{"title":"Analisis Dampak Pola Makan terhadap Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 pada Masyarakat Usia Produktif","authors":"Trinita Debora Siagian, Judika Pakhpahan, Nina Nina, Tari Maspupah, Gina Octavianie","doi":"10.53801/jphe.v3i1.162","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Perubahan pola makan masyarakat Indonesia yang kini merujuk pada pola makan tinggi kalori, tinggi lemak dan kolesterol terutama pada makanan siap saji (fast food) yang berdampak meningkatkan risiko diabetes. Pola makan penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Cibinong yang tidak baik yaitu, jadwal makan yang tidak teratur, konsumsi makanan yang tinggi karbohidrat, dan pemilihan makanan dan minuman masa kini tinggi zat tambahan dan makanan siap saji serta pemanis buatan. Tujuan: Untuk mengetahui dampak pola makan yang menyebabkan kejadian diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja puskesmas cibinong. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik yang dilaksanakan pada 30 April – 20 Mei Tahun 2022. Lokasi penelitian berada di Puskesmas Cibinong Kabupaten Bogor. Dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang peserta Prolanis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Metode analisa data yang digunakan adalah dengan Metode Kriteria Matriks (Criteria Matrix Technique). Pengolahan data yang dilakukan dari data sekunder (Data Puskesmas Cibinong) dan data primer (Wawancara dan Pengisian Kuesioner), dikumpulkan dan diolah dengan menggunakan Microsoft word. Hasil: Penelitian ini menunjukan hasil skala prioritas Konsumsi makanan tinggi karbohidrat menempati urutan pertama, diikuti urutan kedua jadwal makan yang tidak teratur, dan urutan terakhir pilihan makanan masa kini tinggi zat tambahan. Prioritas alternatif penyelesain masalah yang dapat dilakukan adalah dengan memodifikasi diet dengan menggunakan aplikasi 3J (jadwal, jenis, dan jumlah makanan) untuk mengatur pola makan penderita diabete melitus. Kesimpulan: Terdapat 3 faktor pola makan penyebab kejadian diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Cibinong yaitu, konsumsi makanan tinggi karbohidrat, jadwal makan yang tidak teratur, dan pemilihan makanan masa kini tinggi zat tambahan.","PeriodicalId":472991,"journal":{"name":"Journal of Public Health Education","volume":"5 3-4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Public Health Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53801/jphe.v3i1.162","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendahuluan: Perubahan pola makan masyarakat Indonesia yang kini merujuk pada pola makan tinggi kalori, tinggi lemak dan kolesterol terutama pada makanan siap saji (fast food) yang berdampak meningkatkan risiko diabetes. Pola makan penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Cibinong yang tidak baik yaitu, jadwal makan yang tidak teratur, konsumsi makanan yang tinggi karbohidrat, dan pemilihan makanan dan minuman masa kini tinggi zat tambahan dan makanan siap saji serta pemanis buatan. Tujuan: Untuk mengetahui dampak pola makan yang menyebabkan kejadian diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja puskesmas cibinong. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik yang dilaksanakan pada 30 April – 20 Mei Tahun 2022. Lokasi penelitian berada di Puskesmas Cibinong Kabupaten Bogor. Dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang peserta Prolanis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Metode analisa data yang digunakan adalah dengan Metode Kriteria Matriks (Criteria Matrix Technique). Pengolahan data yang dilakukan dari data sekunder (Data Puskesmas Cibinong) dan data primer (Wawancara dan Pengisian Kuesioner), dikumpulkan dan diolah dengan menggunakan Microsoft word. Hasil: Penelitian ini menunjukan hasil skala prioritas Konsumsi makanan tinggi karbohidrat menempati urutan pertama, diikuti urutan kedua jadwal makan yang tidak teratur, dan urutan terakhir pilihan makanan masa kini tinggi zat tambahan. Prioritas alternatif penyelesain masalah yang dapat dilakukan adalah dengan memodifikasi diet dengan menggunakan aplikasi 3J (jadwal, jenis, dan jumlah makanan) untuk mengatur pola makan penderita diabete melitus. Kesimpulan: Terdapat 3 faktor pola makan penyebab kejadian diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Cibinong yaitu, konsumsi makanan tinggi karbohidrat, jadwal makan yang tidak teratur, dan pemilihan makanan masa kini tinggi zat tambahan.