Pengaruh Karboksimetil Kitosan Terhadap Aktivitas Antibakteri Staphylococcus aureus pada Sate Bandeng Selama Penyimpanan Suhu Rendah

Samakia Pub Date : 2023-11-02 DOI:10.35316/jsapi.v14i2.3694
Fara Wibawa, Nilam Sari, Tasqia Siti Nurul Samsa Hadi, Sakinah Haryati
{"title":"Pengaruh Karboksimetil Kitosan Terhadap Aktivitas Antibakteri Staphylococcus aureus pada Sate Bandeng Selama Penyimpanan Suhu Rendah","authors":"Fara Wibawa, Nilam Sari, Tasqia Siti Nurul Samsa Hadi, Sakinah Haryati","doi":"10.35316/jsapi.v14i2.3694","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sate bandeng merupakan salah satu hidangan khas dari Provinsi Banten yang cenderung mengalami penurunan kualitas dengan cepat. Sate bandeng hanya dapat tetap segar selama sekitar 2 hari pada suhu ruangan dan 6 hari jika disimpan dalam kondisi dingin. Kendala masa simpan yang terbatas ini disebabkan oleh kandungan gizi yang tinggi dalam hidangan tersebut, serta berbagai faktor lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan bahan pengawet seperti karboksimetil kitosan (KMK) agar dapat memperpanjang masa simpan sate bandeng. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi optimal dari KMK yang efektif sebagai antibakteri sate bandeng terhadap bakteri Staphylococcus aureus selama masa penyimpanan dalam kondisi suhu dingin. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) yang melibatkan dua faktor dan dilakukan dalam dua kali ulangan. Faktor pertama melibatkan empat tingkat konsentrasi KMK, yaitu 0%, 3%, 4%, dan 5%. Sementara faktor kedua mencakup enam periode waktu penyimpanan yang berbeda, yaitu hari ke-0, 3, 6, 9, 12, dan 15. Parameter yang diuji adalah aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Angka Lempeng Total (ALT) dan uji proksimat pada perlakuan terbaik. Penting untuk dicatat bahwa sampel sate bandeng yang digunakan dalam penelitian ini tidak mencakup seluruh sate bandeng dari Provinsi Banten. Sampel diambil dari salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan tingkat kepatuhan sanitasi yang tidak memenuhi Standar Operasional Prosedur (SOP). Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan dijelaskan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan karboksimetil kitosan (KMK) memiliki dampak terhadap aktivitas antibakteri sate bandeng, dengan konsentrasi optimal KMK terletak pada 5%.","PeriodicalId":487002,"journal":{"name":"Samakia","volume":"2 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Samakia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35316/jsapi.v14i2.3694","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Sate bandeng merupakan salah satu hidangan khas dari Provinsi Banten yang cenderung mengalami penurunan kualitas dengan cepat. Sate bandeng hanya dapat tetap segar selama sekitar 2 hari pada suhu ruangan dan 6 hari jika disimpan dalam kondisi dingin. Kendala masa simpan yang terbatas ini disebabkan oleh kandungan gizi yang tinggi dalam hidangan tersebut, serta berbagai faktor lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan bahan pengawet seperti karboksimetil kitosan (KMK) agar dapat memperpanjang masa simpan sate bandeng. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi optimal dari KMK yang efektif sebagai antibakteri sate bandeng terhadap bakteri Staphylococcus aureus selama masa penyimpanan dalam kondisi suhu dingin. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) yang melibatkan dua faktor dan dilakukan dalam dua kali ulangan. Faktor pertama melibatkan empat tingkat konsentrasi KMK, yaitu 0%, 3%, 4%, dan 5%. Sementara faktor kedua mencakup enam periode waktu penyimpanan yang berbeda, yaitu hari ke-0, 3, 6, 9, 12, dan 15. Parameter yang diuji adalah aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Angka Lempeng Total (ALT) dan uji proksimat pada perlakuan terbaik. Penting untuk dicatat bahwa sampel sate bandeng yang digunakan dalam penelitian ini tidak mencakup seluruh sate bandeng dari Provinsi Banten. Sampel diambil dari salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan tingkat kepatuhan sanitasi yang tidak memenuhi Standar Operasional Prosedur (SOP). Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan dijelaskan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan karboksimetil kitosan (KMK) memiliki dampak terhadap aktivitas antibakteri sate bandeng, dengan konsentrasi optimal KMK terletak pada 5%.
在低温储存过程中,甲基提甲基三对葡萄球菌抗菌活性的影响
“沙特巴登”是班腾省的一种特色食品,它的质量往往很快就会下降。沙爹巴登只能在室温下保持大约2天的新鲜,如果冷藏,则只能保持6天。这些有限的保质期限制是由于食品中的高营养成分以及各种环境因素造成的。因此,碳水化合物基氧三(KMK)等防腐剂需要延长沙甘蔗渣的保质期。本研究旨在确定在低温下储存时,作为草甘膦抗菌的有效KMK的最佳浓度。本研究采用了一种随机设计的实验方法,涉及两种因素,并在两次重复中执行。第一个因素涉及KMK的四种浓度,即0%、3%、4%和5%。第二个因素包括6个不同的储存周期,也就是第0天、3、6、9、12和15天。测试参数是葡萄球菌的抗菌活性,总板数(ALT),并对最佳治疗进行proksimat测试。值得注意的是,本研究中使用的bandeng的样本并不包括Banten省的所有bandeng。样本来自于一种不符合标准操作程序(SOP)的小规模、小规模和中型企业(UMKM)。研究结果以表格形式提出,并进行描述性描述。研究结果表明,羧酸甲基提山(KMK)的加入会对bandeng的抗菌活性产生影响,而KMK的最佳浓度约为5%。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信