{"title":"PELATIHAN PEMBUATAN MUFFIN TALAS BENENG DI YAYASAN UMMATAN WASATHON, KECAMATAN KASEMEN, KOTA SERANG SEBAGAI PEMANFAATAN PANGAN LOKAL","authors":"Winda Nurtiana, Bayu Meindrawan","doi":"10.46984/sebatik.v27i1.2277","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan pembuatan muffin Talas Beneng dilakukan oleh dosen Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dalam rangka hilirisasi salah satu riset yang merupakan bagian dari pengembangan pangan lokal untuk meningkatkan diversifikasi pangan lokal menuju ketahanan pangan. Pengabdian ini dilakukan pada pengurus dan anggota Yayasan Ummatan Wasathon, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Talas Beneng merupakan umbi indigenous khas Kabupaten Pandeglang yang kaya akan serat pangan dan senyawa fungsional lain seperti karotenoid dan pati resisten yang baik bagi kesehatan, akan tetapi pemanfaatannya belum optimal. Selama ini pemanfaatannya hanya digoreng dan dikukus. Salah satu cara untuk memperkenalkan talas beneng adalah mengaplikasikan pada pangan yang disukai oleh masyarakat seperti produk bakery contohnya muffin. Muffin merupakan quick bread yang pembuatannya sangat mudah dan cepat karena tidak menggunakan ragi dan tidak memerlukan fermentasi, serta harga jualnya cukup terjangkau. Selama ini pembiayaan Yayasan Ummatan Wasathon cukup bergantung pada penjualan cuanki yang diproduksinya, sehingga perlu ada sumber pembiayaan lain untuk mendukung kegiatan sehari-hari yayasan. Hasil pengabdian yang diperoleh peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan dan diskusi. Hal yang diharapkan muffin Talas Beneng dapat diproduksi dan dijual dengan harga yang bersaing sehingga dapat menjadi pemasukan lain Yayasan Ummatan Wasathon. Selain itu, pemanfaatan talas beneng pada muffin diharapkan dapat meningkatkan diversifikasi pangan lokal sehingga Talas Beneng menjadi lebih dikenal oleh masyarakat.","PeriodicalId":493984,"journal":{"name":"Sebatik","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sebatik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46984/sebatik.v27i1.2277","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan pembuatan muffin Talas Beneng dilakukan oleh dosen Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dalam rangka hilirisasi salah satu riset yang merupakan bagian dari pengembangan pangan lokal untuk meningkatkan diversifikasi pangan lokal menuju ketahanan pangan. Pengabdian ini dilakukan pada pengurus dan anggota Yayasan Ummatan Wasathon, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Talas Beneng merupakan umbi indigenous khas Kabupaten Pandeglang yang kaya akan serat pangan dan senyawa fungsional lain seperti karotenoid dan pati resisten yang baik bagi kesehatan, akan tetapi pemanfaatannya belum optimal. Selama ini pemanfaatannya hanya digoreng dan dikukus. Salah satu cara untuk memperkenalkan talas beneng adalah mengaplikasikan pada pangan yang disukai oleh masyarakat seperti produk bakery contohnya muffin. Muffin merupakan quick bread yang pembuatannya sangat mudah dan cepat karena tidak menggunakan ragi dan tidak memerlukan fermentasi, serta harga jualnya cukup terjangkau. Selama ini pembiayaan Yayasan Ummatan Wasathon cukup bergantung pada penjualan cuanki yang diproduksinya, sehingga perlu ada sumber pembiayaan lain untuk mendukung kegiatan sehari-hari yayasan. Hasil pengabdian yang diperoleh peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan dan diskusi. Hal yang diharapkan muffin Talas Beneng dapat diproduksi dan dijual dengan harga yang bersaing sehingga dapat menjadi pemasukan lain Yayasan Ummatan Wasathon. Selain itu, pemanfaatan talas beneng pada muffin diharapkan dapat meningkatkan diversifikasi pangan lokal sehingga Talas Beneng menjadi lebih dikenal oleh masyarakat.