{"title":"Gambaran Budaya Generasi Milenial Di Kota Surabaya Ditinjau Dari Enam Dimensi Budaya Hofstede","authors":"Ikhwan Fadlu Fadlu Fantazilu","doi":"10.26623/jdsb.v25i2.4331","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"<div><table cellspacing=\"0\" cellpadding=\"0\" align=\"right\"><tbody><tr><td align=\"left\" valign=\"top\"><p class=\"BasicParagraph\">Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana gambaran budaya pada generasi milenial di Kota Surabaya ditinjau dari enam dimensi budaya Hofstede. Adapun penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan kuesioner VSM 08 untuk mengambil data yang dikehendaki. Sampel penelitian ini berjumlah 100 subjek yang diambil menggunakan teknik <em>accidental sampling</em>. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan rumus yang telah diformulasikan oleh Hofstede. Hasil penelitian merincikan bahwa generasi milenial di Kota Surabaya yang di tinjau melalui dimensi budaya Hofstede memiliki: (1) <em>Power Distance Index</em> (PDI) memiliki indeks tinggi dengan hasil 65,5 atau meyakini adanya jarak antara pemegang kekuasaan dan yang dibawahinya. (2) <em>Individualism Index</em> (IDV) menunjukkan angka index yang rendah dengan hasil 13,5, di mana hal ini dapat mengindikasikan kolektivisme kuat. (3) <em>Masculinity Index</em> (MAS) dengan hasil 64 atau generasi milenial di Kota Surabaya cenderung menyukai pola persaingan. (4) <em>Uncertainty Avoidance Index</em> (UAI) memiliki hasil indeks yang tinggi yakni 79 dengan artian bahwa masyarakat milenial tidak suka dengan hal-hal yang tidak pasti. (5) <em>Long Term Orientation Index</em> (LTO) memiliki hasil 72,5 atau senang berorientasi masa depan. (6) <em>Indulgence Index</em> (IVR) dengan hasil 46 atau cenderung tidak suka mengumbar hawa nafsu.</p></td></tr></tbody></table></div>","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i2.4331","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana gambaran budaya pada generasi milenial di Kota Surabaya ditinjau dari enam dimensi budaya Hofstede. Adapun penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan kuesioner VSM 08 untuk mengambil data yang dikehendaki. Sampel penelitian ini berjumlah 100 subjek yang diambil menggunakan teknik accidental sampling. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan rumus yang telah diformulasikan oleh Hofstede. Hasil penelitian merincikan bahwa generasi milenial di Kota Surabaya yang di tinjau melalui dimensi budaya Hofstede memiliki: (1) Power Distance Index (PDI) memiliki indeks tinggi dengan hasil 65,5 atau meyakini adanya jarak antara pemegang kekuasaan dan yang dibawahinya. (2) Individualism Index (IDV) menunjukkan angka index yang rendah dengan hasil 13,5, di mana hal ini dapat mengindikasikan kolektivisme kuat. (3) Masculinity Index (MAS) dengan hasil 64 atau generasi milenial di Kota Surabaya cenderung menyukai pola persaingan. (4) Uncertainty Avoidance Index (UAI) memiliki hasil indeks yang tinggi yakni 79 dengan artian bahwa masyarakat milenial tidak suka dengan hal-hal yang tidak pasti. (5) Long Term Orientation Index (LTO) memiliki hasil 72,5 atau senang berorientasi masa depan. (6) Indulgence Index (IVR) dengan hasil 46 atau cenderung tidak suka mengumbar hawa nafsu.