Pardi Sampe Tola, Dira Ernawati, Primasari Cahya Wardhani, Nur Aini Fauziyah, Nailul Hasan, Prastika Ramadhani, Ladya Cheryl Az-Zahra
{"title":"Pelatihan Pengolahan Sampah dengan Pemanfaatan Sisa Olahan Dapur Menjadi Pupuk Organik Cair","authors":"Pardi Sampe Tola, Dira Ernawati, Primasari Cahya Wardhani, Nur Aini Fauziyah, Nailul Hasan, Prastika Ramadhani, Ladya Cheryl Az-Zahra","doi":"10.37729/abdimas.v7i3.3129","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pelatihan ini bertujuan untuk memeprluas wawasan dalam mengolah sampah dapur menjadi pupuk organik cair. Pada pengolahan sampah di Indonesia saat ini belum dilaksanakan dengan prosedur yang tepat sehingga banyak timbunan sampah yang mudah dilihat di lingkungan rumah warga. Pengabdian masyarakat dilaksanakan di desa Mojokumpul. Pada kegiatan ini melibatkan warga di desa Mojokumpul yang mengikuti organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Pada kegiatan tersebut diikuti oleh 25 orang perwakilan warga yang tergabung dalam PKK. Pada penyuluhan ini diberikan pemaparan materi mengenai pengolahan sampah organik dari sisa olahan dapur di rumah dan juga diberikan pelatihan praktik pembuatan pupuk organik cair. Pelatihan pengolahan sampah diawali dengan pemaparan materi, demo pembuatan pupuk cair, dan dilanjutkan dengan post-questions. Dalam kegiatan ini diperoleh hasil bahwa peserta memiliki tingkat antusiasme dan ketertarikan yang cukup terhadap materi yang disampaikan yaitu sebesar 32% tetapi hal ini berbanding terbalik dengan nilai prosentase tingkat pemahaman peserta yang hanya menunjukkan 12%. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dalam praktek pembuatan pupuk organik cair. Dengan demikian, para tim penyuluh memberikan kesempatan bagi peserta untuk dapat menerapkan kembali proses pembuatan pupuk organik cair di rumah masing-masing. Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan warga dapat mengurangi sampah organik di lingkungan rumah sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan.","PeriodicalId":102978,"journal":{"name":"Surya Abdimas","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Surya Abdimas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37729/abdimas.v7i3.3129","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pelatihan ini bertujuan untuk memeprluas wawasan dalam mengolah sampah dapur menjadi pupuk organik cair. Pada pengolahan sampah di Indonesia saat ini belum dilaksanakan dengan prosedur yang tepat sehingga banyak timbunan sampah yang mudah dilihat di lingkungan rumah warga. Pengabdian masyarakat dilaksanakan di desa Mojokumpul. Pada kegiatan ini melibatkan warga di desa Mojokumpul yang mengikuti organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Pada kegiatan tersebut diikuti oleh 25 orang perwakilan warga yang tergabung dalam PKK. Pada penyuluhan ini diberikan pemaparan materi mengenai pengolahan sampah organik dari sisa olahan dapur di rumah dan juga diberikan pelatihan praktik pembuatan pupuk organik cair. Pelatihan pengolahan sampah diawali dengan pemaparan materi, demo pembuatan pupuk cair, dan dilanjutkan dengan post-questions. Dalam kegiatan ini diperoleh hasil bahwa peserta memiliki tingkat antusiasme dan ketertarikan yang cukup terhadap materi yang disampaikan yaitu sebesar 32% tetapi hal ini berbanding terbalik dengan nilai prosentase tingkat pemahaman peserta yang hanya menunjukkan 12%. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dalam praktek pembuatan pupuk organik cair. Dengan demikian, para tim penyuluh memberikan kesempatan bagi peserta untuk dapat menerapkan kembali proses pembuatan pupuk organik cair di rumah masing-masing. Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan warga dapat mengurangi sampah organik di lingkungan rumah sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan.