{"title":"SOSIALISASI KELURAHAN BAKUNG SEBAGAI KELURAHAN “PEDULI IBU DAN BALITA” (PELITA) DALAM RANGKA PENANGGULANGAN STUNTING","authors":"Fatmawaty Suaib, Aswita Amir, Sitti Sahariah Rowa","doi":"10.32382/mirk.v4i1.3363","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakGizi memegang peranan penting dalam siklus kehidupan manusia. Bayi dan anak,yang kekurangan gizi akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangannya, jika tidak diatasi sejak dini akan berlanjut hingga dewasa. Usia 0-60 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis.Periode emas dapat diwujudkan apabila bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang tepat untuk tumbuh kembang optimal begitupun sebaliknya akan berubah menjadi periode kritis apabila tidak memperoleh makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizinya.Praktek pemberian makan yang tidak adekuat dan berlangsung lama sangat beresiko besar terhadap tumbuh kembang anak karena dapat menyebabkan stunting. Stunting atau keadaan tubuh yang pendek dibandingkan anak seusianya merupakan indikator ketidakberhasilan kesejahteraan, pendidikan dan pendapatan masyarakat. Sebagian ibu juga memiliki pengetahuan yang salah tentang pola makan bayi dan anaknya terutama dalam hal pemilihan makanan.Atas dasar inilah tim pengusul tertarik untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan melakukan sosialisasi program PELITA pada Keluruhan Bakung yang memiliki tingkat stunting yang tinggi pada Kecamatan Biringkanaya. Bahkan setelah covid, terjadi peningkatan kasus stunting yang signifikan. Kegiatan sosialisasi PELITA berisi pemberian edukasi tentang gizi ibu hamil dan menyusui, balita dan pelatihan keterampilan pengolahan bahan pangan lokal menjadi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Kata kunci: Pelita, Sosialisasi, Stunting","PeriodicalId":484820,"journal":{"name":"Media Implementasi Riset Kesehatan","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Implementasi Riset Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32382/mirk.v4i1.3363","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
AbstrakGizi memegang peranan penting dalam siklus kehidupan manusia. Bayi dan anak,yang kekurangan gizi akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangannya, jika tidak diatasi sejak dini akan berlanjut hingga dewasa. Usia 0-60 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis.Periode emas dapat diwujudkan apabila bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang tepat untuk tumbuh kembang optimal begitupun sebaliknya akan berubah menjadi periode kritis apabila tidak memperoleh makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizinya.Praktek pemberian makan yang tidak adekuat dan berlangsung lama sangat beresiko besar terhadap tumbuh kembang anak karena dapat menyebabkan stunting. Stunting atau keadaan tubuh yang pendek dibandingkan anak seusianya merupakan indikator ketidakberhasilan kesejahteraan, pendidikan dan pendapatan masyarakat. Sebagian ibu juga memiliki pengetahuan yang salah tentang pola makan bayi dan anaknya terutama dalam hal pemilihan makanan.Atas dasar inilah tim pengusul tertarik untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan melakukan sosialisasi program PELITA pada Keluruhan Bakung yang memiliki tingkat stunting yang tinggi pada Kecamatan Biringkanaya. Bahkan setelah covid, terjadi peningkatan kasus stunting yang signifikan. Kegiatan sosialisasi PELITA berisi pemberian edukasi tentang gizi ibu hamil dan menyusui, balita dan pelatihan keterampilan pengolahan bahan pangan lokal menjadi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Kata kunci: Pelita, Sosialisasi, Stunting