Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Mengembangkan Modul Ajar Melalui Teknik Supervisi Individual Pada SMA Binaan Di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2023
{"title":"Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Mengembangkan Modul Ajar Melalui Teknik Supervisi Individual Pada SMA Binaan Di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2023","authors":"None Murhamatillah","doi":"10.61434/dewantech.v1i1.44","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Di wilayah Kabupaten Pidie Jaya khususnya pada sekolah yang telah menerapkan kurikulum mandiri, mutlak diperlukan penerapan Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru dalam pengembangan modul pengajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan guru dalam konteks pembelajaran, khususnya dalam hal mengembangkan modul ajar. Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas yang melibatkan serangkaian langkah, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, hingga refleksi, yang diulang dalam beberapa siklus, minimal dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan instruktur dalam mendukung penyampaian modul masih rendah, yaitu sekitar 20%. Namun, setelah melakukan penelitian dan melakukan upaya perbaikan pada siklus pertama, kemampuan guru mengalami peningkatan menjadi 65% dari total guru yang menjadi subjek penelitian. Pada siklus pertama, dalam uji coba, para ahli justru membimbing pendidik untuk mempresentasikan modul dengan mengikuti premis hipotetis dan memperhatikan aturan yang berlaku untuk spesifikasi tertentu. Peneliti memutuskan untuk melanjutkan ke siklus kedua karena masih merasa bahwa peningkatan tersebut belum mencapai tingkat yang memadai. Berdasarkan pemahaman teori yang diperoleh dari siklus sebelumnya, peneliti pada siklus kedua mengarahkan guru untuk langsung berpraktek bersama peneliti. Hasilnya, temuan menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengembangkan modul pembelajaran dengan baik mengalami peningkatan yang signifikan, dan sekitar 91% guru telah berhasil melakukannya. Selain itu, guru juga lebih aktif terlibat dalam proses pembuatan modul pembelajaran dengan sebaik-baiknya.","PeriodicalId":474161,"journal":{"name":"DEWANTECH Jurnal Teknologi Pendidikan","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"DEWANTECH Jurnal Teknologi Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.61434/dewantech.v1i1.44","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Di wilayah Kabupaten Pidie Jaya khususnya pada sekolah yang telah menerapkan kurikulum mandiri, mutlak diperlukan penerapan Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru dalam pengembangan modul pengajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan guru dalam konteks pembelajaran, khususnya dalam hal mengembangkan modul ajar. Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas yang melibatkan serangkaian langkah, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, hingga refleksi, yang diulang dalam beberapa siklus, minimal dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan instruktur dalam mendukung penyampaian modul masih rendah, yaitu sekitar 20%. Namun, setelah melakukan penelitian dan melakukan upaya perbaikan pada siklus pertama, kemampuan guru mengalami peningkatan menjadi 65% dari total guru yang menjadi subjek penelitian. Pada siklus pertama, dalam uji coba, para ahli justru membimbing pendidik untuk mempresentasikan modul dengan mengikuti premis hipotetis dan memperhatikan aturan yang berlaku untuk spesifikasi tertentu. Peneliti memutuskan untuk melanjutkan ke siklus kedua karena masih merasa bahwa peningkatan tersebut belum mencapai tingkat yang memadai. Berdasarkan pemahaman teori yang diperoleh dari siklus sebelumnya, peneliti pada siklus kedua mengarahkan guru untuk langsung berpraktek bersama peneliti. Hasilnya, temuan menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengembangkan modul pembelajaran dengan baik mengalami peningkatan yang signifikan, dan sekitar 91% guru telah berhasil melakukannya. Selain itu, guru juga lebih aktif terlibat dalam proses pembuatan modul pembelajaran dengan sebaik-baiknya.