Hipertensi adalah salah satu penyebab utama kematian dini di dunia dan membunuh hampir 8 miliar orang setiap tahun di dunia dan hampir 1,5 juta orang setiap tahunnya di kawasan Asia Timur-Selatan. Sekitar sepertiga dari orang dewasa di Asia Timur-Selatan menderita hipertensi. Hipertensi remaja merupakan suatu masalah karena akan berlanjut pada usia dewasa dan memiliki risiko morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi.Upaya pemerintah dalam mengatasi hipertensi yaitu mengadakan program yang disebut CERDIK. Metode : Desain penelitian kuantitatif dengan metode cross-sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu seluruh pelajar SMA Multazam IBS Semarang berjumlah 70 responden dengan teknik sampel yaitu total sampling. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi square dan fisher exact. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p = 1,000) dan riwayat hipertensi (p = 0,429) dengan hipertensi pada remaja. Serta terdapat hubungan antara IMT (p = 0,033), kualitas tidur (0,028), stress (0,039) dan aktivitas fisik (0,035) dengan hipertensi pada remaja. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara IMT, kualitas tidur, stress dan aktivitas fisik dengan hipertensi pada remaja SMA Multazam IBS Semarang. Faktor-faktor risiko tersebut adalah hal yang dapat memicu tingginya tekanan darah dan menjadi risiko penyakit jantung dan stroke di masa depan. Meskipun awalnya seseorang tidak memiliki tekanan darah tinggi. Perlu adanya kerjasama dengan Puskesmas atau tenaga kesehatan supaya dapat skrining dan memantau tekanan darah siswa sebagai upaya deteksi hipertensi sejak dini.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"31 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i5.1668","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendahuluan : Hipertensi adalah salah satu penyebab utama kematian dini di dunia dan membunuh hampir 8 miliar orang setiap tahun di dunia dan hampir 1,5 juta orang setiap tahunnya di kawasan Asia Timur-Selatan. Sekitar sepertiga dari orang dewasa di Asia Timur-Selatan menderita hipertensi. Hipertensi remaja merupakan suatu masalah karena akan berlanjut pada usia dewasa dan memiliki risiko morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi.Upaya pemerintah dalam mengatasi hipertensi yaitu mengadakan program yang disebut CERDIK. Metode : Desain penelitian kuantitatif dengan metode cross-sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu seluruh pelajar SMA Multazam IBS Semarang berjumlah 70 responden dengan teknik sampel yaitu total sampling. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi square dan fisher exact. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p = 1,000) dan riwayat hipertensi (p = 0,429) dengan hipertensi pada remaja. Serta terdapat hubungan antara IMT (p = 0,033), kualitas tidur (0,028), stress (0,039) dan aktivitas fisik (0,035) dengan hipertensi pada remaja. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara IMT, kualitas tidur, stress dan aktivitas fisik dengan hipertensi pada remaja SMA Multazam IBS Semarang. Faktor-faktor risiko tersebut adalah hal yang dapat memicu tingginya tekanan darah dan menjadi risiko penyakit jantung dan stroke di masa depan. Meskipun awalnya seseorang tidak memiliki tekanan darah tinggi. Perlu adanya kerjasama dengan Puskesmas atau tenaga kesehatan supaya dapat skrining dan memantau tekanan darah siswa sebagai upaya deteksi hipertensi sejak dini.