Nur Alim, Rusman Hasanuddin, Jasmiadi Jasmiadi, Musdalifah Musdalifah, A. Ihdinal Hagg, Nur Linda
{"title":"Antipyretic Activity of Ethanol Extract from Beligo (Benincasa hispida (Thunb.) Cogn.) Fruit Flesh in Wistar Albino Rats (Rattus norvegicus)","authors":"Nur Alim, Rusman Hasanuddin, Jasmiadi Jasmiadi, Musdalifah Musdalifah, A. Ihdinal Hagg, Nur Linda","doi":"10.35799/jis.v23i2.48443","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masyarakat di Sulawesi Selatan menggunakan beligo sebagai tumbuhan yang bisa menurunkan demam. Bagian yang dimanfaatkan adalah daging buahnya. Buah beligo mengandung asam lemak, flavonoid, senyawa fenolik, dan steroid yang berpotensi sebagai agen antipiretik. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas antipiretik dari ekstrak etanol daging buah beligo pada tikus jantan Wistar yang diinduksi dengan larutan pepton. Metode penelitian melibatkan ekstraksi dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan pengujian aktivitas antipiretik pada tikus jantan Wistar sebanyak 15 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kontrol negatif menerima Na-CMC 1%, kelompok II, III, dan IV menerima ekstrak etanol daging buah beligo dengan dosis masing-masing 250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB, dan 750 mg/kg BB, sedangkan kelompok V sebagai kontrol positif menerima tablet parasetamol. Pengukuran suhu awal, suhu setelah induksi, dan suhu setelah perlakuan diambil setiap 30 menit selama 180 menit. Data dianalisis secara statistik menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan persentase penurunan demam sebesar 1,57% untuk kelompok I, 4,03% untuk kelompok II, 4,28% untuk kelompok III, 4,45% untuk kelompok IV, dan 5,25% untuk kelompok V. Analisis data mengindikasikan bahwa ekstrak etanol daging buah beligo dengan dosis 250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB, dan 750 mg/kg BB memiliki aktivitas antipiretik yang signifikan (p < 0,05). Ekstrak etanol daging buah beligo memiliki aktivitas antipiretik pada tikus Wistar yang diinduksi, sehingga berpotensi digunakan sebagai obat penurun demam. Kata kunci: Antipiretik; Benincasa hispida (Thunb.) Cogn.; demam","PeriodicalId":17715,"journal":{"name":"JURNAL ILMIAH SAINS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL ILMIAH SAINS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35799/jis.v23i2.48443","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Masyarakat di Sulawesi Selatan menggunakan beligo sebagai tumbuhan yang bisa menurunkan demam. Bagian yang dimanfaatkan adalah daging buahnya. Buah beligo mengandung asam lemak, flavonoid, senyawa fenolik, dan steroid yang berpotensi sebagai agen antipiretik. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas antipiretik dari ekstrak etanol daging buah beligo pada tikus jantan Wistar yang diinduksi dengan larutan pepton. Metode penelitian melibatkan ekstraksi dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan pengujian aktivitas antipiretik pada tikus jantan Wistar sebanyak 15 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kontrol negatif menerima Na-CMC 1%, kelompok II, III, dan IV menerima ekstrak etanol daging buah beligo dengan dosis masing-masing 250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB, dan 750 mg/kg BB, sedangkan kelompok V sebagai kontrol positif menerima tablet parasetamol. Pengukuran suhu awal, suhu setelah induksi, dan suhu setelah perlakuan diambil setiap 30 menit selama 180 menit. Data dianalisis secara statistik menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan persentase penurunan demam sebesar 1,57% untuk kelompok I, 4,03% untuk kelompok II, 4,28% untuk kelompok III, 4,45% untuk kelompok IV, dan 5,25% untuk kelompok V. Analisis data mengindikasikan bahwa ekstrak etanol daging buah beligo dengan dosis 250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB, dan 750 mg/kg BB memiliki aktivitas antipiretik yang signifikan (p < 0,05). Ekstrak etanol daging buah beligo memiliki aktivitas antipiretik pada tikus Wistar yang diinduksi, sehingga berpotensi digunakan sebagai obat penurun demam. Kata kunci: Antipiretik; Benincasa hispida (Thunb.) Cogn.; demam