Gemilang Figo Arisandi, Ary Bachtiar Krishna Putra
{"title":"Simulasi Cycle Tempo 5.0 Dampak Variasi Rasio Co-Firing Batubara dan Biomassa Jenis Tongkol Jagung terhadap Performa PLTU 400 MW","authors":"Gemilang Figo Arisandi, Ary Bachtiar Krishna Putra","doi":"10.12962/j23373539.v12i2.123291","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Co-firing adalah proses pembakaran dengan dua jenis bahan bakar yang berbeda untuk mengurangi emisi gas buang. Penelitian ini menggunakan software Cycle Tempo 5.0 dengan objek penelitian PLTU 400 MW dengan batubara HHV 4200 kcal/kg dan pembebanan 100%, 75%, 50%, 30%. Biomassa yang digunakan adalah tongkol jagung karena tidak adanya sulfur, dengan rasio campuran batubara dan biomassa 0%, 1%, 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10%. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis terhadap Daya Pemakaian Sendiri (DPS), Net Plant Heat Rate, Efisiensi Boiler, dan ekonomi pembangkit. Hasil menunjukkan peningkatan DPS seiring dengan peningkatan rasio co-firing. Pada pembebanan 100%, DPS meningkat dari 12.774,972 kW menjadi 12.861,25 kW saat co-firing 10%. Terjadi penurunan efisiensi termal dan peningkatan Net Plant Heat Rate (NPHR). Efisiensi dan NPHR pada pembebanan 100% batubara adalah 36,21% dan 2609,77 kcal/kWh, sedangkan pada co-firing 90% batubara dan 10% biomassa, nilai tersebut menjadi 36,158% dan 2612,96 kcal/kWh. Meskipun efisiensi menurun dan Net Plant Heat Rate meningkat, penggunaan co-firing dengan biomassa tongkol jagung dapat menghemat biaya bahan bakar karena harga biomassa lebih rendah daripada batubara. Penggunaan rasio 90% batubara dan 10% biomassa dapat menghemat biaya sekitar Rp9.856.253.665 per bulan. Studi ini juga memberikan gambaran tentang performa dan dampak ekonomi pembangkit tersebut.","PeriodicalId":17733,"journal":{"name":"Jurnal Teknik ITS","volume":"226 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik ITS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.12962/j23373539.v12i2.123291","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Co-firing adalah proses pembakaran dengan dua jenis bahan bakar yang berbeda untuk mengurangi emisi gas buang. Penelitian ini menggunakan software Cycle Tempo 5.0 dengan objek penelitian PLTU 400 MW dengan batubara HHV 4200 kcal/kg dan pembebanan 100%, 75%, 50%, 30%. Biomassa yang digunakan adalah tongkol jagung karena tidak adanya sulfur, dengan rasio campuran batubara dan biomassa 0%, 1%, 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10%. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis terhadap Daya Pemakaian Sendiri (DPS), Net Plant Heat Rate, Efisiensi Boiler, dan ekonomi pembangkit. Hasil menunjukkan peningkatan DPS seiring dengan peningkatan rasio co-firing. Pada pembebanan 100%, DPS meningkat dari 12.774,972 kW menjadi 12.861,25 kW saat co-firing 10%. Terjadi penurunan efisiensi termal dan peningkatan Net Plant Heat Rate (NPHR). Efisiensi dan NPHR pada pembebanan 100% batubara adalah 36,21% dan 2609,77 kcal/kWh, sedangkan pada co-firing 90% batubara dan 10% biomassa, nilai tersebut menjadi 36,158% dan 2612,96 kcal/kWh. Meskipun efisiensi menurun dan Net Plant Heat Rate meningkat, penggunaan co-firing dengan biomassa tongkol jagung dapat menghemat biaya bahan bakar karena harga biomassa lebih rendah daripada batubara. Penggunaan rasio 90% batubara dan 10% biomassa dapat menghemat biaya sekitar Rp9.856.253.665 per bulan. Studi ini juga memberikan gambaran tentang performa dan dampak ekonomi pembangkit tersebut.