Evaluasi Kinerja Keterpaduan Layanan Bus Angkutan Umum Massal Antar Operator Menurut Presepsi Pengguna (Studi Kasus Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Suroboyo)
{"title":"Evaluasi Kinerja Keterpaduan Layanan Bus Angkutan Umum Massal Antar Operator Menurut Presepsi Pengguna (Studi Kasus Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Suroboyo)","authors":"Adella Fajrin Nafiah, Putu Rudy Setiawan","doi":"10.12962/j23373539.v12i2.123026","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada tahun 2018 Surabaya meresmikan layanan bus dalam kota yaitu Suroboyo Bus dibawah Dinas Perhubungan Kota Surabaya dan disusul peresimian Trans Semanggi Suroboyo dibawah Kementerian Perhubungan akhir tahun 2021 yang tergabung dalam program nasional Teman Bus. Namun, sejak bulan pertama beroperasinya Trans Semanggi Suroboyo isu keterpaduan menjadi sorotan anggota komisi C bidang pembangunan DPRD Surabaya berdasarkan fakta empiris yaitu headway yang tinggi; halte-halte penghubung berjauhan; dan jadwal yang tidak sinkron pada halte-halte connecting/halte transit. Meserpon hal tersebut pada akhir tahun 2022, Pemerintah Kota Surabaya telah berencana untuk memadukan kedua layanan ini dalam hal tarif, aplikasi, dan rute dalam upaya meningkatkan efektivitas angkutan umum massal. Mendukung upaya tersebut, penilian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kinerja keterpaduan layanan bus angkutan umum massal antar operator menurut presepsi pengguna (Studi Kasus Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Suroboyo). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dalam penelitian adalah data primer melalui proses observasi dan penyebaran kuesioner serta data sekunder melalui proses studi literatur dan inventarisasi data instansi. Data tersebut kemudian diolah menggunakan analisis delphi analisis IPA (Importance Performance Analysis). Hasil temuan penelitian ini adalah didapatkan sembilan faktor yang mempengaruhi kinerja keterpaduan layanan Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Suroboyo sebagai bus angkatan umum massal antar operator di Surabaya. Evaluasi sembilan faktor tersebut menurut pengguna adalah didapatkan nilai gap negatif, tingkat kepuasan 80%, dan terkelompokan dalam kuadran IPA yaitu kuadran I (prioritas utama) faktor keterpaduan fasilitas SAUM dan armada, keterpaduan mendapatkan informasi, keterpaduan jadwal, serta keterpaduan sistem ticketing dan tarif; kuadran II (pertahankan prestasi) faktor keterpaduan rute perjalanan; kuadaran III (prioritas rendah) yfaktor keterpaduan lokasi titik temu; serta keterpaduan informasi real-time; dan kuadran IV (berlebihan) faktor keterpaduan kebijakan dan regulasi; serta keterpaduan rencana penggunaan lahan.","PeriodicalId":17733,"journal":{"name":"Jurnal Teknik ITS","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik ITS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.12962/j23373539.v12i2.123026","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pada tahun 2018 Surabaya meresmikan layanan bus dalam kota yaitu Suroboyo Bus dibawah Dinas Perhubungan Kota Surabaya dan disusul peresimian Trans Semanggi Suroboyo dibawah Kementerian Perhubungan akhir tahun 2021 yang tergabung dalam program nasional Teman Bus. Namun, sejak bulan pertama beroperasinya Trans Semanggi Suroboyo isu keterpaduan menjadi sorotan anggota komisi C bidang pembangunan DPRD Surabaya berdasarkan fakta empiris yaitu headway yang tinggi; halte-halte penghubung berjauhan; dan jadwal yang tidak sinkron pada halte-halte connecting/halte transit. Meserpon hal tersebut pada akhir tahun 2022, Pemerintah Kota Surabaya telah berencana untuk memadukan kedua layanan ini dalam hal tarif, aplikasi, dan rute dalam upaya meningkatkan efektivitas angkutan umum massal. Mendukung upaya tersebut, penilian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kinerja keterpaduan layanan bus angkutan umum massal antar operator menurut presepsi pengguna (Studi Kasus Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Suroboyo). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dalam penelitian adalah data primer melalui proses observasi dan penyebaran kuesioner serta data sekunder melalui proses studi literatur dan inventarisasi data instansi. Data tersebut kemudian diolah menggunakan analisis delphi analisis IPA (Importance Performance Analysis). Hasil temuan penelitian ini adalah didapatkan sembilan faktor yang mempengaruhi kinerja keterpaduan layanan Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Suroboyo sebagai bus angkatan umum massal antar operator di Surabaya. Evaluasi sembilan faktor tersebut menurut pengguna adalah didapatkan nilai gap negatif, tingkat kepuasan 80%, dan terkelompokan dalam kuadran IPA yaitu kuadran I (prioritas utama) faktor keterpaduan fasilitas SAUM dan armada, keterpaduan mendapatkan informasi, keterpaduan jadwal, serta keterpaduan sistem ticketing dan tarif; kuadran II (pertahankan prestasi) faktor keterpaduan rute perjalanan; kuadaran III (prioritas rendah) yfaktor keterpaduan lokasi titik temu; serta keterpaduan informasi real-time; dan kuadran IV (berlebihan) faktor keterpaduan kebijakan dan regulasi; serta keterpaduan rencana penggunaan lahan.