Deteksi Persamaan Pola Gerakan pada Koreografi Tari Bali

Ni Made Rai Maryati, Made Windu Antara Kesiman, I Made Gede Sunarya
{"title":"Deteksi Persamaan Pola Gerakan pada Koreografi Tari Bali","authors":"Ni Made Rai Maryati, Made Windu Antara Kesiman, I Made Gede Sunarya","doi":"10.25126/jtiik.20231057012","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tarian daerah memegang peranan penting dalam tatanan kehidupan masyarakat Bali. Tarian tidak hanya sebagai hiburan tetapi juga sebagai sarana dalam kegiatan upacara keagamaan serta merupakan aset pariwisata. Jenis tari Bali cukup banyak, namun sebagian pencipta tari Bali sudah tiada. Perkembangan teknologi saat ini diharapkan dapat ikut memberikan kontribusi dalam penciptaan tarian baru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi persamaan pola gerakan dan menghitung banyaknya gerakan yang sama pada dua atau lebih tarian berbeda yang dikelompokkan berdasarkan penciptanya. Dengan menemukan banyaknya gerakan yang sama dalam beberapa tari ciptaan seorang maestro maka ciri khas seperti variasi gerakan dan tempo tarian diharapkan dapat diketahui. Penelitian ini merupakan penelitian yang berada di bawah payung proyek COMPUDANCE (Computerization of Dances), dimana proyek ini bertujuan untuk menciptakan sebuah tarian baru dengan cara mempelajari ciri khas dari masing-masing pencipta tari Bali. Tarian baru yang tercipta tentunya memiliki nilai yang sangat tinggi karena sebagian maestro sudah tiada. Dataset dalam penelitian ini adalah 8 jenis tari Bali yang berasal dari 3 pencipta yang berbeda. Delapan tarian tersebut melipiti : Tari Margapati, Tari Panji Semirang dan Tari Wiranata diciptakan oleh I Nyoman Kaler; Tari Cendrawasih, Tari Puspanjali dan Tari Sekar Jagat diciptakan oleh N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem; Tari Wiranjaya dan Tari Nelayan diciptakan oleh I Ketut Merdana. Untuk mendeteksi persamaan pola gerakan akan digunakan metode skeletonisasi, dilanjutkan dengan proses ekstraksi fitur bentuk menggunakan metode HOG. Data hasil ekstraksi dari satu tarian kemudian dibandingkan dengan tarian lainnya. Untuk mengukur tingkat kesamaan dari dua atau lebih citra yang berbeda digunakan metode eucledian distance, dimana akan dipilih 5 nilai ambang yaitu 1,15, 1,18, 1,20, 1,22 dan 1,25. Nilai ini didasarkan pada pengamatan secara visual yang dilakukan terhadap citra hasil proses skeletonisasi, dimana citra yang jika dilihat secara visual memiliki gerakan sama memiliki nilai ambang antara 1,15 sampai 1,25. Dengan menggunakan 5 nilai ambang tersebut didapatkan jumlah gerakan yang terdeteksi sama dari masing-masing tarian yang dikelompokkan berdasarkan penciptanya. Dari analisa terhadap hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kelompok tari ciptaan I Nyoman Kaler memiliki gerakan yang paling dinamis dengan variasi gerakan yang banyak dan memiliki tempo tarian yang paling cepat. Diurutan berikutnya adalah tari ciptaan I Ketut Merdana. Kelompok tari yang memiliki jenis gerakan yang sedikit dan tempo gerakan yang paling lambat adalah kelompok tari ciptaan N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem. Terdapat gerakan yang sebenarnya berbeda namun terdeteksi sama dan sebaliknya terdapat pula gerakan yang sebenarnya sama namun tidak terdeteksi. Abstract Traditional dances play an important role in the order of Balinese lives. Dances are not only an entertainment but also means of religious ceremonies and tourism assets. There are many types of Balinese dance, but some of the maestro are gone. Technology is expected to contribute of the new dances creation. The objective of this study is to detect the similarity of movement patterns in Balinese dances choreography and to calculate the same movements of several Balinese dances grouped by creator. By finding the number of the same movements in several dances that was created by a maestro, the characteristics such as variations of movements and dance tempos can be identified. This research was conducted under the framework of Project COMPUDANCE (Computerization of Dances), the goal of this project is to create a new dance by identifiying the characteristics of each Balinese dance creator. The newly created dances must have a very high value because some maestros are gone. Dataset in this study are 8 types of Balinese dances come from 3 different maestros. They are Margapati Dance, Panji Semirang Dance and Wiranata Dance were created by I Nyoman Kaler; Cendrawasih Dance, Puspanjali Dance and Sekar Jagat Dance were created by N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem; Wiranjaya Dance and Nelayan Dance were created by I Ketut Merdana. To detecting the similarity of movement patterns we use skeletonization method, then followed by extracting shape features of the skeleton images using HOG method. We use euclidean distance method to measure the level of image similarity, there are 5 threshold values that is 1.15, 1.18, 1.20, 1.22 and 1.25. This value was chosen by visual observations of the skeleton image, where an image that visually has the same movement has a threshold value between 1.15 to 1.25. By using these 5 threshold values, the number of same movements is obtained from each dance which is grouped based on its creator. From the result of this study, it was found that the dance created by I Nyoman Kaler has the most dynamic with many variations movement and has the fastest dance tempo. Next in line is the dance created by I Ketut Merdana. The dances with slowest tempo and fewest types of movement is created by N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem. There are some different