{"title":"Analisis Sebaran Konsentrasi Gas H2S dan NH3 serta Dampaknya terhadap Masyarakat di sekitar TPA Batu Layang Kota Pontianak","authors":"Anissa Chairiah, Dian Rahayu Jati, Aini Sulastri","doi":"10.14710/jil.21.3.616-626","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ada beberapa aktivitas manusia yang dapat mencemari udara, salah satunya adalah kegiatan pengelolaan sampah yang ada di TPA. TPA Batu Layang merupakan tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) di Kota Pontianak. Sampah yang telah tertimbun dalam jangka waktu tertentu akan mengalami proses dekomposisi yang menghasilkan beberapa gas pencemar, seperti H2S dan NH3. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran konsentrasi gas H2S dan NH3 di TPA Batu Layang Kota Pontianak yang divisualisasikan dalam bentuk peta menggunakan software ArcGIS 10.3 dengan metode IDW, serta untuk mengidentifikasi dampak gas H2S dan NH3 terhadap masyarakat di sekitar TPA Batu Layang Kota Pontianak yang dianalisis secara deskriptif menggunakan kuesioner. Pengukuran konsentrasi gas H2S dan NH3 dilakukan di empat area pada TPA Batu Layang yaitu, area kantor, area bongkar sampah, sel sampah D dan sel sampah E. Pengambilan sampel udara ambien menggunakan Impinger yang dilakukan sesuai SNI 19-7117.7-2005 untuk parameter H2S dan SNI 19.7119.1-2005 untuk parameter NH3. Pengambilan sampel dilakukan di tiga variasi waktu yaitu pagi, siang dan sore. Wawancara kuesioner dilakukan di dua Kelurahan di Pontianak Utara yaitu RT 05/RW 05 Kelurahan Batu Layang dan RT 01/RW 19 Kelurahan Siantan Hilir dengan masing-masing jumlah responden 17 orang tiap kelurahan. Hasil penelitian didapatkan konsentrasi rata-rata H2S melebihi baku mutu sedangkan NH3 berada di bawah baku mutu. Analisis sebaran konsentrasi gas H2S dengan nilai rata-rata tertinggi (berwarna merah) sebesar 0,255 ppm berada di area sel sampah d dan nilai rata-rata terendah (berwarna hijau) 0,051 ppm di area kantor. Sedangkan untuk gas NH3 nilai rata-rata tertinggi (berwarna merah) sebesar 0,543 ppm berada di area kantor dan nilai rata-rata terendah (berwarna hijau) 0,093 ppm di area sel sampah d. Hasil identifikasi dampak H2S dan NH3 terhadap masyarakat di sekitar TPA Batu Layang yaitu keluhan gangguan pernapasan dengan persentase batuk sebesar 100%, keluar dahak 85,3% dan mengi (napas berbunyi) 17,6%.","PeriodicalId":53112,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Lingkungan","volume":"109 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jil.21.3.616-626","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Ada beberapa aktivitas manusia yang dapat mencemari udara, salah satunya adalah kegiatan pengelolaan sampah yang ada di TPA. TPA Batu Layang merupakan tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) di Kota Pontianak. Sampah yang telah tertimbun dalam jangka waktu tertentu akan mengalami proses dekomposisi yang menghasilkan beberapa gas pencemar, seperti H2S dan NH3. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran konsentrasi gas H2S dan NH3 di TPA Batu Layang Kota Pontianak yang divisualisasikan dalam bentuk peta menggunakan software ArcGIS 10.3 dengan metode IDW, serta untuk mengidentifikasi dampak gas H2S dan NH3 terhadap masyarakat di sekitar TPA Batu Layang Kota Pontianak yang dianalisis secara deskriptif menggunakan kuesioner. Pengukuran konsentrasi gas H2S dan NH3 dilakukan di empat area pada TPA Batu Layang yaitu, area kantor, area bongkar sampah, sel sampah D dan sel sampah E. Pengambilan sampel udara ambien menggunakan Impinger yang dilakukan sesuai SNI 19-7117.7-2005 untuk parameter H2S dan SNI 19.7119.1-2005 untuk parameter NH3. Pengambilan sampel dilakukan di tiga variasi waktu yaitu pagi, siang dan sore. Wawancara kuesioner dilakukan di dua Kelurahan di Pontianak Utara yaitu RT 05/RW 05 Kelurahan Batu Layang dan RT 01/RW 19 Kelurahan Siantan Hilir dengan masing-masing jumlah responden 17 orang tiap kelurahan. Hasil penelitian didapatkan konsentrasi rata-rata H2S melebihi baku mutu sedangkan NH3 berada di bawah baku mutu. Analisis sebaran konsentrasi gas H2S dengan nilai rata-rata tertinggi (berwarna merah) sebesar 0,255 ppm berada di area sel sampah d dan nilai rata-rata terendah (berwarna hijau) 0,051 ppm di area kantor. Sedangkan untuk gas NH3 nilai rata-rata tertinggi (berwarna merah) sebesar 0,543 ppm berada di area kantor dan nilai rata-rata terendah (berwarna hijau) 0,093 ppm di area sel sampah d. Hasil identifikasi dampak H2S dan NH3 terhadap masyarakat di sekitar TPA Batu Layang yaitu keluhan gangguan pernapasan dengan persentase batuk sebesar 100%, keluar dahak 85,3% dan mengi (napas berbunyi) 17,6%.