PENGARUH PENAMBAHAN INHIBITOR ALAMI EKSTRAK LIMBAH KULIT JAGUNG TERHADAP LAJU KOROSI MATERIAL BAJA ST 37 DALAM MEDIUM NaCl 3%

Rahmaniah Rahmaniah, Sefrilita Risqi Adikaning Rani, Kurniati Abidin, Fitriyanti Fitriyanti, Ratih Ratih
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN INHIBITOR ALAMI EKSTRAK LIMBAH KULIT JAGUNG TERHADAP LAJU KOROSI MATERIAL BAJA ST 37 DALAM MEDIUM NaCl 3%","authors":"Rahmaniah Rahmaniah, Sefrilita Risqi Adikaning Rani, Kurniati Abidin, Fitriyanti Fitriyanti, Ratih Ratih","doi":"10.24252/teknosains.v17i1.35191","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Korosi merupakan reaksi antara logam dengan lingkungan di sekitarnya yang mengakibatkan mutu dari logam mengalami penurunan. Salah satu cara untuk menghambat terjadinya korosi pada logam adalah dengan cara membuat permukaan logam tersebut terlindungi oleh suatu inhibitor sehingga tidak terjadi kontak langsung antara logam dengan media korosif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi inhibitor terhadap laju korosi, efisiensi inhibitor ekstrak limbah kulit jagung pada baja ST 37 dan untuk mengetahui karakteristik morfologi dan unsur penyusun baja ST 37 tanpa dan dengan inhibitor dengan menggunakan SEM-EDx. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kehilangan massa (Mass Loss). Medium korosif yang digunakan adalah NaCl 3%, dengan suhu medium sebesar 40̊C, waktu ekspos spesimen dilakukan selama 240 jam dengan dengan empat variasi konsentrasi inhibitor yaitu 0 ppm, 400 ppm, 500 ppm dan 600 ppm. Hasil penelitian menunjukkan laju korosi terbesar pada konsentrasi 0 ppm (tanpa inhibitor) yaitu sebesar 88,08 mpy, sementara laju korosi terendah yaitu pada konsentrasi 600 ppm yaitu sebesar 0 mpy. Efisiensi inhibitor korosi yang paling besar terjadi pada konsentrasi 600 ppm sebesar 100%. Karakterisasi Scanning Electron Microscopy (SEM) memperlihatkan agglomeration (gumpulan) tidak merata dengan ukuran kecil, lubang (hole) dan retakan (crack) juga lebih sedikit pada spesimen dengan inhibitor 500 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa spesimen telah mengalami korosi dengan jenis retak tegang. Hasil Uji EDX menunjukkan adanya kandungan unsur oksigen yang cukup tinggi dan unsur Fe yang paling rendah pada specimen (a) sebesar 31,03% dan 46,48%, hal ini menunjukan bahwa Fe banyak yang teroksidasi oleh unsur O, sehingga memiliki laju korosi paling tinggi.","PeriodicalId":30843,"journal":{"name":"Jurnal Teknosains Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknosains Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24252/teknosains.v17i1.35191","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Korosi merupakan reaksi antara logam dengan lingkungan di sekitarnya yang mengakibatkan mutu dari logam mengalami penurunan. Salah satu cara untuk menghambat terjadinya korosi pada logam adalah dengan cara membuat permukaan logam tersebut terlindungi oleh suatu inhibitor sehingga tidak terjadi kontak langsung antara logam dengan media korosif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi inhibitor terhadap laju korosi, efisiensi inhibitor ekstrak limbah kulit jagung pada baja ST 37 dan untuk mengetahui karakteristik morfologi dan unsur penyusun baja ST 37 tanpa dan dengan inhibitor dengan menggunakan SEM-EDx. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kehilangan massa (Mass Loss). Medium korosif yang digunakan adalah NaCl 3%, dengan suhu medium sebesar 40̊C, waktu ekspos spesimen dilakukan selama 240 jam dengan dengan empat variasi konsentrasi inhibitor yaitu 0 ppm, 400 ppm, 500 ppm dan 600 ppm. Hasil penelitian menunjukkan laju korosi terbesar pada konsentrasi 0 ppm (tanpa inhibitor) yaitu sebesar 88,08 mpy, sementara laju korosi terendah yaitu pada konsentrasi 600 ppm yaitu sebesar 0 mpy. Efisiensi inhibitor korosi yang paling besar terjadi pada konsentrasi 600 ppm sebesar 100%. Karakterisasi Scanning Electron Microscopy (SEM) memperlihatkan agglomeration (gumpulan) tidak merata dengan ukuran kecil, lubang (hole) dan retakan (crack) juga lebih sedikit pada spesimen dengan inhibitor 500 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa spesimen telah mengalami korosi dengan jenis retak tegang. Hasil Uji EDX menunjukkan adanya kandungan unsur oksigen yang cukup tinggi dan unsur Fe yang paling rendah pada specimen (a) sebesar 31,03% dan 46,48%, hal ini menunjukan bahwa Fe banyak yang teroksidasi oleh unsur O, sehingga memiliki laju korosi paling tinggi.
对玉米皮废钢材腐蚀率的影响
腐蚀是金属与周围环境的反应,导致金属质量下降。阻止金属腐蚀的一个方法是让它的表面受到一种抑制剂的保护,这样它就不会与腐蚀性介质直接接触。本研究的目的是确定抑制剂浓度变化对ST - edx钢中的玉米皮浸渍率、高果皮提取物浸没效率的影响,并使用seme - edx与无形性钢化和元素抑制剂的特性和特性。本研究采用的方法是质量损失损失。腐蚀性介质使用的3%,食盐是介质的温度高达40̊C,曝光时间与四个标本做240小时抑制剂浓度的变化就是0,mtc mtc mtc mtc 400、500和600。研究表明,在没有抑制剂的情况下,最大的腐蚀率是88.08倍,而在600 ppm浓度的腐蚀率最低的是0倍。最有效的腐蚀抑制剂集中在600 ppm 100%。扫描仪微scopy (SEM)的特征特征显示,小尺寸、孔和裂纹不均匀,缺乏与500 ppm抑制剂相关的样本。这表明标本已经被这种紧张的骨折腐蚀了。EDX的测试表明,在一个物种中,氧的含量是相当高的,而Fe的含量最低的,占31.03%和46,48%,表明Fe的大部分被O元素氧化,因此腐蚀性最高。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
9
审稿时长
16 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信