movements that detected as the same movements. Otherwise, there are same movements but not detected.","PeriodicalId":32501,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25126/jtiik.20231057012","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Tarian daerah memegang peranan penting dalam tatanan kehidupan masyarakat Bali. Tarian tidak hanya sebagai hiburan tetapi juga sebagai sarana dalam kegiatan upacara keagamaan serta merupakan aset pariwisata. Jenis tari Bali cukup banyak, namun sebagian pencipta tari Bali sudah tiada. Perkembangan teknologi saat ini diharapkan dapat ikut memberikan kontribusi dalam penciptaan tarian baru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi persamaan pola gerakan dan menghitung banyaknya gerakan yang sama pada dua atau lebih tarian berbeda yang dikelompokkan berdasarkan penciptanya. Dengan menemukan banyaknya gerakan yang sama dalam beberapa tari ciptaan seorang maestro maka ciri khas seperti variasi gerakan dan tempo tarian diharapkan dapat diketahui. Penelitian ini merupakan penelitian yang berada di bawah payung proyek COMPUDANCE (Computerization of Dances), dimana proyek ini bertujuan untuk menciptakan sebuah tarian baru dengan cara mempelajari ciri khas dari masing-masing pencipta tari Bali. Tarian baru yang tercipta tentunya memiliki nilai yang sangat tinggi karena sebagian maestro sudah tiada. Dataset dalam penelitian ini adalah 8 jenis tari Bali yang berasal dari 3 pencipta yang berbeda. Delapan tarian tersebut melipiti : Tari Margapati, Tari Panji Semirang dan Tari Wiranata diciptakan oleh I Nyoman Kaler; Tari Cendrawasih, Tari Puspanjali dan Tari Sekar Jagat diciptakan oleh N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem; Tari Wiranjaya dan Tari Nelayan diciptakan oleh I Ketut Merdana. Untuk mendeteksi persamaan pola gerakan akan digunakan metode skeletonisasi, dilanjutkan dengan proses ekstraksi fitur bentuk menggunakan metode HOG. Data hasil ekstraksi dari satu tarian kemudian dibandingkan dengan tarian lainnya. Untuk mengukur tingkat kesamaan dari dua atau lebih citra yang berbeda digunakan metode eucledian distance, dimana akan dipilih 5 nilai ambang yaitu 1,15, 1,18, 1,20, 1,22 dan 1,25. Nilai ini didasarkan pada pengamatan secara visual yang dilakukan terhadap citra hasil proses skeletonisasi, dimana citra yang jika dilihat secara visual memiliki gerakan sama memiliki nilai ambang antara 1,15 sampai 1,25. Dengan menggunakan 5 nilai ambang tersebut didapatkan jumlah gerakan yang terdeteksi sama dari masing-masing tarian yang dikelompokkan berdasarkan penciptanya. Dari analisa terhadap hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kelompok tari ciptaan I Nyoman Kaler memiliki gerakan yang paling dinamis dengan variasi gerakan yang banyak dan memiliki tempo tarian yang paling cepat. Diurutan berikutnya adalah tari ciptaan I Ketut Merdana. Kelompok tari yang memiliki jenis gerakan yang sedikit dan tempo gerakan yang paling lambat adalah kelompok tari ciptaan N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem. Terdapat gerakan yang sebenarnya berbeda namun terdeteksi sama dan sebaliknya terdapat pula gerakan yang sebenarnya sama namun tidak terdeteksi. Abstract Traditional dances play an important role in the order of Balinese lives. Dances are not only an entertainment but also means of religious ceremonies and tourism assets. There are many types of Balinese dance, but some of the maestro are gone. Technology is expected to contribute of the new dances creation. The objective of this study is to detect the similarity of movement patterns in Balinese dances choreography and to calculate the same movements of several Balinese dances grouped by creator. By finding the number of the same movements in several dances that was created by a maestro, the characteristics such as variations of movements and dance tempos can be identified. This research was conducted under the framework of Project COMPUDANCE (Computerization of Dances), the goal of this project is to create a new dance by identifiying the characteristics of each Balinese dance creator. The newly created dances must have a very high value because some maestros are gone. Dataset in this study are 8 types of Balinese dances come from 3 different maestros. They are Margapati Dance, Panji Semirang Dance and Wiranata Dance were created by I Nyoman Kaler; Cendrawasih Dance, Puspanjali Dance and Sekar Jagat Dance were created by N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem; Wiranjaya Dance and Nelayan Dance were created by I Ketut Merdana. To detecting the similarity of movement patterns we use skeletonization method, then followed by extracting shape features of the skeleton images using HOG method. We use euclidean distance method to measure the level of image similarity, there are 5 threshold values that is 1.15, 1.18, 1.20, 1.22 and 1.25. This value was chosen by visual observations of the skeleton image, where an image that visually has the same movement has a threshold value between 1.15 to 1.25. By using these 5 threshold values, the number of same movements is obtained from each dance which is grouped based on its creator. From the result of this study, it was found that the dance created by I Nyoman Kaler has the most dynamic with many variations movement and has the fastest dance tempo. Next in line is the dance created by I Ketut Merdana. The dances with slowest tempo and fewest types of movement is created by N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem. There are some different movements that detected as the same movements. Otherwise, there are same movements but not detected.
