{"title":"DAMPAK ABRASI TERHADAP KONDISI SOSIAL-EKONOMI PEDAGANG DI PANTAI KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS","authors":"Doni Rinaldi, None Aji Ali Akbar, None Jumiati","doi":"10.51266/borneoakcaya.v9i1.285","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abrasi berdampak pada keadaan fisik namun juga berpengaruh terhadap sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan garis pantai dan perubahan sosial ekonomi pedagang di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas akibat adanya abrasi. Lokasi penelitian ini berada di pesisir Desa Kalimantan, Desa Matang Danau dan Desa Tanah Hitam, yang merupakan daerah wisata. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data sekunder diolah menggunakan metode pengindraan jauh dengan cara overlay (tumpang susun) dan Digital Shoreline Analysis System (DSAS), data primer diolah menggunakan metode wawancara dengan kuesioner. Hasil menunjukkan bahwa perubahan garis pantai di pesisir Desa Kalimantan, Desa Matang Danau dan Desa Tanah Hitam dalam kurun waktu 30 tahun (1990-2020) mengalami abrasi dan akresi. Jarak pergeseran garis pantai ke arah darat (abrasi) yaitu rata-rata -60,58 m dengan laju perubahan rata-rata -2 m/th, sedangkan pergeseran ke arah laut (akresi) yaitu rata-rata 10.95 m dengan laju perubahan rata-rata 0,16-0,56 m/th dari sepanjang 11,884 km garis pantai. Abrasi menyebabkan kerusakan fisik pantai dan menurunnya kualitas keindahan pantai sehingga minat pengunjung untuk datang berkurang. Setelah adanya bangunan tanggul penahan abrasi dapat memberikan perubahan yaitu meningkatnya jumlah pengunjung, bertambahnya lokasi wisata baru, bertambahnya jumlah warung dan hasil yang diperoleh pedagang meningkat. Dampak dari pembangunan tanggul penahan abrasi tersebut mempengaruhi kondisi sosial ekonomi pedagang yaitu berada pada kategori sedang","PeriodicalId":474244,"journal":{"name":"Borneo Akcaya","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Borneo Akcaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51266/borneoakcaya.v9i1.285","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abrasi berdampak pada keadaan fisik namun juga berpengaruh terhadap sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan garis pantai dan perubahan sosial ekonomi pedagang di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas akibat adanya abrasi. Lokasi penelitian ini berada di pesisir Desa Kalimantan, Desa Matang Danau dan Desa Tanah Hitam, yang merupakan daerah wisata. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data sekunder diolah menggunakan metode pengindraan jauh dengan cara overlay (tumpang susun) dan Digital Shoreline Analysis System (DSAS), data primer diolah menggunakan metode wawancara dengan kuesioner. Hasil menunjukkan bahwa perubahan garis pantai di pesisir Desa Kalimantan, Desa Matang Danau dan Desa Tanah Hitam dalam kurun waktu 30 tahun (1990-2020) mengalami abrasi dan akresi. Jarak pergeseran garis pantai ke arah darat (abrasi) yaitu rata-rata -60,58 m dengan laju perubahan rata-rata -2 m/th, sedangkan pergeseran ke arah laut (akresi) yaitu rata-rata 10.95 m dengan laju perubahan rata-rata 0,16-0,56 m/th dari sepanjang 11,884 km garis pantai. Abrasi menyebabkan kerusakan fisik pantai dan menurunnya kualitas keindahan pantai sehingga minat pengunjung untuk datang berkurang. Setelah adanya bangunan tanggul penahan abrasi dapat memberikan perubahan yaitu meningkatnya jumlah pengunjung, bertambahnya lokasi wisata baru, bertambahnya jumlah warung dan hasil yang diperoleh pedagang meningkat. Dampak dari pembangunan tanggul penahan abrasi tersebut mempengaruhi kondisi sosial ekonomi pedagang yaitu berada pada kategori sedang