Stunting dan Absennya Hak Perempuan

Fotarisman Zaluchu, Irfan Simatupang
{"title":"Stunting dan Absennya Hak Perempuan","authors":"Fotarisman Zaluchu, Irfan Simatupang","doi":"10.33626/inovasi.v20i2.785","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stunting merupakan persoalan global. Indonesia adalah satu satu negara yang memiliki bebanbesar stunting baik di kawasan Asia Tenggara maupun di seluruh dunia. Tren prevalensi stuntingdi Indonesia menunjukkan penurunan, namun lebih didominasi oleh intervensi langsung kepadapenderita dan anak usia di bawah lima tahun. Dampak seperti demikian tidak permanen karenatidak menyentuh ibu hamil atau ibu balita, sosok terdekat pada setiap balita stunting. Salah satukonteks stunting yang diabaikan selama ini adalah pemenuhan hak kesehatan seksual dan keadilangender pada ibu. Sebelum berkeluarga, selama hamil dan saat membesarkan anak, banyak hakreproduksi perempuan diabaikan bahkan dikesampingkan. Akhirnya kondisi optimum kesehatanibu dan balita tidak pernah terpenuhi. Tulisan ini mendiskusikan hak-hak kesehatan seksual dankeadilan gender serta menjelaskan kaitannya dengan masalah stunting. Sebagaimana dibahasdalam tulisan terlihat jelas bahwa pemerintah tidak berhasil dalam memberikan layanan yangmemenuhi hak perempuan. Banyak layanan kesehatan justru tidak berpihak bahkan tidak dapatdiakses perempuan. Dengan demikian, pemerintah sebenarnya menjadi pihak yang berkontribusibagi tidak terpenuhinya hak perempuan. Tulisan ini merekomendasikan bahwa upaya penurunanprevelansi stunting tidak hanya masalah kesehatan. Pemberdayaan perempuan melalui kelompok-kelompok perempuan penting untuk dikedepankan. Pemenuhan hak kesehatan reproduksi ibumelalui rekonstruksi norma di masyarakat juga penting dilakukan oleh pemerintah melalui institusinegara. Selain itu, pemerintah harus memastikan terpenuhinya layanan kesehatan yang berpihakkepada perempuan. Dengan cara itu maka stunting akan dapat dicegah terjadinya di masa yangakan datang.Kata kunci: stunting, hak kesehatan reproduksi, gender, Indonesia","PeriodicalId":33806,"journal":{"name":"Inovasi Matematika","volume":"15 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Inovasi Matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33626/inovasi.v20i2.785","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Stunting merupakan persoalan global. Indonesia adalah satu satu negara yang memiliki bebanbesar stunting baik di kawasan Asia Tenggara maupun di seluruh dunia. Tren prevalensi stuntingdi Indonesia menunjukkan penurunan, namun lebih didominasi oleh intervensi langsung kepadapenderita dan anak usia di bawah lima tahun. Dampak seperti demikian tidak permanen karenatidak menyentuh ibu hamil atau ibu balita, sosok terdekat pada setiap balita stunting. Salah satukonteks stunting yang diabaikan selama ini adalah pemenuhan hak kesehatan seksual dan keadilangender pada ibu. Sebelum berkeluarga, selama hamil dan saat membesarkan anak, banyak hakreproduksi perempuan diabaikan bahkan dikesampingkan. Akhirnya kondisi optimum kesehatanibu dan balita tidak pernah terpenuhi. Tulisan ini mendiskusikan hak-hak kesehatan seksual dankeadilan gender serta menjelaskan kaitannya dengan masalah stunting. Sebagaimana dibahasdalam tulisan terlihat jelas bahwa pemerintah tidak berhasil dalam memberikan layanan yangmemenuhi hak perempuan. Banyak layanan kesehatan justru tidak berpihak bahkan tidak dapatdiakses perempuan. Dengan demikian, pemerintah sebenarnya menjadi pihak yang berkontribusibagi tidak terpenuhinya hak perempuan. Tulisan ini merekomendasikan bahwa upaya penurunanprevelansi stunting tidak hanya masalah kesehatan. Pemberdayaan perempuan melalui kelompok-kelompok perempuan penting untuk dikedepankan. Pemenuhan hak kesehatan reproduksi ibumelalui rekonstruksi norma di masyarakat juga penting dilakukan oleh pemerintah melalui institusinegara. Selain itu, pemerintah harus memastikan terpenuhinya layanan kesehatan yang berpihakkepada perempuan. Dengan cara itu maka stunting akan dapat dicegah terjadinya di masa yangakan datang.Kata kunci: stunting, hak kesehatan reproduksi, gender, Indonesia
发育迟缓与妇女权利的缺失
特技是一个全球性问题。印度尼西亚是一个在东南亚和世界各地都有大量特技表演的国家。印度尼西亚发育不良的流行趋势显示下降,但主要是针对五岁以下儿童和患者的直接干预。这种影响不会因为不接触孕妇或幼儿母亲而持续存在。这些年来被忽视的发育不良的背景之一是母亲的性健康和正义得到了满足。在家庭之前,在怀孕期间和养育孩子期间,许多女性权利被忽视甚至被搁置一边。最后,母亲和婴儿的最佳健康状况从未得到满足。这篇文章讨论了性健康和性别正义,并解释了它们与特技问题的关系。正如本文所描述的那样,很明显,政府在履行妇女权利的服务方面没有成功。许多医疗服务甚至对妇女根本不起作用。因此,政府实际上是为剥夺妇女权利而做出贡献的一方。这篇文章建议,减少染病的努力不仅仅是健康问题。通过重要的妇女团体赋予妇女权力。通过重建社会规范对母亲生殖权利的满足也很重要,政府通过国家机构实现了这一目标。此外,政府应确保对妇女提供全面的医疗保健。这样一来,任何特技都可以在未来预防。关键词:特技、生殖健康、性别、印度尼西亚
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信