Jerry Ferdinand Haposan Saragih, Sri Achadi Nugraheni, Mateus Sakundarno Adi
{"title":"SWOT Analisis Pelayanan Klinik Nyeri Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang","authors":"Jerry Ferdinand Haposan Saragih, Sri Achadi Nugraheni, Mateus Sakundarno Adi","doi":"10.14710/jai.v0i0.54419","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Klinik nyeri Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang merupakan satu-satunya klinik nyeri kolaboratif multidisiplin yang ada di kota Semarang. Klinik nyeri ini berdiri pada tahun 2019 dimana pada saat awal berdiri sudah ada pasien yang berkunjung akan tetapi setelah adanya pandemi COVID-19 klinik nyeri mengalami penurunan kunjungan. Penerapan pelayanan kesehatan yang berkualitas di klinik nyeri Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang perlu memperhatikan faktor internal maupun faktor ekstenal dari klinik nyeri. Selain itu hasil analisa strength, weakness, opputunity, thread (SWOT) dari internal factors summary (IFAS) dan external factors summary (EFAS) dapat membantu manajemen Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang dalam mengelola implementasi strategi secara efektif. Namun analisa SWOT belum dilakukan oleh klinik nyeri Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang.Tujuan: Menganalisis pelayanan klinik nyeri Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang dengan menggunakan metode SWOT.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional partisipatif multiple time approach. Pengumpulan menggunakan data primer yang dilakukan dengan metode kualitatif melalui wawancara mendalam secara langsung dari informan penelitian. Terdiri dari 7 informan utama dan 5 informan triangulasi. Analisis data dari wawancara mendalam dilakukan dengan menggunakan interactive model.Hasil: Kekuatan terbesar yang dimiliki klinik nyeri yakni mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang sangat kompeten dan professional serta tarif klinik nyeri yang lebih murah daripada rumah sakit lainnya. Kelemahan terbesar dari klinik nyeri yakni strategi pemasaran yang belum maksimal dan metode pembayaran yang belum bisa menggunakan jaminan kesehatan nasional (JKN). Peluang terbesar yang dimiliki klinik nyeri adalah mempunyai peralatan dan sarana prasarana yang canggih. Ancaman terbesar bagi klinik nyeri adalah konflik antar dokter spesialis penanggung jawab pasien dan konflik antar unit layanan lain. Penggunaan matriks thread-oppurtunity, weakness-strength (TOWS) yang mendukung strategi SWOT.Kesimpulan: Analisis SWOT dan matriks TOWS dalam penelitian ini dapat membantu peneliti dalam menentukan startegi pelayanan yang baik bagi klinik nyeri Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.54419","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar belakang: Klinik nyeri Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang merupakan satu-satunya klinik nyeri kolaboratif multidisiplin yang ada di kota Semarang. Klinik nyeri ini berdiri pada tahun 2019 dimana pada saat awal berdiri sudah ada pasien yang berkunjung akan tetapi setelah adanya pandemi COVID-19 klinik nyeri mengalami penurunan kunjungan. Penerapan pelayanan kesehatan yang berkualitas di klinik nyeri Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang perlu memperhatikan faktor internal maupun faktor ekstenal dari klinik nyeri. Selain itu hasil analisa strength, weakness, opputunity, thread (SWOT) dari internal factors summary (IFAS) dan external factors summary (EFAS) dapat membantu manajemen Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang dalam mengelola implementasi strategi secara efektif. Namun analisa SWOT belum dilakukan oleh klinik nyeri Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang.Tujuan: Menganalisis pelayanan klinik nyeri Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang dengan menggunakan metode SWOT.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional partisipatif multiple time approach. Pengumpulan menggunakan data primer yang dilakukan dengan metode kualitatif melalui wawancara mendalam secara langsung dari informan penelitian. Terdiri dari 7 informan utama dan 5 informan triangulasi. Analisis data dari wawancara mendalam dilakukan dengan menggunakan interactive model.Hasil: Kekuatan terbesar yang dimiliki klinik nyeri yakni mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang sangat kompeten dan professional serta tarif klinik nyeri yang lebih murah daripada rumah sakit lainnya. Kelemahan terbesar dari klinik nyeri yakni strategi pemasaran yang belum maksimal dan metode pembayaran yang belum bisa menggunakan jaminan kesehatan nasional (JKN). Peluang terbesar yang dimiliki klinik nyeri adalah mempunyai peralatan dan sarana prasarana yang canggih. Ancaman terbesar bagi klinik nyeri adalah konflik antar dokter spesialis penanggung jawab pasien dan konflik antar unit layanan lain. Penggunaan matriks thread-oppurtunity, weakness-strength (TOWS) yang mendukung strategi SWOT.Kesimpulan: Analisis SWOT dan matriks TOWS dalam penelitian ini dapat membantu peneliti dalam menentukan startegi pelayanan yang baik bagi klinik nyeri Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang.
背景:圣伊丽莎白三宝朗医院疼痛诊所是三宝垄唯一存在的多学科疼痛合作诊所。疼痛诊所成立于2019年,在它开始的时候就已经有了探视病人,但是在COVID-19大流行之后,疼痛诊所的探访有所减少。在圣伊丽莎白三宝朗医院疼痛诊所(St. Elisabeth Semarang)实施高质量医疗服务需要考虑疼痛诊所的内部和长期因素。此外,内部factors summary (IFAS)、opputunity、thread (SWOT)分析可以帮助圣Elisabeth Semarang医院管理有效执行战略。但圣伊丽莎白三宝朗疼痛诊所对SWOT的分析还没有进行。目的:使用SWOT方法分析圣伊丽莎白三宝朗医院疼痛诊所服务。方法:这项研究是一项多时参与观察研究。收集主要采用定性方法进行的原始数据,直接采访研究信息者。包括7个主要线人和5个三角导体。深度采访的数据分析是通过一个互动模式进行的。结果:疼痛诊所最大的力量是拥有非常能干和专业的人力资源,以及比其他医院更便宜的疼痛诊所费用。疼痛诊所最大的缺点是市场营销策略和不使用国家健康保险(JKN)的付款方式。疼痛诊所最大的机会是拥有先进的设备和基础设施。对疼痛诊所最大的威胁是负责病人的医生之间的冲突和其他服务单位之间的冲突。使用线虫、弱强度矩阵来支持SWOT战略。结论:这项研究对SWOT和TOWS矩阵的分析可以帮助研究人员确定St. Elisabeth Semarang医院疼痛诊所的良好服务。