{"title":"PENERAPAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA","authors":"Aisyah Salsa Bila, Novia Aullani Rohmah, Khotimah Nur Indah Sari, Lailatul Arifah, Jauhara Dian Nurul Iffah","doi":"10.33087/phi.v7i1.252","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Teori belajar behavioristik merupakan teori belajar yang lebih mengutamakan pada perubahan tingkah laku siswa sebagai akibat adanya stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya yang bertujuan merubah tingkah laku dengan cara interaksi antara stimulus dan respon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengamatan kepada guru dimana guru sebagai subjek, untuk mendeskripsikan bagaimana subjek menerapkan teori behavioristik dalam pembelajaran matematika. Hasil observasi pada kelas X TKJ 1 di SMK PGRI 1 Jombang, ditemukan hasil belajar matematika materi Barisan dan Deret Aritmatika masih rendah hal ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya subjek hanya menerapkan beberapa langkah dalam penerapan pembelajaran teori behavioristik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penelitian ini subjek menerapkan 12 langkah, diantaranya langkah ke 1 pada kegiatan pembelajaran penerapan teori behavioristic yaitu subjek menentukan tujuan pembelajaran. Langkah ke 2 adalah menganalisis lingkungan kelas termasuk kemampuan awal siswa. Langkah ke 3 adalah menentukan materi pembelajaran. Langkah ke 4 adalah subjek memecah materi menjadi sub-sub kecil, meliputi pokok bahasan, sub pokok bahasan, topik dan sebagainya. Langkah ke 5 adalah guru menyajikan materi pelajaran. Langkah ke 6 adalah memberikan stimulus dapat berupa pertanyaan (tertulis, tugas, lisan dan sebagainya). Langkah ke 7 adalah mengamati dan mengkaji respon yang diberikan. Langkah ke-8 adalah memberikan penguatan (positif ataupun negatif). Langkah ke-9 adalah memberikan stimulus baru. Langkah ke-10 adalah memberikan penguatan lanjutan atau hukuman. Langkah ke-11 adalah pembentukan kebiasaan melalui pengulangan. Langkah ke-12 adalah evaluasi hasil belajar.","PeriodicalId":485318,"journal":{"name":"PHI : jurnal pendidikan matematika","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PHI : jurnal pendidikan matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33087/phi.v7i1.252","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Teori belajar behavioristik merupakan teori belajar yang lebih mengutamakan pada perubahan tingkah laku siswa sebagai akibat adanya stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya yang bertujuan merubah tingkah laku dengan cara interaksi antara stimulus dan respon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengamatan kepada guru dimana guru sebagai subjek, untuk mendeskripsikan bagaimana subjek menerapkan teori behavioristik dalam pembelajaran matematika. Hasil observasi pada kelas X TKJ 1 di SMK PGRI 1 Jombang, ditemukan hasil belajar matematika materi Barisan dan Deret Aritmatika masih rendah hal ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya subjek hanya menerapkan beberapa langkah dalam penerapan pembelajaran teori behavioristik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penelitian ini subjek menerapkan 12 langkah, diantaranya langkah ke 1 pada kegiatan pembelajaran penerapan teori behavioristic yaitu subjek menentukan tujuan pembelajaran. Langkah ke 2 adalah menganalisis lingkungan kelas termasuk kemampuan awal siswa. Langkah ke 3 adalah menentukan materi pembelajaran. Langkah ke 4 adalah subjek memecah materi menjadi sub-sub kecil, meliputi pokok bahasan, sub pokok bahasan, topik dan sebagainya. Langkah ke 5 adalah guru menyajikan materi pelajaran. Langkah ke 6 adalah memberikan stimulus dapat berupa pertanyaan (tertulis, tugas, lisan dan sebagainya). Langkah ke 7 adalah mengamati dan mengkaji respon yang diberikan. Langkah ke-8 adalah memberikan penguatan (positif ataupun negatif). Langkah ke-9 adalah memberikan stimulus baru. Langkah ke-10 adalah memberikan penguatan lanjutan atau hukuman. Langkah ke-11 adalah pembentukan kebiasaan melalui pengulangan. Langkah ke-12 adalah evaluasi hasil belajar.