{"title":"Pengaruh Volatilitas Penjualan, Volatilitas Arus Kas dan Tingkat Utang Terhadap Persistensi Laba","authors":"Wendy Salim Saputra, Phebyana Margaretha","doi":"10.33558/jrak.v14i2.7062","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Laba sangat penting perannya sebagai indikator terhadap evaluasi performa perusahaan. Informasi laba tidak akan berguna bila tidak berkualitas, semakin perusahaan dapat menghasilkan informasi laba yang berkualitas maka semakin mencerminkan keberlanjutan, kondisi keuangan, dan performa perusahaan tersebut di masa yang akan datang. laba yang berkualitas adalah laba yang mengandung nilai predictive value, yaitu salah satu aspek relevansi dalam kualitas fundamental, yang merupakan kemampuan informasi akuntansi untuk digunakan sebagai dasar perkiraan angka masa depan. Tingkat persistensi laba dapat menggambarkan pengaruh laba tahun berjalan terhadap laba yang akan datang, dasar perhitungannya adalah core earning, sehingga laba yang tersaji dalam laporan merupakan laba yang relevan dengan proses operasional perusahaan rutin dan bukan merupakan hasil pos transitoris atau pos pendapatan luar biasa. Persistensi laba juga dapat menggambarkan berapa tingkat pendapatan yang dapat dipertahankan perusahaan untuk didapat di setiap periode operasional. Semakin tinggi persitensi laba maka semakin baik perusahaan dalam mempertahankan tingkat pendapatan mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh volatilitas penjualan, volatiltias arus kas dan tingkat utang terhadap persistensi laba. Penelitian ini selanjutnya akan menggunakan analisis regresi berganda yang dimulai dengan pengujian statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Pengujian data dibantu dengan menggunakan program SPSS. Hasil Uji T menunjukkan bahwa persistensi laba tidak dipengaruhi oleh variabel volatilitas penjualan dengan arah negatif, variabel volatilitas arus kas berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap persistensi laba, dan tingkat utang berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap persistensi laba.","PeriodicalId":32552,"journal":{"name":"Jurnal ASET Akuntansi Riset","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal ASET Akuntansi Riset","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33558/jrak.v14i2.7062","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Laba sangat penting perannya sebagai indikator terhadap evaluasi performa perusahaan. Informasi laba tidak akan berguna bila tidak berkualitas, semakin perusahaan dapat menghasilkan informasi laba yang berkualitas maka semakin mencerminkan keberlanjutan, kondisi keuangan, dan performa perusahaan tersebut di masa yang akan datang. laba yang berkualitas adalah laba yang mengandung nilai predictive value, yaitu salah satu aspek relevansi dalam kualitas fundamental, yang merupakan kemampuan informasi akuntansi untuk digunakan sebagai dasar perkiraan angka masa depan. Tingkat persistensi laba dapat menggambarkan pengaruh laba tahun berjalan terhadap laba yang akan datang, dasar perhitungannya adalah core earning, sehingga laba yang tersaji dalam laporan merupakan laba yang relevan dengan proses operasional perusahaan rutin dan bukan merupakan hasil pos transitoris atau pos pendapatan luar biasa. Persistensi laba juga dapat menggambarkan berapa tingkat pendapatan yang dapat dipertahankan perusahaan untuk didapat di setiap periode operasional. Semakin tinggi persitensi laba maka semakin baik perusahaan dalam mempertahankan tingkat pendapatan mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh volatilitas penjualan, volatiltias arus kas dan tingkat utang terhadap persistensi laba. Penelitian ini selanjutnya akan menggunakan analisis regresi berganda yang dimulai dengan pengujian statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Pengujian data dibantu dengan menggunakan program SPSS. Hasil Uji T menunjukkan bahwa persistensi laba tidak dipengaruhi oleh variabel volatilitas penjualan dengan arah negatif, variabel volatilitas arus kas berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap persistensi laba, dan tingkat utang berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap persistensi laba.