{"title":"TEKNIK BUDIDAYA JAMUR SEBAGAI DIVERSIFIKASI PRODUK AGROFORESTRY DI KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) MEKAR BAKTI, KARANG JOANG, BALIKPAPAN","authors":"Elisa Herawati, Agustina Murniyati, Erna Rositah, Adelia Juli Kardika, Rusdiana Ningsih, Putri Patricia Lubis","doi":"10.46984/sebatik.v27i1.2186","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jamur adalah salah satu alternatif bahan pangan kaya gizi dan antioksidan alami. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur yang paling banyak dibudidayakan. Jamur tiram banyak dipelajari karena memiliki rasa dan kandungan nutrisi dan khasiat sebagai obat, sebagai sumber nutrisi, karbohidrat, vitamin ,kalsium dan zat besi. Mitra dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah Kelompok Tani Hutan (KTH) Mekar Bakti. Adapun permasalahan yang dihadapi oleh KTH ini yaitu pandemi covid-19 masih ada; hasil komoditi yang diusahakan petani bersifat musiman; diperlukan jenis komoditi yang yang dapat dipanen setiap hari; limbah pertanian dan lahan yang tersedia belum benar-benar dimanfaatkan secara optimal; dan masyarakat petani KTH Mekar Bakti belum memiliki pengalaman, kapasitas dan keterampilan sumber daya manusia khususnya dalam hal budidaya jamur. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini berupa pemaparan domestikasi jamur konsumsi dan praktik pelatihan domestikasi. Hasil dari kegiatan pengabdian ini telah memberikan manfaat pengetahuan berupa pengenalan jamur yang dapat dikonsumsi dan dibudidayakan serta pengembangan kemampuan dalam berwirausaha para angota KTH Mekar Bakti. Kegiatan pembudidayaan ini mendorong para angota untuk mempraktekkan secara langsung, yang nantinya dapat mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari ataupun dapat dijual. Tentunya dengan kondisi seperti ini, produktivitas masyarakat dapat ditingkatkan. Pembudidayaan ini juga melalui kegiatan konsumsi jamur dapat menambah gizi bagi orang-orang yang mengkonsumsinya.","PeriodicalId":493984,"journal":{"name":"Sebatik","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sebatik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46984/sebatik.v27i1.2186","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Jamur adalah salah satu alternatif bahan pangan kaya gizi dan antioksidan alami. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur yang paling banyak dibudidayakan. Jamur tiram banyak dipelajari karena memiliki rasa dan kandungan nutrisi dan khasiat sebagai obat, sebagai sumber nutrisi, karbohidrat, vitamin ,kalsium dan zat besi. Mitra dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah Kelompok Tani Hutan (KTH) Mekar Bakti. Adapun permasalahan yang dihadapi oleh KTH ini yaitu pandemi covid-19 masih ada; hasil komoditi yang diusahakan petani bersifat musiman; diperlukan jenis komoditi yang yang dapat dipanen setiap hari; limbah pertanian dan lahan yang tersedia belum benar-benar dimanfaatkan secara optimal; dan masyarakat petani KTH Mekar Bakti belum memiliki pengalaman, kapasitas dan keterampilan sumber daya manusia khususnya dalam hal budidaya jamur. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini berupa pemaparan domestikasi jamur konsumsi dan praktik pelatihan domestikasi. Hasil dari kegiatan pengabdian ini telah memberikan manfaat pengetahuan berupa pengenalan jamur yang dapat dikonsumsi dan dibudidayakan serta pengembangan kemampuan dalam berwirausaha para angota KTH Mekar Bakti. Kegiatan pembudidayaan ini mendorong para angota untuk mempraktekkan secara langsung, yang nantinya dapat mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari ataupun dapat dijual. Tentunya dengan kondisi seperti ini, produktivitas masyarakat dapat ditingkatkan. Pembudidayaan ini juga melalui kegiatan konsumsi jamur dapat menambah gizi bagi orang-orang yang mengkonsumsinya.