{"title":"Tinjauan Standar Protokol Kesehatan Penyakit Menular Sektor Konstruksi: Studi Kasus COVID-19","authors":"Ratih Dewi Shima","doi":"10.26593/josc.v3i1.6653","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada awal tahun 2019 hingga awal tahun 2022, seluruh dunia mengalami pandemi penyakit menular dengan tingkat fatality rate yang tinggi, yaitu COVID-19. Tingkat jumlah kematian akibat COVID-19 semakin menurun, sehingga kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut oleh Pemerintah, namun tetap harus menaati Protokol Kesehatan untuk semua pekerja, tidak terkecuali pekerja sektor konstruksi. Mempertimbangkan bahwa penyakit menular varian COVID-19 masih akan terus beredar di masyarakat dan menjadi bagian risiko yang akan dihadapi oleh pekerja konstruksi, maka perlu adanya suatu perbandingan standar dan kriteria yang komprehensif untuk mengkritik peraturan protokol kesehatan di Indonesia dalam memitigasi penyakit menular serupa COVID-19, dengan studi kasus pada pelaksanaan peraturan protokol kesehatan COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini mengkaji dan mengidentifikasi perbedaan standar tata laksana protokol kesehatan (studi kasus COVID-19) di sektor konstruksi yang digunakan di Indonesia dan dibandingkan terhadap standar pelaksanaan protokol kesehatan internasional dan standar mancanegara seperti Australia, Malaysia, dan Singapura. Penelitian ini diharapkan akan memberikan rekomendasi serta kritik perbaikan yang dapat dilakukan untuk pelaksanaan protokol kesehatan pada penyakit menular di sektor konstruksi Indonesia di masa yang akan datang.","PeriodicalId":14418,"journal":{"name":"International Journal of Sustainable Construction Engineering and Technology","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.6000,"publicationDate":"2023-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"International Journal of Sustainable Construction Engineering and Technology","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26593/josc.v3i1.6653","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"CONSTRUCTION & BUILDING TECHNOLOGY","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pada awal tahun 2019 hingga awal tahun 2022, seluruh dunia mengalami pandemi penyakit menular dengan tingkat fatality rate yang tinggi, yaitu COVID-19. Tingkat jumlah kematian akibat COVID-19 semakin menurun, sehingga kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut oleh Pemerintah, namun tetap harus menaati Protokol Kesehatan untuk semua pekerja, tidak terkecuali pekerja sektor konstruksi. Mempertimbangkan bahwa penyakit menular varian COVID-19 masih akan terus beredar di masyarakat dan menjadi bagian risiko yang akan dihadapi oleh pekerja konstruksi, maka perlu adanya suatu perbandingan standar dan kriteria yang komprehensif untuk mengkritik peraturan protokol kesehatan di Indonesia dalam memitigasi penyakit menular serupa COVID-19, dengan studi kasus pada pelaksanaan peraturan protokol kesehatan COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini mengkaji dan mengidentifikasi perbedaan standar tata laksana protokol kesehatan (studi kasus COVID-19) di sektor konstruksi yang digunakan di Indonesia dan dibandingkan terhadap standar pelaksanaan protokol kesehatan internasional dan standar mancanegara seperti Australia, Malaysia, dan Singapura. Penelitian ini diharapkan akan memberikan rekomendasi serta kritik perbaikan yang dapat dilakukan untuk pelaksanaan protokol kesehatan pada penyakit menular di sektor konstruksi Indonesia di masa yang akan datang.