发现巴厘岛舞蹈编排中的动作模式方程
当地舞蹈在巴厘岛的生活结构中扮演着重要的角色。舞蹈不仅是一种娱乐,也是宗教活动的一种手段,也是一种旅游资产。巴厘岛有相当多的舞蹈风格,但巴厘岛的一些创造者已经不复存在。预计目前的技术发展将有助于创造新的舞蹈。这项研究的目的是探测运动模式的相似性,并计算出由创作者组成的两种或两种以上舞蹈中相同的运动的数量。通过在大师创作的一些舞蹈中发现许多相同的动作,我们可以了解到动作和舞蹈节奏等特征。这项研究是在计算机舞蹈项目的伞下进行的,该项目的目的是通过研究巴厘岛舞蹈的每一位创作者的签名来创建一种新的舞蹈。新的舞蹈产生的价值很高,因为有些大师已经不在了。这项研究的数据显示,巴厘岛有8种不同的舞蹈作者。这八种舞蹈:野生舞蹈,三郎舞和Wiranata舞是我的Nyoman Kaler创作的;中央舞蹈,普斯潘加利舞蹈和舞蹈宇宙是由n.l.n. Swasthi Wijaya Bandem创造的;商人舞蹈和渔民舞蹈是由赖爷Merdana创作的。为了检测运动模式方程,将使用骨化方法,然后使用猪法提取特征。从一种舞蹈中提取的数据与另一种舞蹈进行比较。测量两种或两种以上不同图像的相似性水平使用的是欧拉距离方法,选择5个阈值为1.15、1.18、1.20、1.22和1.25。这个值基于对骨化进程结果结果图像的视觉观察,如果用视觉观察图像的动作,其阈值在1.15到1.25之间。通过使用这五个阈值,可以获得相同数量的动作,每个舞蹈由其创作者分组。从对研究结果的分析可以得出结论,创作舞蹈团I Nyoman Kaler的动作是最动态的,有多种运动和最快的节奏。下一个顺序是首创的美人鱼舞蹈。最慢节奏的舞蹈团体是n.l.f. Swasthi Wijaya Bandem的舞蹈团体。有真实但检测到相同的运动,反之有真实但未检测到的运动。传统舞蹈在幕后扮演一个重要角色舞蹈不仅仅是一种娱乐,它还意味着宗教仪式和旅游资产。有很多巴厘舞的类型,但大师们都走了。技术预计会有新的舞蹈创造的欢迎。这项研究的目的是检测舞蹈编排中类似的动作模式,并计算出由creator编织的几个动作的相同效果。通过在不同的舞蹈中找到由大师创造的相同的舞蹈的编号,这样的舞蹈节奏就可以识别。这项研究是根据计算程序的框架进行的,这个项目的目标是通过标识各自舞者的特点来创建一个新的舞蹈。新创造的舞蹈一定很有价值,因为有些大师已经走了。这个研究的结果是八种不同数学的类型。它们是野生舞,三郎舞和Wiranata舞是由我的Nyoman Kaler创作的;Cendrawasih舞蹈,Puspanjali舞蹈和Sekar宇宙舞蹈由N.L. Swasthi Wijaya Bandem创建;商人的舞蹈和渔民的舞蹈都是由赖爷精心设计的。检测我们使用骨密度测量方法的运动模式,然后采用猪的方法提取表型特征。我们用欧几里得的方法来测量类似图像的水平,有5个价位,1。15,1。18,1。20,1。22和1。25。这是被skeleton图像的视觉观察所选择的,这种视觉图像的运动在1.15到1.25之间形成了一个threshold。通过使用这些5个threshold values,同样的动作来自于基于它的创造者的每一个舞蹈。从这项研究的结果来看,我认为舞蹈是由我的曼·卡勒设计的,它最能动力,有很多不同的运动,而且节奏也更快。 接下来是赖爷梅尔达那创作的舞蹈。节奏最慢、动作类型最少的舞蹈是由nl.n. Swasthi Wijaya Bandem创作的。有一些不同的动作被检测为相同的动作。否则,有相同的运动,但没有检测到。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
16 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信