Lian Yuanita Andikasari, Eki Paska Kombong, Isabella Hilda Febriyanti
{"title":"Pelatihan dan Pemanfaatan Teknologi sebagai Upaya Pencarian dan Penyelamatan Korban dalam Masa Tanggap Darurat Bencana","authors":"Lian Yuanita Andikasari, Eki Paska Kombong, Isabella Hilda Febriyanti","doi":"10.47028/j.risenologi.2023.81.412","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bencana alam merupakan kejadian yang dapat terjadi kapan saja seperti 20 tahun terakhir di Indonesia terjadi beberapa bencana tahun 2021 tercatat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana sebanyak 5.402 kejadian bencana. Bencana tersebut tidak hanya berdampak disatu wilayah namun berdampak juga di wilayah sekitarnya serta menimbulkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur dan lingkungan serta kerugian ekonomi. Pada saat terjadi bencana keadaan menjadi kacau , masyarakat panik, dan juga memerlukan bantuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan, dan tempat mengungsi serta pertolongan korban jiwa yang luka-luka dan korban lainnya. Mengingat bahwa masa krusial untuk penyelamatan korban adalah 72 jam pertama setelah terjadinya bencana. Sedangkan, bantuan dari pemerintah biasanya tidak langsung datang saat itu juga sehingga saat terjadi darurat bencana kemampuan diri sendiri dan masyarakat di sekitar yang dapat menjadi pertolongan pertama. Oleh karena itu, perlu adanya upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dengan persiapan untuk membantu penyelamatan diri sendiri dan orang yang ada di sekitar yang terdampak dengan pendidikan dan pelatihan. Pelatihan ini dimulai dari sejak dini mulai dari pendidikan di rumah, sekolah, dan pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi terkait kebencanaan. Melihat adanya kesulitan untuk menjangkau lokasi bencana pemanfaatan teknologi untuk pencarian korban juga banyak berkembang seperti Flood Citizen Observatory (FCO), OpenStreetMap (OSM), dan penggunaan drone.","PeriodicalId":34646,"journal":{"name":"Risenologi","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Risenologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47028/j.risenologi.2023.81.412","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Bencana alam merupakan kejadian yang dapat terjadi kapan saja seperti 20 tahun terakhir di Indonesia terjadi beberapa bencana tahun 2021 tercatat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana sebanyak 5.402 kejadian bencana. Bencana tersebut tidak hanya berdampak disatu wilayah namun berdampak juga di wilayah sekitarnya serta menimbulkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur dan lingkungan serta kerugian ekonomi. Pada saat terjadi bencana keadaan menjadi kacau , masyarakat panik, dan juga memerlukan bantuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan, dan tempat mengungsi serta pertolongan korban jiwa yang luka-luka dan korban lainnya. Mengingat bahwa masa krusial untuk penyelamatan korban adalah 72 jam pertama setelah terjadinya bencana. Sedangkan, bantuan dari pemerintah biasanya tidak langsung datang saat itu juga sehingga saat terjadi darurat bencana kemampuan diri sendiri dan masyarakat di sekitar yang dapat menjadi pertolongan pertama. Oleh karena itu, perlu adanya upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dengan persiapan untuk membantu penyelamatan diri sendiri dan orang yang ada di sekitar yang terdampak dengan pendidikan dan pelatihan. Pelatihan ini dimulai dari sejak dini mulai dari pendidikan di rumah, sekolah, dan pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi terkait kebencanaan. Melihat adanya kesulitan untuk menjangkau lokasi bencana pemanfaatan teknologi untuk pencarian korban juga banyak berkembang seperti Flood Citizen Observatory (FCO), OpenStreetMap (OSM), dan penggunaan drone.