{"title":"Internalisasi Kerendahan Hati sebagai Jati Diri Kristiani: Transmisi Nilai Melalui Model Keteladanan Sesuai Social Learning Theory","authors":"Aripin Tambunan","doi":"10.30648/dun.v8i1.1035","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. This research aimed to articulate effort in internalizing humility as Christian identity. The significance of this internalization is because humility is not an inherent value of a Christian. To achieve this goal, the researcher will utilize a value internalization model based on Albert Bandura's value transmission theory. Besides, to show that humility is an external value of a Christian, the researcher will conduct an examination of the text of Colossians 3:12. Through this study, the results obtained are that the formation of Christian identity is carried out through internalization effort after observers, in this case Christian congregations/students observe the behavior of models, namely spiritual leaders. From this, it can be concluded that examplary is an important factor in forming a Christian's identity.Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan upaya internalisasi kerendahan hati sebagi jati diri Kristiani. Pentingnya internalisasi tersebut oleh karena kerendahan hati bukanlah nilai yang inheren ada dalam diri seorang Kristiani. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti akan memanfaatkan model internalisasi nilai berdasarkan teori transmisi nilai Albert Bandura. Selain itu, untuk menunjukkan bahwa kerendahan hati adalah merupakan nilai ekternal dari diri seorang Kristen, maka peneliti akan melakukan telaah terhadap teks Kolose 3:12. Melalui kajian ini diperoleh hasil, pembentukan jati diri Kristiani dilakukan melalui upaya internalisasi setelah observer, dalam hal ini jemaat/siswa/mahasiswa Kristen mengamati perilaku model, yaitu pemimpin rohani. Dari situ dapat disimpulkan bahwa keteladanan menjadi faktor penting dalam pembentukan jati diri seorang Kristen.","PeriodicalId":32879,"journal":{"name":"Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30648/dun.v8i1.1035","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract. This research aimed to articulate effort in internalizing humility as Christian identity. The significance of this internalization is because humility is not an inherent value of a Christian. To achieve this goal, the researcher will utilize a value internalization model based on Albert Bandura's value transmission theory. Besides, to show that humility is an external value of a Christian, the researcher will conduct an examination of the text of Colossians 3:12. Through this study, the results obtained are that the formation of Christian identity is carried out through internalization effort after observers, in this case Christian congregations/students observe the behavior of models, namely spiritual leaders. From this, it can be concluded that examplary is an important factor in forming a Christian's identity.Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan upaya internalisasi kerendahan hati sebagi jati diri Kristiani. Pentingnya internalisasi tersebut oleh karena kerendahan hati bukanlah nilai yang inheren ada dalam diri seorang Kristiani. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti akan memanfaatkan model internalisasi nilai berdasarkan teori transmisi nilai Albert Bandura. Selain itu, untuk menunjukkan bahwa kerendahan hati adalah merupakan nilai ekternal dari diri seorang Kristen, maka peneliti akan melakukan telaah terhadap teks Kolose 3:12. Melalui kajian ini diperoleh hasil, pembentukan jati diri Kristiani dilakukan melalui upaya internalisasi setelah observer, dalam hal ini jemaat/siswa/mahasiswa Kristen mengamati perilaku model, yaitu pemimpin rohani. Dari situ dapat disimpulkan bahwa keteladanan menjadi faktor penting dalam pembentukan jati diri seorang Kristen.
摘要本研究旨在阐明将谦卑内化为基督徒身份的努力。这种内化的意义在于谦卑并不是基督徒的内在价值。为了实现这一目标,研究者将利用基于Albert Bandura的价值传递理论的价值内化模型。此外,为了表明谦卑是基督徒的外在价值,研究者将对歌罗西书3:12的文本进行检查。通过本研究,得到的结果是,基督徒身份的形成是在观察者之后通过内化努力进行的,在这个例子中,基督教会众/学生观察模范,即精神领袖的行为。由此可见,榜样是形成基督徒身份认同的重要因素。Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan upaya internalisasi kerendahan hati sebagi jati diri Kristiani。Pentingnya的内部是一个简单的问题,但是oleh karena kerendahan hati bukanlah nilai yang内在的ada dalam diri seorang Kristiani。Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti akan menanfaatkan模型的内部分析是由Albert Bandura提供的。Selain itu, untuk menunjukkan bahwa kerendahan hati adalah merupakan nilai ekternal dari diri seorang Kristen, maka peneliti akan melakukan telaah terhadap teks(哥罗3:12)。Melalui kajian ini diperoleh hasil, pembentukan jati diri Kristiani dilakukan Melalui upaya internalisasi setelah观察员,dalam hal ini jemaat/siswa/mahasiswa Kristen mengamati peraku模型,yitu pemimpin rohani。达里西达帕特·帕帕特·巴瓦·克特拉达纳·曼加迪特·帕帕特·巴瓦·克特拉达纳·曼加迪特·帕帕特·丹丹·丹蒂·迪伦·克里斯汀。