Nabilla Akhirta, Eko Hadi Sujiono, Pariabti Palloan
{"title":"Karakteristik Sistem Awan Konvektif Cumulonimbus Berbasis Radar Cuaca C-Band di Sekitar Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar","authors":"Nabilla Akhirta, Eko Hadi Sujiono, Pariabti Palloan","doi":"10.25077/jfu.12.4.568-576.2023","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sistem konvektif Cumulonimbus merupakan kumpulan awan yang terdiri dari awan Cumulonimbus dan awan awan lain yang membentuk sebuah sistem, yang dapat menimbulkan cuaca signifikan. Karakteristik fisis dan dinamis Cumulonimbus diperoleh menggunakan radar cuaca C-Band pada musim peralihan dan musim hujan September hingga Februari 2016 – 2022, berpusat pada radius 150 km di sekitar Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Sembilan tipe morfologi sistem konvektif meso-β ditemukan dengan panjang awan 20-220 km dan panjang rata-rata awan 65 km. Sistem konvektif dominan membentuk sistem linier. Morfologi yang paling banyak terbentuk adalah sistem linier Trailing Stratiform , dan sistem seluler Cluster of Cells . Pada musim peralihan, inisiasi Cumulonimbus dominan di dataran tinggi dan pada musim hujan inisiasi dominan di laut pesisir. Secara umum Cumulonimbus matang di laut pesisir pada siang hari. Cluster of Cells dan Bow Echo adalah sistem yang paling aktif di darat, dengan windshear yang relatif lebih kuat dari semua sistem konvektif. Sistem sebagian besar berpropagasi dengan lambat. Vertical wind shear paling besar terjadi pada lapisan 0,3 – 2 km. Verifikasi dari media massa dan laporan pilot menunjukkan bahwa Cumulonimbus dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi dan mengganggu penerbangan.","PeriodicalId":497807,"journal":{"name":"Jurnal Fisika Unand","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Fisika Unand","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25077/jfu.12.4.568-576.2023","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sistem konvektif Cumulonimbus merupakan kumpulan awan yang terdiri dari awan Cumulonimbus dan awan awan lain yang membentuk sebuah sistem, yang dapat menimbulkan cuaca signifikan. Karakteristik fisis dan dinamis Cumulonimbus diperoleh menggunakan radar cuaca C-Band pada musim peralihan dan musim hujan September hingga Februari 2016 – 2022, berpusat pada radius 150 km di sekitar Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Sembilan tipe morfologi sistem konvektif meso-β ditemukan dengan panjang awan 20-220 km dan panjang rata-rata awan 65 km. Sistem konvektif dominan membentuk sistem linier. Morfologi yang paling banyak terbentuk adalah sistem linier Trailing Stratiform , dan sistem seluler Cluster of Cells . Pada musim peralihan, inisiasi Cumulonimbus dominan di dataran tinggi dan pada musim hujan inisiasi dominan di laut pesisir. Secara umum Cumulonimbus matang di laut pesisir pada siang hari. Cluster of Cells dan Bow Echo adalah sistem yang paling aktif di darat, dengan windshear yang relatif lebih kuat dari semua sistem konvektif. Sistem sebagian besar berpropagasi dengan lambat. Vertical wind shear paling besar terjadi pada lapisan 0,3 – 2 km. Verifikasi dari media massa dan laporan pilot menunjukkan bahwa Cumulonimbus dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi dan mengganggu penerbangan.