{"title":"SOLIDARITAS SOSIAL MASYARAKAT NEGERI SEAKASALE DAN SUKARAJA DI KECAMATAN TANIWEL TIMUR KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT","authors":"Dominggus E. B. Saija, Chrisna E. Ahiyate","doi":"10.30598/komunitasvol5issue2page98-117","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kemajemukan suatu masyarakat merupakan kelaziman yang seringkali dijumpai, dimana perbedaan-perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan bukanlah suatu hal yang baru. Kemajemukan tersebut juga dilandasi oleh nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat sehingga mereka dapat tetap hidup berdampingan dan saling menghormati serta tolong-menolong antara satu dengan yang lain. Realitas objektif tersebut sebagaimana yang juga tampak pada masyarakat Seakasale dan Sukaraja. Masyarakat Seakasale dan Sukaraja merupakan dua kelompok masyarakat yang hidup berdampingan sejak dahulu. Kedua kelompok masyarakat ini, baik Seakasale maupun Sukaraja memliki tradisi hidup yang diwariskan oleh para leluhur mereka. Tradisi saling menghormati, saling menghargai dan saling tolong menolong telah dilakukan oleh para leluhur mereka sejak dahulu dan hingga sekarang masih terus dilestarikan. Walaupun kedua kelompok masyarakat ini berbeda dalam keyakinan, yakni masyarakat Seakasale mayoritas merupakan pemeluk agama Kristen Protestan sedangkan masyarakat Sukaraja mayoritas merupakan pemeluk agama Islam tetapi tidak menjadi penghalang untuk mereka menjalin kehidupan yang harmonis. Tradisi saling tolong menolong, saling menghormati, dan menghargai serta kunjung mengunjungi bahkan hubungan kawin mawin telah menjadi landasan yang kokoh untuk termanifestasinya solidaritas sosial antara kedua kelompok masyarakat tersebut. Solidaritas sosial yang begitu kuat telah mampu menghindari dan bahkan mengatasi berbagai masalah yang muncul dalam kehidupan bersama sebagai dua negeri bertetangga serta harmonis dalam persaudaraan yang rukun.","PeriodicalId":500789,"journal":{"name":"Komunitas: Jurnal Sosiologi","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Komunitas: Jurnal Sosiologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30598/komunitasvol5issue2page98-117","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kemajemukan suatu masyarakat merupakan kelaziman yang seringkali dijumpai, dimana perbedaan-perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan bukanlah suatu hal yang baru. Kemajemukan tersebut juga dilandasi oleh nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat sehingga mereka dapat tetap hidup berdampingan dan saling menghormati serta tolong-menolong antara satu dengan yang lain. Realitas objektif tersebut sebagaimana yang juga tampak pada masyarakat Seakasale dan Sukaraja. Masyarakat Seakasale dan Sukaraja merupakan dua kelompok masyarakat yang hidup berdampingan sejak dahulu. Kedua kelompok masyarakat ini, baik Seakasale maupun Sukaraja memliki tradisi hidup yang diwariskan oleh para leluhur mereka. Tradisi saling menghormati, saling menghargai dan saling tolong menolong telah dilakukan oleh para leluhur mereka sejak dahulu dan hingga sekarang masih terus dilestarikan. Walaupun kedua kelompok masyarakat ini berbeda dalam keyakinan, yakni masyarakat Seakasale mayoritas merupakan pemeluk agama Kristen Protestan sedangkan masyarakat Sukaraja mayoritas merupakan pemeluk agama Islam tetapi tidak menjadi penghalang untuk mereka menjalin kehidupan yang harmonis. Tradisi saling tolong menolong, saling menghormati, dan menghargai serta kunjung mengunjungi bahkan hubungan kawin mawin telah menjadi landasan yang kokoh untuk termanifestasinya solidaritas sosial antara kedua kelompok masyarakat tersebut. Solidaritas sosial yang begitu kuat telah mampu menghindari dan bahkan mengatasi berbagai masalah yang muncul dalam kehidupan bersama sebagai dua negeri bertetangga serta harmonis dalam persaudaraan yang rukun.