{"title":"Perspektif Pasien Gagal Ginjal Terminal (GGT) yang Menjalani Terapi Hemodialisis Ditinjau dari Konsep Efikasi Diri (Self Efficacy)","authors":"Yayan Kurniawan, Sutri Yani","doi":"10.58222/juvokes.v2i1.127","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Angka kejadian GGK secara global meningkat lebih dari 500 juta orang dan penderita harus menjalani hemodialisis sebanyak 1,5 juta orang. Angka kematian yang disebabkan GGK disinyalir masih cukup tinggi. Sebagai upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya maka diperlukan terapi pengganti ginjal bagi pasien. Hingga saat ini terapi pengganti ginjal yang efektif dan efisien hanya terapi hemodialysis. Beberapa literature mempublikasikan bahwa pada pasien yang baru pertama menjalani terapi hemodialysis akan mengalami masalah psikososial. Beberapa penelitian telah banyak menyororoti tentang gambaran efikasi diri (self efficacy) pada berbagaai penyakit kronis. Efikasi diri ini sendiri memiliki makna tantang kepercayaan diri pasien dengan kondisinya untuk memutuskan/ melakukan suatu tundakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif phenomenology. Semua responden dalam penelitian ini merupakan pasien Gagal Ginjal Terminal (GGT) yang menjalani terapi hemodialysis sebanyak 10 orang. Sampling dilakukan dengan metode Purposive sampling yang mengacu dengan kriteria tertentu. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode In depth interview terhadap 5 aspek efikasi diri. Analisa data dilakukan dengan metode Colaizzi dengan berdasarkan 4 tahapan analisa data. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa persepsi pasien GGT yang menjalani terapi hemodialisa yang ditinjau dari konsep efikasi diri (self efficacy) dikategorikan baik. Kondisi ini difaktori oleh karena lama menjalani terapi lebih dari 1 tahun, sehingga dimungkinkan pasien tersbut sudah beradaptasi dengan keadaan.","PeriodicalId":31762,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Kesehatan","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Vokasi Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58222/juvokes.v2i1.127","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Angka kejadian GGK secara global meningkat lebih dari 500 juta orang dan penderita harus menjalani hemodialisis sebanyak 1,5 juta orang. Angka kematian yang disebabkan GGK disinyalir masih cukup tinggi. Sebagai upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya maka diperlukan terapi pengganti ginjal bagi pasien. Hingga saat ini terapi pengganti ginjal yang efektif dan efisien hanya terapi hemodialysis. Beberapa literature mempublikasikan bahwa pada pasien yang baru pertama menjalani terapi hemodialysis akan mengalami masalah psikososial. Beberapa penelitian telah banyak menyororoti tentang gambaran efikasi diri (self efficacy) pada berbagaai penyakit kronis. Efikasi diri ini sendiri memiliki makna tantang kepercayaan diri pasien dengan kondisinya untuk memutuskan/ melakukan suatu tundakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif phenomenology. Semua responden dalam penelitian ini merupakan pasien Gagal Ginjal Terminal (GGT) yang menjalani terapi hemodialysis sebanyak 10 orang. Sampling dilakukan dengan metode Purposive sampling yang mengacu dengan kriteria tertentu. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode In depth interview terhadap 5 aspek efikasi diri. Analisa data dilakukan dengan metode Colaizzi dengan berdasarkan 4 tahapan analisa data. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa persepsi pasien GGT yang menjalani terapi hemodialisa yang ditinjau dari konsep efikasi diri (self efficacy) dikategorikan baik. Kondisi ini difaktori oleh karena lama menjalani terapi lebih dari 1 tahun, sehingga dimungkinkan pasien tersbut sudah beradaptasi dengan keadaan.