{"title":"Studi Kesenjangan Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Lampung Utara","authors":"Sasmika Dwi Suryanto, Maulana Mukhlis, Syarief Makhya","doi":"10.14710/pwk.v19i3.49767","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lampung Utara tertinggal dari kabupaten/kota yang sama-sama merupakan kabupaten/kota awal sejak berdirinya Provinsi Lampung tahun 1964 dan bahkan tertinggal dari kabupaten pemekarannya. Kondisi ini merupakan anomali bila dikaitkan dengan teori neo klasik yang menyatakan bila pembangunan telah berjalan dalam waktu lama maka perbedaan tingkat kemakmuran antar wilayah cenderung menurun (convergen). Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji ketertinggalan pencapaian IPM Kabupaten Lampung Utara dibandingkan dengan kabupaten/kota yang dibentuk bersamaan dengan berdirinya Provinsi Lampung. Metode penelitian dilakukan melalui analisa kualitatif menggunakan data kuantitatif yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Hasil pembahasan menunjukkan bahwa dari komponen IPM yang ada, indeks kesehatan dan indeks pengeluaran merupakan komponen yang berkontribusi dalam menyebabkan kesenjangan (ketertinggalan) pencapaian IPM di Kabupaten Lampung Utara. Indeks pengeluaran merupakan indeks yang paling dominan menyebabkan kesenjangan pencapaian IPM Kabupaten Lampung Utara. Pencapaian indeks pendidikan Kabupaten Lampung Utara tertinggi kedua setelah Kota Bandar Lampung di antara kabupaten/kota awal di Provinsi Lampung terutama dikarenakan pencapaian rata-rata lama sekolah (RLS) yang baik. Untuk mengejar ketertinggalan dalam pencapain IPM, maka Kabupaten Lampung Utara perlu lebih memfokuskan pembangunan ekonomi agar pendapatan per kapita meningkat, di samping program di bidang kesehatan juga perlu ditingkatkan.","PeriodicalId":52922,"journal":{"name":"Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/pwk.v19i3.49767","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lampung Utara tertinggal dari kabupaten/kota yang sama-sama merupakan kabupaten/kota awal sejak berdirinya Provinsi Lampung tahun 1964 dan bahkan tertinggal dari kabupaten pemekarannya. Kondisi ini merupakan anomali bila dikaitkan dengan teori neo klasik yang menyatakan bila pembangunan telah berjalan dalam waktu lama maka perbedaan tingkat kemakmuran antar wilayah cenderung menurun (convergen). Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji ketertinggalan pencapaian IPM Kabupaten Lampung Utara dibandingkan dengan kabupaten/kota yang dibentuk bersamaan dengan berdirinya Provinsi Lampung. Metode penelitian dilakukan melalui analisa kualitatif menggunakan data kuantitatif yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Hasil pembahasan menunjukkan bahwa dari komponen IPM yang ada, indeks kesehatan dan indeks pengeluaran merupakan komponen yang berkontribusi dalam menyebabkan kesenjangan (ketertinggalan) pencapaian IPM di Kabupaten Lampung Utara. Indeks pengeluaran merupakan indeks yang paling dominan menyebabkan kesenjangan pencapaian IPM Kabupaten Lampung Utara. Pencapaian indeks pendidikan Kabupaten Lampung Utara tertinggi kedua setelah Kota Bandar Lampung di antara kabupaten/kota awal di Provinsi Lampung terutama dikarenakan pencapaian rata-rata lama sekolah (RLS) yang baik. Untuk mengejar ketertinggalan dalam pencapain IPM, maka Kabupaten Lampung Utara perlu lebih memfokuskan pembangunan ekonomi agar pendapatan per kapita meningkat, di samping program di bidang kesehatan juga perlu ditingkatkan.