{"title":"Pengembangan Modul Berbasis Pesantren pada Materi Himpunan di MA Raudlatul Mutaqin","authors":"Firdaus Firdaus, Dwi Ivayana Sari, Nur Aini S","doi":"10.31004/cendekia.v7i3.2791","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sumber belajar merupakan unsur penting dalam proses pembelajaran matematika. Modul merupakan salah satu sumber belajar yang mampu menunjukkan realitas-realitas sosial kemasyarakatan yang berhubungan langsung dengan isi materi dari sebuah mata pelajaran matematika. Pondok pesantren adalah salah satu realitas sosial kemasyarakatan, tempat siswa menimba ilmu. Dalam mengajarkan matematika yang bersifat abstrak, perlu adanya modul yang berbasis pondok pesantren agar siswa mdah memahami materi matematika. Hal ini dikarenakan berhubungan dengan konteks siswa sebagai santri. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pengembangan dan mengahasilkan modul matematika berbasis pesantren pada materi himpunan untuk kelas X MA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan metode ADDIE dengan tahapan Analyze, Design, Development, Implementation dan Evaluation. Subjek ujicoba pada penelitian ini adalah kelas X MA Raudlatul Muttaqin, Modung, Bangkalan. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu validasi, angket respon, dan tes. Penelitian ini menggunakan uji kevalidan, uji kepraktisan dan uji keefektifan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) modul ini dikatakan valid karena berdasarkan hasil penilaian dua validator yaitu dosen dan guru matematika diperoleh rata-rata nilai sebesar 3,835 yang berarti bisa digunakan tanpa revisi, (2) modul ini dikatakan praktis karena berdasarkan hasil angket respon siswa diperoleh rata-rata nilai 80,09% yang berarti siswa memeberikan respon positif terhadap modul, serta (3) modul ini dikatakan efektif karena berdasarkan hasil tes hasil belajar siswa diperoleh rata-rata nilai 90,91% yang berarti ketuntasan belajar siswa secara klasikal tercapai.","PeriodicalId":32657,"journal":{"name":"Cendekia Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"5 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Cendekia Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31004/cendekia.v7i3.2791","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sumber belajar merupakan unsur penting dalam proses pembelajaran matematika. Modul merupakan salah satu sumber belajar yang mampu menunjukkan realitas-realitas sosial kemasyarakatan yang berhubungan langsung dengan isi materi dari sebuah mata pelajaran matematika. Pondok pesantren adalah salah satu realitas sosial kemasyarakatan, tempat siswa menimba ilmu. Dalam mengajarkan matematika yang bersifat abstrak, perlu adanya modul yang berbasis pondok pesantren agar siswa mdah memahami materi matematika. Hal ini dikarenakan berhubungan dengan konteks siswa sebagai santri. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pengembangan dan mengahasilkan modul matematika berbasis pesantren pada materi himpunan untuk kelas X MA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan metode ADDIE dengan tahapan Analyze, Design, Development, Implementation dan Evaluation. Subjek ujicoba pada penelitian ini adalah kelas X MA Raudlatul Muttaqin, Modung, Bangkalan. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu validasi, angket respon, dan tes. Penelitian ini menggunakan uji kevalidan, uji kepraktisan dan uji keefektifan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) modul ini dikatakan valid karena berdasarkan hasil penilaian dua validator yaitu dosen dan guru matematika diperoleh rata-rata nilai sebesar 3,835 yang berarti bisa digunakan tanpa revisi, (2) modul ini dikatakan praktis karena berdasarkan hasil angket respon siswa diperoleh rata-rata nilai 80,09% yang berarti siswa memeberikan respon positif terhadap modul, serta (3) modul ini dikatakan efektif karena berdasarkan hasil tes hasil belajar siswa diperoleh rata-rata nilai 90,91% yang berarti ketuntasan belajar siswa secara klasikal tercapai.