EFEKTIFITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DESA

IBRAHIM IBRAHIM, MULIATI MULIATI
{"title":"EFEKTIFITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DESA","authors":"IBRAHIM IBRAHIM, MULIATI MULIATI","doi":"10.51878/knowledge.v3i3.2496","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Based on data from the Ministry of Villages, Development of Disadvantaged Regions and Transmigration, the number of villages in our country is 33,893 villages. This number of villages occupies more than 80% of the territory of the Republic of Indonesia. In an effort to realize the state's goal, namely to improve the welfare of the Indonesian people, the Government pays special attention to existing villages, especially in terms of implementing village development. With the spirit of \"nawacita\" and the spirit of \"autonomy\" the government is currently allocating a significant amount of budget to villages so that rural communities can develop their own villages based on needs on a priority scale. With a paradigm leap regarding regional development where community empowerment, especially rural communities, is expected to contribute more to development in their respective villages, it is necessary to review the role of rural communities in the development implementation process starting from the planning, implementation, monitoring and evaluation, supervision and his coaching. This is considered important to do because with the leap, the development paradigm which was originally controlled by the central government has now shifted where the village government and its own community are expected to carry out all development processes so that the output is expected to be able to answer the problems that exist in their respective villages. The most important thing to observe and analyze is the extent of the role and contribution of the community in the rural development process when viewed from the regulations that have been established. This study is an initial study with a theoretical approach that examines existing regulations regarding the village development implementation process and its stages and the consequences that will arise. In the next stage, this study will be carried out in the form of implementation by conducting a study in one of the villages to see the extent of the effectiveness of village development by maximizing the empowerment of village communities and based on the Regulation of the Minister of Villages, Development of Disadvantaged Regions and Transmigration of the Republic of Indonesia Number 21 of 2020 concerning Guidelines General Village Development and Village Community Empowerment. ABSTRAKBerdasar data dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi jumlah desa di negara kita adalah 33.893 desa. Jumlah desa ini menempati lebih dari 80 % wilayah NKRI. Dalam upaya mewujudkan tujuan negara yaitu untuk mensejahterakan rakya Indonesia maka Pemerintah memberikan perhatian khusus kepada desa-desa yang ada khususnya dalam hal pelaksanaan pembangunan desa. Dengan semangat “nawacita” dan semangat “otonomi” pemerintah dewasa ini mengalokasikan anggaran dengan jumlah yang cukup signifikan ke desa-desa agar masyarakat pedesaan dapat membangun desanya sendiri dengan berdasar pada kebutuhan dengan skala pr=ioritas. Dengan lompatan paradigma tentang pembangunan daerah dimana pemberdayaan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan diharapkan dapat berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan di desanya masing-masing maka perlu dilakukan peninjauan tentang peranan masyarakat di pedesaan dalam proses pelaksanaan pembangunan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, pengawasan serta pembinaannya. Hal ini dianggap penting dilakukan karena dengan lompatan paradigma pembangunan yang semula dikendalikan oleh pemerintah pusat sekarang bergeser dimana pemerintah desa beserta masyarakatnya sendiri diharapkan melakukan semua proses pembangunan sehingga outpunya diharapkan dapat menjawab permasalahan-permasahan yang ada di desanya masing-masing. Hal yang paling penting untuk diamati dan dianalisis adalah sejauh mana peranan dan kontribusi masyarakat dalam proses pembangunan pedesaan apabila ditinjau dari aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Kajian kali ini merupakan kajian awal dengan pendekatan teoritik yang mengkaji aturan yang ada tentang proses pelaksanan pembanguna desa dan tahapannya dengan konsekuensi yang akan ditimbulkan. Pada tahapan berikutnya kajian ini akan dibawa dalam bentuk implementasi dengan melakukan kajian pada salah satu desa untuk melihat sejauh mana efektifitas pembangunan desa dengan memaksimalkan pemberdayaan masyarakat desa dan berdasar pada Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.","PeriodicalId":74770,"journal":{"name":"Science of aging knowledge environment : SAGE KE","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Science of aging knowledge environment : SAGE KE","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51878/knowledge.v3i3.2496","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Based on data from the Ministry of Villages, Development of Disadvantaged Regions and Transmigration, the number of villages in our country is 33,893 villages. This number of villages occupies more than 80% of the territory of the Republic of Indonesia. In an effort to realize the state's goal, namely to improve the welfare of the Indonesian people, the Government pays special attention to existing villages, especially in terms of implementing village development. With the spirit of "nawacita" and the spirit of "autonomy" the government is currently allocating a significant amount of budget to villages so that rural communities can develop their own