PERBANDINGAN MODEL QUANTUM TEACHING DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X IPA SMA ADHYAKSA 1 JAMBI
Dona Alvionita Putri, Eni Defitriani, Relawati Relawati
{"title":"PERBANDINGAN MODEL QUANTUM TEACHING DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X IPA SMA ADHYAKSA 1 JAMBI","authors":"Dona Alvionita Putri, Eni Defitriani, Relawati Relawati","doi":"10.33087/phi.v7i1.275","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan dalam pembelajaran matematika di kelas X SMA Adhyaksa 1 Jambi yaitu rendahnya kemampuan pemahaman konsep siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan pemahaman konsep siswa terhadap materi pembelajaran dengan menerapkan dua model pembelajaran yaitu, Model Quantum Teaching dan Model Pembelajaran Langsung, serta melihat mana yang lebih baik antara keduanya. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen, populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA SMA Adhyaksa Jambi tahun ajaran 2022/2023, sampel diambil dengan menggunakan teknik random sampling, sehingga diperoleh dua kelas sampel yang diberi perlakuan yang berbeda. Kelas sampel tersebuat adalah kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPA 2 sebagai kelas kontrol. Setelah dua kelas sampel diberikan perlakuan yang berbeda, pada akhir penelitian diberikan tes akhir (post-test). Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis kelas eksperimen adalah 77,43 dengan simpangan baku 10,14 dan nilai rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas kontrol 71,67 dengan simpangan baku 10,54, serta hasil dari uji hipotesis diperoleh dan pada taraf nyata 0,05. Dari hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa dengan demikian diterima, artinya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa melalui Model Quantum Teaching lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep matematis melalui Model Pembelajaran Langsung.","PeriodicalId":485318,"journal":{"name":"PHI : jurnal pendidikan matematika","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PHI : jurnal pendidikan matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33087/phi.v7i1.275","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan dalam pembelajaran matematika di kelas X SMA Adhyaksa 1 Jambi yaitu rendahnya kemampuan pemahaman konsep siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan pemahaman konsep siswa terhadap materi pembelajaran dengan menerapkan dua model pembelajaran yaitu, Model Quantum Teaching dan Model Pembelajaran Langsung, serta melihat mana yang lebih baik antara keduanya. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen, populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA SMA Adhyaksa Jambi tahun ajaran 2022/2023, sampel diambil dengan menggunakan teknik random sampling, sehingga diperoleh dua kelas sampel yang diberi perlakuan yang berbeda. Kelas sampel tersebuat adalah kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPA 2 sebagai kelas kontrol. Setelah dua kelas sampel diberikan perlakuan yang berbeda, pada akhir penelitian diberikan tes akhir (post-test). Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis kelas eksperimen adalah 77,43 dengan simpangan baku 10,14 dan nilai rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas kontrol 71,67 dengan simpangan baku 10,54, serta hasil dari uji hipotesis diperoleh dan pada taraf nyata 0,05. Dari hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa dengan demikian diterima, artinya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa melalui Model Quantum Teaching lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep matematis melalui Model Pembelajaran Langsung.