Kesejahteraan Semu dalam Dialektika Perilaku Bunuh Diri di Kabupaten Gunung Kidul: Tinjauan Sosial Psikologis

Lukman Nul Hakim, Reza Amarta Prayoga, Mery Ganti, Muslim Sabarisman, A. Nururrochman Hidayatulloh
{"title":"Kesejahteraan Semu dalam Dialektika Perilaku Bunuh Diri di Kabupaten Gunung Kidul: Tinjauan Sosial Psikologis","authors":"Lukman Nul Hakim, Reza Amarta Prayoga, Mery Ganti, Muslim Sabarisman, A. Nururrochman Hidayatulloh","doi":"10.33007/ska.v12i2.3235","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kasus bunuh diri di Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta setiap tahunnya rata-rata sebanyak 30 orang. Artikel ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimanakah pola perilaku bunuh diri di Kabupaten Gunung Kidul? Bagaimanakah penjelasan mengenai fenomena Pulung Gantung di Kabupaten Gunung Kidul? Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar bagi pihak terkait dalam menyusun langkah preventif perilaku bunuh diri di Gunung Kidul. Metode penelitian kualitatif dengan teknik penelitian wawancara dan kajian literatur digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Untuk alasan etis, wawancara tidak dilakukan kepada penyintas ataupun keluarga pelaku bunuh diri, melainkan kepada pihak yang terlibat dalam penanganan bunuh diri di Gunung Kidul, diantaranya pihak pemerintah daerah, rumah sakit, kepolisian, dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku bunuh diri lebih banyak berjenis kelamin laki-laki, berusia diatas 58 tahun, berprofesi sebagai petani, dengan cara gantung diri, pada pukul 02-03 dinihari, sering dilakukan di bulan maret, dengan motif faktor usia, penyakit menahun, dan tekanan ekonomi. Paling banyak terjadi Kelurahan Semin, Gedangsari, dan Wonosari. Penanganan fenomena bunuh diri membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. Pemerintah daerah harus meningkatkan pelayanan kesehatan bagi lansia. Program Posyandu Lansia harus di intensifkan dengan menyasar kesehatan fisik dan psikis. DPRD harus mengawasi implementasi program pemerintah daerah. Perlu keterlibatan akademisi dan masyarakat","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33007/ska.v12i2.3235","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kasus bunuh diri di Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta setiap tahunnya rata-rata sebanyak 30 orang. Artikel ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimanakah pola perilaku bunuh diri di Kabupaten Gunung Kidul? Bagaimanakah penjelasan mengenai fenomena Pulung Gantung di Kabupaten Gunung Kidul? Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar bagi pihak terkait dalam menyusun langkah preventif perilaku bunuh diri di Gunung Kidul. Metode penelitian kualitatif dengan teknik penelitian wawancara dan kajian literatur digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Untuk alasan etis, wawancara tidak dilakukan kepada penyintas ataupun keluarga pelaku bunuh diri, melainkan kepada pihak yang terlibat dalam penanganan bunuh diri di Gunung Kidul, diantaranya pihak pemerintah daerah, rumah sakit, kepolisian, dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku bunuh diri lebih banyak berjenis kelamin laki-laki, berusia diatas 58 tahun, berprofesi sebagai petani, dengan cara gantung diri, pada pukul 02-03 dinihari, sering dilakukan di bulan maret, dengan motif faktor usia, penyakit menahun, dan tekanan ekonomi. Paling banyak terjadi Kelurahan Semin, Gedangsari, dan Wonosari. Penanganan fenomena bunuh diri membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. Pemerintah daerah harus meningkatkan pelayanan kesehatan bagi lansia. Program Posyandu Lansia harus di intensifkan dengan menyasar kesehatan fisik dan psikis. DPRD harus mengawasi implementasi program pemerintah daerah. Perlu keterlibatan akademisi dan masyarakat
基杜县自杀行为辩证法的伪证性福利:社会心理评价
日惹日惹山区的自杀案件平均每年有30人自杀。这篇文章的目的是回答一个问题,基杜尔山区的自杀行为模式是什么?如何解释基杜尔山区的悬挂现象?这项研究的结果被认为是策划基杜山自杀预防措施的基础。采用访谈研究技术和文献研究研究的定性研究方法来回答研究问题。出于道德上的原因,采访不是对幸存者或受害者家属进行的,而是对参与集体自杀治疗的人进行的,其中包括地方政府、医院、警察和社区成员。研究结果显示,在凌晨2点至3点03分,超过58岁的男性自杀率更高,主要是农民,在上吊自杀的情况下,通常发生在3月3日,原因是年龄、残疾和经济压力。最常见的是天竺葵、葛丹萨里和元老。治疗自杀现象需要各方的合作。地方政府应该改善老年人的医疗保健。年长的波尚都计划应该加强以身体和精神健康为目标的目标。DPRD应该监督地方政府项目的实施。需要学术和社会参与
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信