villages based on needs on a priority scale. With a paradigm leap regarding regional development where community empowerment, especially rural communities, is expected to contribute more to development in their respective villages, it is necessary to review the role of rural communities in the development implementation process starting from the planning, implementation, monitoring and evaluation, supervision and his coaching. This is considered important to do because with the leap, the development paradigm which was originally controlled by the central government has now shifted where the village government and its own community are expected to carry out all development processes so that the output is expected to be able to answer the problems that exist in their respective villages. The most important thing to observe and analyze is the extent of the role and contribution of the community in the rural development process when viewed from the regulations that have been established. This study is an initial study with a theoretical approach that examines existing regulations regarding the village development implementation process and its stages and the consequences that will arise. In the next stage, this study will be carried out in the form of implementation by conducting a study in one of the villages to see the extent of the effectiveness of village development by maximizing the empowerment of village communities and based on the Regulation of the Minister of Villages, Development of Disadvantaged Regions and Transmigration of the Republic of Indonesia Number 21 of 2020 concerning Guidelines General Village Development and Village Community Empowerment. ABSTRAKBerdasar data dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi jumlah desa di negara kita adalah 33.893 desa. Jumlah desa ini menempati lebih dari 80 % wilayah NKRI. Dalam upaya mewujudkan tujuan negara yaitu untuk mensejahterakan rakya Indonesia maka Pemerintah memberikan perhatian khusus kepada desa-desa yang ada khususnya dalam hal pelaksanaan pembangunan desa. Dengan semangat “nawacita” dan semangat “otonomi” pemerintah dewasa ini mengalokasikan anggaran dengan jumlah yang cukup signifikan ke desa-desa agar masyarakat pedesaan dapat membangun desanya sendiri dengan berdasar pada kebutuhan dengan skala pr=ioritas. Dengan lompatan paradigma tentang pembangunan daerah dimana pemberdayaan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan diharapkan dapat berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan di desanya masing-masing maka perlu dilakukan peninjauan tentang peranan masyarakat di pedesaan dalam proses pelaksanaan pembangunan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, pengawasan serta pembinaannya. Hal ini dianggap penting dilakukan karena dengan lompatan paradigma pembangunan yang semula dikendalikan oleh pemerintah pusat sekarang bergeser dimana pemerintah desa beserta masyarakatnya sendiri diharapkan melakukan semua proses pembangunan sehingga outpunya diharapkan dapat menjawab permasalahan-permasahan yang ada di desanya masing-masing. Hal yang paling penting untuk diamati dan dianalisis adalah sejauh mana peranan dan kontribusi masyarakat dalam proses pembangunan pedesaan apabila ditinjau dari aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Kajian kali ini merupakan kajian awal dengan pendekatan teoritik yang mengkaji aturan yang ada tentang proses pelaksanan pembanguna desa dan tahapannya dengan konsekuensi yang akan ditimbulkan. Pada tahapan berikutnya kajian ini akan dibawa dalam bentuk implementasi dengan melakukan kajian pada salah satu desa untuk melihat sejauh mana efektifitas pembangunan desa dengan memaksimalkan pemberdayaan masyarakat desa dan berdasar pada Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
通过农村社区参与的方式规划地区的成效
根据农村、贫困地区发展和人口迁移部的数据,我国有33893个村庄。这些村庄占印度尼西亚共和国领土的80%以上。为了实现国家的目标,即提高印尼人民的福利,政府特别关注现有的村庄,特别是在实施村庄发展方面。本着“纳瓦奇塔”精神和“自治”精神,政府目前正在向村庄分配大量预算,使农村社区能够根据需要优先发展自己的村庄。随着区域发展模式的飞跃,社区赋权,特别是农村社区,有望为各自村庄的发展做出更大贡献,有必要从规划、实施、监测和评估、监督和他的指导开始审查农村社区在发展实施过程中的作用。这被认为是很重要的,因为随着这种飞跃,最初由中央政府控制的发展模式现在已经转变为村政府和自己的社区被期望执行所有的发展过程,以便期望产出能够回答各自村庄存在的问题。最需要观察和分析的是,从已经建立的法规来看,社区在农村发展过程中的作用和贡献的程度。本研究是一项初步研究,采用理论方法,考察有关村庄发展实施过程及其阶段和将产生的后果的现有法规。在下一阶段,本研究将以实施的形式开展,在其中一个村庄开展一项研究,通过最大限度地增强村庄社区的权能,了解村庄发展的有效性程度,并根据印度尼西亚共和国关于村庄发展和村庄社区权能一般指导方针的2020年第21号《村庄、弱势地区发展和移民部长条例》。摘要/ abstract摘要:Kementerian Desa的berdasar数据,Pembangunan Daerah Tertinggal的berdasar数据,以及Transmigrasi jumlah Desa di negara kita adalah 33.893 Desa数据。Jumlah desa ini menempati lebih dari 80%支持NKRI。印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚Dengan semangat " nawacita " dan semangat " otonomi " pemerintah dewasa ini mengalokasikan anggaran Dengan jumlah yang cucuup signfikan ke desa-desa agar masyarakat pedesan and dapat membangunn desanya sendiri Dengan berdasar pada kebutuhan Dengan skala pr=ioritas。彭彭年的范例,彭彭年的范例,彭彭年的范例,彭彭年的范例,彭彭年的范例,彭彭年的范例,彭彭年的范例,彭彭年的范例,彭彭年的范例,彭彭年的范例,彭彭年的范例,彭彭年的范例,彭彭年的范例,彭彭年的范例,彭彭年的范例,彭彭年的范例,彭彭年的范例。Hal ini dianggap penting dilakukan karena dengan lompatan范式pembangunan yang semula dikendalikan oleh peremintah pusat sekarang bergeser dimana peremintah desa beserta masyarakatnya sendiri diharapkan melakukan semua提出pembangunan seingga outpunya diharapkan dapat menjawab permasalahan-permasahan yang ada di desanya masinging - masahan。Hal yang paling pentuk diamati dandianalis adalah sejauh mana peranan dankontribusi masyarakat dalam提出pembangunan pedesaan apabila ditinjau dari aturan-aturan yang sudah dietapkan。Kajian kali ini merupakan Kajian awal dengan pendekatan teoritik yang mengkaji turan yang ada tentangan proproks sanan pembanguna desa dan tahapanya dengan konsekuensi yang akan ditimbulkan。2月21日,2020年10月21日,印度尼西亚,印尼,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信